Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Cedera Hamstring general_alomedika 2025-04-30T11:59:52+07:00 2025-04-30T11:59:52+07:00
Cedera Hamstring
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Cedera Hamstring

Oleh :
dr.Putra Rizki Sp.KO
Share To Social Media:

Penatalaksanaan cedera hamstring tergantung derajat keparahan. Cedera derajat ringan bisa ditangani secara konservatif, sedangkan cedera berat akan memerlukan pembedahan.[12,14,18]

Klasifikasi Cedera Hamstring

Menurut The British Athletics Muscle Injury Classification (BAMIC), cedera hamstring bisa dikelompokkan berdasarkan keluhan dan gambaran dari hasil MRI.[15]

Tabel 1. Klasifikasi Cedera Hamstring

Derajat Lokasi Temuan MRI Deformitas
0 - - -
1: robekan kecil 1a. Myofasial < 10% cross sectional area (CSA) 1a. gap < 1 cm
1b. Musculotendinous junction

< 5 cm 1b. gap < 1 cm
2: robekan sedang 2a. Myofasial 10-50% CSA 2a. gap 1-5 cm
2b. Musculotendinous junction

5-15 cm 2b. gap 1-5 cm
2c. Tendon < 50% CSA 2c. tidak ada gap

3: robekan besar 3a. Myofasial > 50% CSA 3a. gap > 5 cm
3b. Musculotendinous junction

> 15 cm 3b. gap  > 5 cm
3c. Tendon > 50% CSA 3c. tendon yang menimbul
4: robek total 4. Otot Diskontuinitas total otot atau tendon 4. robekan total otot dengan retraksi
4c. Tendon 4c. robekan total tendon dengan retraksi

Sumber: dr. Putra Rizki, Sp.KO, Alomedika, 2022.[15]

Terapi Konservatif

Sebagian besar cedera hamstring  bisa ditangani dengan tata laksana nonbedah. Sekitar 86% kejadian cedera hamstring hanya melibatkan cedera myofasial.

Cedera hamstring derajat 1 dan 2 bisa ditangani tanpa pembedahan. Untuk cedera hamstring derajat 3, masih bisa dicoba dengan tata laksana konservatif selama hanya satu tendon yang avulsi dan retraksi  kurang dari 2 cm.[14]

Tata Laksana Fase Akut

Sesaat setelah kejadian, penanganan umum cedera olahraga yaitu RICE (rest, ice, compression, elevation) bisa dilakukan. Kompres es bisa dilakukan setiap 4 jam selama 15-20 menit selama 3 hari  pertama fase akut.

Fase 48 jam pertama merupakan waktu paling penting untuk penyembuhan. Selanjutnya, mobilisasi dini dengan mencegah weight-bearing merupakan cara untuk melindungi cedera jaringan lebih luas. Bersamaan dengan penanganan tersebut, dapat digunakan analgesik seperti ibuprofen  200-400 mg setiap 8 jam selama maksimal 5 hari.[12,18]

Tata Laksana Fase Lanjut

Setelah melewati fase akut 48 jam pertama, program latihan stabilisasi batang tubuh bisa dilakukan. Setelah itu, secara bertahap baru bisa dilanjutkan dengan latihan range of motion (ROM), gait, latihan isometrik, stretching, dan isokinetik sesuai fase rehabilitasi. Jika gait dan kekuatan otot sudah mendekati normal, bisa dilanjutkan dengan latihan sports specific dan pliometrik.[12,14,18]

Pilihan tata laksana lain yang populer saat ini adalah injeksi PRP (platelet-rich plasma). Beberapa peneliti melaporkan manfaat berupa penyembuhan yang lebih cepat, mengatasi nyeri, dan mencegah kekambuhan cedera dengan intervensi PRP. Namun, penggunaan PRP masih menjadi perdebatan, karena beberapa peneliti juga melaporkan tidak ada manfaatnya.[14]

Pembedahan

Pembedahan merupakan pilihan tata laksana untuk cedera hamstring derajat 3 ke atas, serta cedera kronis dengan nyeri persisten dan gangguan fungsional meskipun telah menyelesaikan tatalaksana non-pembedahan. Jenis tata laksana bedah yang biasa dilakukan adalah operasi repair hamstring. Beberapa penelitian menunjukkan tindakan ini menghasilkan kepuasan, pengembalian kekuatan, dan kembali ke performa awal yang baik.[8,19]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

8. Lee Dow C, Timmins RG, Ruddy JD, Williams MD, Maniar N, Hickey JT, et al. Prediction of Hamstring Injuries in Australian Football Using Biceps Femoris Architectural Risk Factors Derived From Soccer. Am J Sports Med. 2021;49(13):3687–95.
12. Rudisill SS, Kucharik MP, Varady NH, Martin SD. Evidence-Based Management and Factors Associated With Return to Play After Acute Hamstring Injury in Athletes: A Systematic Review. Orthop J Sport Med. 2021;9(11):23259671211053830.
14. Chang JS, Kayani B, Plastow R, Singh S, Magan A, Haddad FS. Management of hamstring injuries: current concepts review. Bone Joint J. 2020;102-B(10):1281–8.
16. Christopher, Alexander1 Matthew C, Matthew V. Lumbosacral Facet Syndrome. StatPearls Publishing. 2022. p. 1–16.
17. Alexander CE, Varacallo M. Lumbosacral Radiculopathy. StatPearls Publishing. Treasure Island (FL); 2022. p. 1–16.
18. Hickey JT, Opar DA, Weiss LJ, Heiderscheit BC. Hamstring Strain Injury Rehabilitation. J Athl Train. 2022;57(2):125–35.
19. Pieters D, Wezenbeek E, Schuermans J, Witvrouw E. Return to Play After a Hamstring Strain Injury: It is Time to Consider Natural Healing. Sports Med. 2021;51(10):2067–77.

Diagnosis Cedera Hamstring
Prognosis Cedera Hamstring

Artikel Terkait

  • Penanganan Avulsi Hamstring Proksimal: Operatif vs Non-Operatif
    Penanganan Avulsi Hamstring Proksimal: Operatif vs Non-Operatif
  • Platelet-Rich Plasma untuk Cedera Hamstring
    Platelet-Rich Plasma untuk Cedera Hamstring
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.