Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Deep Vein Thrombosis general_alomedika 2024-03-18T09:38:33+07:00 2024-03-18T09:38:33+07:00
Deep Vein Thrombosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Deep Vein Thrombosis

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Etiologi deep vein thrombosis (DVT) atau thrombosis vena dalam adalah obstruksi aliran darah oleh thrombus atau gumpalan darah yang terbentuk di sistem vaskular vena dalam. Pembentukan thrombus dapat terjadi akibat adanya gangguan aliran darah, kerusakan endotel pembuluh darah, dan hiperkoagulabilitas, ketiganya dikenal dengan trias Virchow.[6,9,10]

Stasis Vena

Stasis vena terjadi ketika aliran darah terhambat, seperti saat seseorang duduk dalam waktu yang lama, misalnya pada penerbangan panjang atau selama periode pemulihan pascaoperasi. Ini mengarah pada penurunan kecepatan aliran darah, memungkinkan faktor-faktor pembekuan darah untuk terakumulasi dan memicu pembentukan bekuan.[6,9,10]

Kerusakan Endotel

Kerusakan pada endotel dapat terjadi akibat trauma, pembedahan, atau infeksi. Ketika endotel rusak, protein koagulasi darah dapat terpapar pada permukaan yang tidak terlindungi, memicu reaksi koagulasi.[6,9,10]

Hiperkoagulabilitas

Beberapa kondisi medis dan genetik meningkatkan risiko pembekuan darah. Contohnya termasuk mutasi faktor V Leiden, defisiensi protein C atau S, defisiensi antithrombin III, dan sindrom antifosfolipid.[6,9,10]

Unprovoked dan Provoked DVT

Unprovoked DVT adalah DVT yang terjadi tanpa adanya faktor risiko, baik faktor yang didapat atau faktor lingkungan. Sementara itu, provoked DVT adalah DVT yang terjadi karena adanya faktor risiko. Tiga klasifikasi faktor risiko pada provoked DVT adalah faktor risiko mayor, minor, dan persisten.

Faktor risiko mayor meliputi trauma, prosedur pembedahan (>30 menit), rawat inap dan tirah baring total di rumah sakit >3 hari, terapi estrogen, kehamilan, atau puerperium. Faktor risiko minor meliputi prosedur pembedahan (<30 menit), rawat inap dan tirah baring total di rumah sakit <3 hari, cedera tungkai yang menyebabkan gangguan mobilisasi setidaknya 3 hari.

Sementara itu, faktor risiko persisten umum terjadi pada kondisi malignansi yang belum mendapatkan terapi kuratif, gagal terapi, atau sedang menjalani terapi. Selain malignansi, faktor risiko persisten lainnya adalah inflammatory bowel disease.[4]

Faktor Risiko

Faktor-faktor seperti kehamilan, kontrasepsi hormonal, merokok, obesitas, dan gaya hidup sedenter atau inaktivitas fisik dapat meningkatkan risiko terbentuknya thrombus yang akan meningkatkan risiko DVT.[2,4,9-11]

Kehamilan

Selama kehamilan, perubahan hormon dan peningkatan tekanan pada pembuluh darah dapat meningkatkan risiko terbentuknya thrombus.[2,4,8-11]

Kontrasepsi Hormonal

Penggunaan pil kontrasepsi yang mengandung estrogen dapat meningkatkan koagulabilitas darah.[2,4,9-11]

Merokok

Rokok dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada pembuluh darah, meningkatkan risiko hipertensi, aterosklerosis, dan terbentuknya thrombus.[2,4,9-11]

Obesitas

Obesitas terkait dengan peningkatan risiko DVT melalui berbagai mekanisme, termasuk peningkatan stasis vena, peradangan, dan perubahan hormon.[2,4,9-11]

Keterbatasan Gerak

Inaktivitas fisik, termasuk akibat kondisi medis seperti stroke atau pemulihan pasca trauma, serta adanya gaya hidup yang sedenter akan meningkatkan risiko terbentuknya thrombus. Perpanjangan periode tidak bergerak, seperti pada penerbangan panjang, juga dapat meningkatkan risiko stasis vena dan DVT.[2,4,8-11]

Kondisi Medis

Beberapa jenis kanker dan terapi kanker, seperti kemoterapi, meningkatkan risiko pembekuan darah. Penyakit seperti lupus dan arthritis reumatoid, dapat meningkatkan risiko pembekuan darah melalui mekanisme inflamasi. Penyakit seperti gagal jantung kongestif atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dapat menyebabkan stasis vena dan meningkatkan risiko DVT.[2,4,8-11]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Referensi

2. Stubbs MJ, Mouyis M, Thomas M. Deep vein Thrombosis. BMJ. 2018;360:k351. DOI: 10/1136/bmj.k351.
4. Kakkos SK, Gohel M, Baekgaard N, Bauersachs R, Bellmunt-Montoya S, Black SA, et al. European Society for vascular surgery (ESVS) 2021 clinical practice guidelines on the management of venous thrombosis. Eur J Vasc Endovasc Surg. 2021;61:9-82. DOI: httpss://doi.org/10.1016/j.ejvs.2020.09.023.
6. Kushner A, West WP, Khan Suheb MZ, Pilarisetty LS. Virchow triad. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539697/.
8. Ashorobi D, Ameer MA, Fernandex R. Thrombosis. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538430/.
9. Kruger PC, Eikelboom JW, Douketis JD, Hankey GJ. Deep vein thrombosis: update on diagnosis and management. Med J Aust. 2019 Jun;210(11):516-524. doi: 10.5694/mja2.50201.
10. Stone J, Hangge P, Albadawi H, Wallace A, Shamoun F, Knuttien MG, et al. Deep vein thrombosis: pathogenesis, diagnosis, and medical management. Cardiovascular Diagnosis and Therapy. 2017:S276-S84. http://cdt.amegroups.com/article/view/16872
11. Hong J, Ahn SY, Lee YJ, Lee JH, Han JW, Kim KH, Yhim HY, Nam SH, Kim HJ, Song J, Kim SH, Bang SM, Kim JS, Mun YC, Bae SH, Kim HK, Jang S, Park R, Choi HS, Kim I, Oh D; Korean Society of Hematology Thrombosis and Hemostasis Working Party. Updated recommendations for the treatment of venous thromboembolism. Blood Res. 2021 Mar 31;56(1):6-16. doi: 10.5045/br.2021.2020083.

Patofisiologi Deep Vein Thrombosis
Epidemiologi Deep Vein Thrombosis

Artikel Terkait

  • Profilaksis Tromboemboli untuk Pasien Pasca Sectio Caesarean
    Profilaksis Tromboemboli untuk Pasien Pasca Sectio Caesarean
  • Efektivitas Stoking Kompresi untuk Deep Vein Thrombosis
    Efektivitas Stoking Kompresi untuk Deep Vein Thrombosis
  • Red Flag Edema Perifer
    Red Flag Edema Perifer
  • Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
    Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
  • Red Flag Keluhan Kaki Merah
    Red Flag Keluhan Kaki Merah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 01 Maret 2024, 10:05
Efikasi Stoking Kompresi pada Lansia dengan Insufisiensi Vena Kronik untuk Mencegah Deep Vein Thrombosis dan Ulkus Kaki – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Risiko terjadi insufisiensi vena kronik meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Penggunaan stoking kompresi medis oleh lansia adalah untuk...
dr.Peter Fernando
Dibuat 07 Agustus 2023, 13:15
Mnemonic #27 : Gejala Deep Vein Thrombosis
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
V - Vascular engorgement (Pembengkakan pembuluh darah) E - Edema (Bengkak) N - Numbness (Kebas) A - Aching pain (Nyeri berdenyut)Catatan :Mnemonic adalah...
Anonymous
Dibalas 29 Desember 2022, 17:01
Bagaimana penanganan curiga deep vein thrombosis di FKTP - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Farhanah, Sp.JP (K), dok bagaimana tatalaksana pada pasien curiga DVT di fktp? apakah bisa kita berikan aspilet? Dgn kondisi pasien tidak mau dirujuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.