Pendahuluan Fistula Ani
Fistula ani merupakan terbentuknya saluran atau terowongan antara regio anorektal dengan kulit di sekitar anus. Orificium internal sering kali berada di kanalis anal dan orificium eksternal berada di kulit perianal. Fistula ani terjadi akibat abses anorektal yang telah keluar. Abses anorektal merupakan suatu kondisi akut, sedangkan fistula memperlihatkan fase kronis.[1,2]
Tanda dan gejala yang dapat terjadi pada fistula ani adalah nyeri atau rasa tidak nyaman di sekitar anus, serta adanya discharge dari sekitar anus. Gejala dan tanda biasanya didahului dengan keluhan abses perianal. Prevalensi kejadian fistula ani yang mencapai 8,6 per 100.000 penduduk.[1,2]
Diagnosis fistula ani dilakukan dengan bantuan pencitraan, anoskopi, atau kolonoskopi. Penatalaksanaan fistula ani memerlukan tindakan bedah, misalnya fistulotomi, seton, mucosal advancement flap, dan prosedur LIFT (ligation of the intersphincteric fistula tract). Tipe bedah yang dilakukan perlu disesuaikan dengan kondisi tiap pasien.[1,2]
Prognosis fistula ani setelah bedah umumnya cukup baik tetapi pasien tetap berisiko mengalami rekurensi. Komplikasi setelah bedah dapat berupa inkontinensia alvi dan stenosis anal.[1,2]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur