Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Cedera Hamstring general_alomedika 2023-01-05T11:03:00+07:00 2023-01-05T11:03:00+07:00
Cedera Hamstring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Cedera Hamstring

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Patofisiologi cedera hamstring yang paling utama adalah berkaitan dengan fatigue neuromuskular. Fatigue bisa berkaitan dengan ketidakmampuan mempertahankan intensitas atau kekuatan yang diberikan saat melakukan aktivitas, baik bersifat akut maupun residual, yang berhubungan dengan belum tercapainya pemulihan.[1-3]

Anatomi Otot Hamstring

Otot hamstring terdiri dari tiga otot utama pada bagian posterior paha. Otot hamstring terdiri dari otot bisep femoris long head (BF-L) dan short head (BF-S), otot semimembranosus (SM), dan otot semitendinosus (ST).[1]

Origin otot BF-L  yaitu pada tuberositas ischial dan berinsersi pada fibula head. BF-L memiliki morfologi otot hemi-pennatus, dengan serabut-serabut otot susunan paralel menghubungkan tendon asal pada aspek dalam dan insersi tendon pada aspek superfisial otot.

Origin BF-S pada daerah sekitar bibir lateral femur dan berinsersi bersama dengan tendon BF-L. Otot BF-S berbentuk trapesium miring dengan serat otot yang lebih panjang di sisi proksimal dan yang lebih pendek di sisi distal.[2]

Origin otot SM yaitu pada tuberositas ischial dan berinsersi pada permukaan posterior kondilus medial tibia,. Otot SM memiliki morfologi otot hemi-pennatus hampir serupa dengan otot BF-L, dengan serabut-serabut otot dalam susunan paralel yang menghubungkan tendon origin pada aspek dalam dan insersi tendon pada aspek superfisial otot.

Origin otot ST yaitu pada tuberositas ischial dan berinsersi pada permukaan medial bagian atas tibia. Otot ST memiliki morfologi fusiform dengan serat otot longitudinal yang berpotongan dengan septum tendinous.[1,2]

Fungsi Otot Hamstring

Fungsi otot hamstring adalah  agonis utama untuk memfleksikan sendi lutut dan ekstensi sendi pinggul. Otot hamstring yang melakukan kontraksi yang kuat berulang kali selama aktivitas biasanya meningkatkan risiko insiden cedera hamstring.[1,2]

Mekanisme Cedera Hamstring

Kelompok otot hamstring sangat rentan terhadap cedera karena susunan anatominya. Mekanisme kerja otot ini pada dua sendi, yaitu lutut dan pinggul, yang bekerja bersamaan menyebabkan efek berlawanan pada panjang hamstring, sehingga membuat otot-otot ini rentan terhadap cedera.[2,3]

Cedera hamstring biasanya terjadi saat seseorang lari atau sprint. Peran utama otot ini saat deselerasi berjalan, berlari, dan perubahan tajam dalam arah dengan kecepatan tinggi, membuat kelompok otot ini lebih rentan terhadap cedera. Otot hamstring menanggung beban utama selama fase gerak ketika otot bertransisi dari deselerasi saat ekstensi lutut ke ekstensi sendi pinggul.

Selama transisi biomekanik fungsional yang cepat dari otot-otot ini, membuat otot hamstring rentan terhadap cedera. Selain itu, pasokan saraf ganda pada dua kepala biseps femoris yang mengarah ke stimulasi asinkron serta variasi anatomi pada perlekatan kedua kepalanya membuat otot hamstring lebih sering mengalami cedera dan nyeri.[3,4]

Fatigue Neuromuskular

Saat seseorang mengalami fatigue saat melakukan aktivitas fisik seperti berlari, maka kemungkinan terjadinya ketidakmampuan untuk mempertahankan intensitas dan kekuatan akan berdampak pada penurunan aktivitas motoneural. Pada kondisi aktivitas berat, perubahan gaya mendadak dan kondisi penurunan aktivitas motoneural yang terjadi bersamaan menyebabkan kerusakan otot secara akut bisa terjadi, mulai dari mekanisme peningkatan sel inflamasi atau secara mekanik robekan nyata terjadi pada serat otot.[3,4]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

1. Afonso J, Rocha-Rodrigues S, Clemente FM, Aquino M, Nikolaidis PT, Sarmento H, et al. The Hamstrings: Anatomic and Physiologic Variations and Their Potential Relationships With Injury Risk. Front Physiol. 2021;12:694604.
2. Azzopardi C, Almeer G, Kho J, Beale D, James SL, Botchu R. Hamstring origin-anatomy, angle of origin and its possible clinical implications. J Clin Orthop trauma. 2021;13:50–2.
3. Danielsson A, Horvath A, Senorski C, Alentorn-Geli E, Garrett WE, Cugat R, et al. The mechanism of hamstring injuries - a systematic review. BMC Musculoskelet Disord. 2020;21(1):641.
4. Huygaerts S, Cos F, Cohen DD, Calleja-González J, Guitart M, Blazevich AJ, et al. Mechanisms of Hamstring Strain Injury: Interactions between Fatigue, Muscle Activation and Function. Sport (Basel, Switzerland). 2020;8(5).

Pendahuluan Cedera Hamstring
Etiologi Cedera Hamstring

Artikel Terkait

  • Penanganan Avulsi Hamstring Proksimal: Operatif vs Non-Operatif
    Penanganan Avulsi Hamstring Proksimal: Operatif vs Non-Operatif
  • Platelet-Rich Plasma untuk Cedera Hamstring
    Platelet-Rich Plasma untuk Cedera Hamstring
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Antibiotik selulitis sudah 10 hari namun belum sembuh pada pasien DM, perlukah dilanjutkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ingin mendiskusikan pasien saya, lansia dengan keluhan luka di tungkai bawah kananLuka awalnya tanggal 18 karena jatuh, kemudian tgl 24 mengeluh...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Diagnosis yang tepat untuk lemah separuh badan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya dapat pasien masuk IGD datang dengan keluhan anggota gerak sisi kanan tidak bisa digerakkan tiba2 sejak 1 hari SMRS. awalnya pasien...
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.