Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Deep Vein Thrombosis general_alomedika 2024-03-18T09:32:17+07:00 2024-03-18T09:32:17+07:00
Deep Vein Thrombosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Deep Vein Thrombosis

Oleh :
dr.Monica
Share To Social Media:

Patofisiologi deep vein thrombosis (DVT) atau thrombosis vena dalam melibatkan tiga komponen utama, yakni gangguan aliran darah, kerusakan endotel pembuluh darah, dan kecenderungan hiperkoagulabilitas. Gangguan aliran darah, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti imobilisasi atau trauma, menyebabkan perlambatan aliran darah, yang memungkinkan elemen-elemen darah untuk mengendap dan membentuk bekuan darah.

Sementara itu, kerusakan endotel pembuluh darah, baik karena trauma langsung atau reaksi inflamasi, memicu pelepasan faktor-faktor prokoagulan yang memicu pembentukan bekuan. Kecenderungan hiperkoagulabilitas, baik karena faktor genetik maupun kondisi medis tertentu, meningkatkan risiko pembentukan bekuan darah. Pembentukan bekuan ini kemudian berkembang lebih lanjut dan menyumbat pembuluh darah, mengganggu aliran darah normal dan dapat menyebabkan komplikasi serius seperti emboli paru.[6]

Trias Virchow

Tiga faktor utama dalam Trias Virchow berperan dalam terjadinya DVT.[6]

Kerusakan Endotel atau Dinding Vena

Pada kondisi normal, endotel berperan dalam meregulasi proses hemostasis antara faktor antikoagulan dan fibrinolitik dengan faktor pro-koagulan dan anti-fibrinolitik. Adanya kerusakan pada endotel akibat beberapa faktor seperti merokok, hipertensi, aterosklerosis, trauma, atau prosedur pembedahan, dapat menyebabkan pelepasan berbagai senyawa yang mengaktivasi terjadinya thrombosis dan hemostasis.

Thrombosis adalah proses pembentukan thrombus atau gumpalan darah yang dapat mengganggu aliran darah di pembuluh darah. Beberapa senyawa yang dilepaskan pada kondisi kerusakan endotel adalah nitric oxide (NO), prostacyclin (PGI2), dan tissue plasminogen activator (t-PA). Selain itu, senyawa lain yang juga dilepaskan saat terjadinya kerusakan dinding pembuluh darah adalah senyawa pro-thrombosis dan pro-inflamasi seperti tissue factor (TF), von Willebrand Factor (vWWF), endothelin, ICAM-1 dan VCAM-1.

Pelepasan ICAM-1, P-selectin, dan vWF akibat kerusakan endotel menyebabkan terbentuknya respon tubuh untuk melepas eritrosit, leukosit (monosit dan neutrofil), dan trombosit untuk proses adhesi dan aktivasi trombosit di lokasi endotel yang rusak. Hal ini berdampak pada terbentuknya lingkungan pro-thrombotik yang berpotensi merangsang proses thrombosis, yang berakibat pada pembentukan thrombus.[1,4,6-8]

Hambatan Pada Aliran Darah Vena atau Stasis Vena

Kerusakan endotel yang merangsang pelepasan berbagai senyawa yang merangsang terjadinya proses thrombosis akan menyebabkan hambatan atau turbulensi aliran darah vena. Hambatan atau turbulensi aliran darah vena pada proses thrombosis terjadi karena adanya peningkatan resistensi aliran darah serta penurunan volume darah akibat meningkatnya tekanan vena. Kondisi stasis ini dianggap mampu mempromosikan infiltrasi leukosit. terutama monosit, untuk menjalankan perannya dalam proses pembentuk fibrin dan hemostasis sekunder.[1,4,6]

Hiperkoagulabilitas

Hiperkoagulabilitas adalah suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan viskositas darah dan komponennya, termasuk sitokin dan faktor pro-thrombin dalam sirkulasi darah. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko terjadinya thrombosis.[1,4,6-8]

Peran Obstruksi dan Inflamasi dalam Timbulnya Gejala pada Deep Vein Thrombosis

Thrombus dapat menyebabkan gejala DVT melalui dua mekanisme utama, yakni obstruksi aliran darah dan peradangan lokal. Pertama, thrombus yang terbentuk di dalam pembuluh darah dapat menghalangi aliran darah normal, menyebabkan peningkatan tekanan di sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan, nyeri, dan sensasi berat pada tungkai yang terkena.

Kedua, thrombus tersebut dapat merusak endotel pembuluh darah, memicu pelepasan mediator inflamasi dan substansi pro-inflamasi lainnya. Reaksi peradangan lokal ini dapat menyebabkan iritasi saraf di sekitarnya, yang dapat menimbulkan nyeri yang bersifat lokal atau terkadang menyebar. Selain itu, pelepasan substansi pro-inflamasi juga dapat memperparah gangguan aliran darah dan merangsang pertumbuhan thrombus lebih lanjut.[1,4,6,8]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Alexandra Francesca Chandra

Referensi

1. Waheed SM, Kudaravalli P, Hotwagner DT. Deep vein thrombosis. StatPearls. 2023. http://ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507708/.
4. Kakkos SK, Gohel M, Baekgaard N, Bauersachs R, Bellmunt-Montoya S, Black SA, et al. European Society for vascular surgery (ESVS) 2021 clinical practice guidelines on the management of venous thrombosis. Eur J Vasc Endovasc Surg. 2021;61:9-82. DOI: httpss://doi.org/10.1016/j.ejvs.2020.09.023.
6. Kushner A, West WP, Khan Suheb MZ, Pilarisetty LS. Virchow triad. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539697/.
7. Navarrete S, Solar C, Tapia R, Pereira J, Fuentes E, Palomo I. Pathophysiology of deep vein thrombosis. Clinical and Experimental Medicine. 2023;23:645-54. https://doi.org/10.1007/s10238-022-00829-w.
8. Ashorobi D, Ameer MA, Fernandex R. Thrombosis. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538430/.

Pendahuluan Deep Vein Thrombosis
Etiologi Deep Vein Thrombosis

Artikel Terkait

  • Profilaksis Tromboemboli untuk Pasien Pasca Sectio Caesarean
    Profilaksis Tromboemboli untuk Pasien Pasca Sectio Caesarean
  • Efektivitas Stoking Kompresi untuk Deep Vein Thrombosis
    Efektivitas Stoking Kompresi untuk Deep Vein Thrombosis
  • Red Flag Edema Perifer
    Red Flag Edema Perifer
  • Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
    Red Flag Bengkak pada Tungkai Bawah
  • Red Flag Keluhan Kaki Merah
    Red Flag Keluhan Kaki Merah

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Gabriela
Dibalas 01 Maret 2024, 10:05
Efikasi Stoking Kompresi pada Lansia dengan Insufisiensi Vena Kronik untuk Mencegah Deep Vein Thrombosis dan Ulkus Kaki – Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Risiko terjadi insufisiensi vena kronik meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Penggunaan stoking kompresi medis oleh lansia adalah untuk...
dr.Peter Fernando
Dibuat 07 Agustus 2023, 13:15
Mnemonic #27 : Gejala Deep Vein Thrombosis
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
V - Vascular engorgement (Pembengkakan pembuluh darah) E - Edema (Bengkak) N - Numbness (Kebas) A - Aching pain (Nyeri berdenyut)Catatan :Mnemonic adalah...
Anonymous
Dibalas 29 Desember 2022, 17:01
Bagaimana penanganan curiga deep vein thrombosis di FKTP - Jantung Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Farhanah, Sp.JP (K), dok bagaimana tatalaksana pada pasien curiga DVT di fktp? apakah bisa kita berikan aspilet? Dgn kondisi pasien tidak mau dirujuk...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.