Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Keracunan Arsenik general_alomedika 2025-11-13T11:23:23+07:00 2025-11-13T11:23:23+07:00
Keracunan Arsenik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Keracunan Arsenik

Oleh :
dr. Rifan Eka Putra Nasution
Share To Social Media:

Keracunan arsenik adalah komplikasi medis yang terjadi akibat paparan arsenik, umumnya melalui proses ingesti atau inhalasi, seperti konsumsi air tanah yang terkontaminasi arsenik. Sama dengan keracunan logam berat lainnya, keracunan arsenik dapat menyebabkan multi organ failure.[1]

Paparan terhadap arsenik akibat pekerjaan termasuk salah satu bahaya keselamatan kerja (occupational hazard). Terdapat beberapa industri pekerjaan yang dapat meningkatkan risiko terpapar arsenik, antara lain pekerja pada sektor pertambangan, semikonduktor, smelting, pembuatan kaca dekoratif, pembakaran bahan bakar, metalurgi, dan proses pengawetan kayu dengan chromium copper arsenate.[2–4]

Keracunan Arsenik

Arsenik adalah senyawa kimia alami dengan jumlah yang cukup banyak pada tanah, air, dan udara. Paparan berlebihan terhadap arsenik dapat diakibatkan tingginya kadar arsenik pada makanan, air minum, dan tanah yang terkontaminasi. Keracunan arsenik akut juga dapat terjadi pada kasus bunuh diri, pembunuhan, dan paparan akibat kerja.[1,2]

Keracunan arsenik akut diawali oleh gejala gastroenteritis, yang kemudian diikuti dengan dehidrasi dan hipotensi. Awitan gejala dimulai beberapa menit hingga beberapa jam setelah paparan. Gejala dapat mulai menghilang setelah 12 jam, tetapi bisa juga bertahan hingga beberapa hari setelah paparan.[3]

Menelan arsenik dalam dosis letal dapat menyebabkan kematian dalam 1–4 hari berikutnya. Kolaps sirkulasi dan kegagalan multiorgan adalah penyebab kematian tersering pada kondisi tertelan arsenik. Efek toksik dari senyawa arsenik terjadi akibat inaktivasi sekitar 200 enzim yang terlibat dalam jalur energi seluler dan sintesis serta perbaikan deoxyribonucleic acid (DNA).[3-5]

Diagnosis ditegakkan dengan bukti paparan senyawa arsenik. Indikator terbaik untuk mengukur paparan arsenik adalah dengan melihat kadar arsenik dalam pemeriksaan urin 24 jam. Untuk kondisi emergensi dapat dilakukan spot urine testing.[3,5,6]

Keracunan arsenik terkonfirmasi bila kadar arsenik lebih dari 50 µg/L atau arsenik total lebih dari 100 µg pada pemeriksaan urin 24 jam. Pada spot urine testing dapat ditemukan kadar arsenik lebih dari 1.000 µg/L.[3]

Tata laksana keracunan arsenik, baik akut maupun kronis, adalah dengan terapi khelasi. Di Indonesia, agen khelasi yang tersedia adalah dimerkaprol (British Anti-Lewisite/BAL). Terapi khelasi dilakukan hingga konsentrasi arsenik dalam urin 24 jam <50 µg/L.[1,2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Bedry Qintha

Referensi

1. Abdul KSM, Jayasinghe SS, Chandana EPS, Jayasumana C, De Silva PMCS. Arsenic and human health effects: A review. Environ Toxicol Pharmacol 2015;40:828–46.
2. Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). Arsenic (As) and Inorganic Arsenic Compounds. CDC. 2014.
3. Kuivenhoven M, Mason K. Arsenic Toxicity. StatPearls 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541125/.
4. Goldman RH. Arsenic exposure and poisoning. UpToDate 2025. https://www.uptodate.com/contents/arsenic-exposure-and-poisoning.
5. Tournel G, Houssaye C, Humbert L, Dhorne C, Gnemmi V, Bécart-Robert A, et al. Acute arsenic poisoning: clinical, toxicological, histopathological, and forensic features. J Forensic Sci 2011;56 Suppl 1:S275-9.
6. Shumy F, Anam AM, Kamruzzaman AKM, Amin MR, Chowdhury MAJ. Acute arsenic poisoning diagnosed late. Trop Doct 2016;46:93–6.

Patofisiologi Keracunan Arsenik

Artikel Terkait

  • Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
    Gangguan Pendengaran Akibat Obat dan Logam Berat yang Ototoksik
Diskusi Terbaru
dr.Elizabeth Anastasya
Dibalas 2 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemenkes - Ear Hygiene Uncovered: Praktik Aman Vs Risiko Otitis - Rabu, 26 November 2025 pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr.Elizabeth Anastasya
3 Balasan
ALO Dokter!Segera daftarkan diri Dokter untuk mengikuti webinar terbaru ALOMEDIKA - Ear Hygiene Uncovered: Praktik Aman Vs Risiko Otitis melalui link...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 8 jam yang lalu
Alomedika Point Saya: 0 Point kedaluarsa di 1 Desember 2025
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO Dokter.Dokter, bayangin kalau Alomedika Point yang susah payah Dokter kumpulin dari postimg kasus, ikut webinar, atau kerjakan e-Course tiba-tiba hangus...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas kemarin, 09:09
Trending! TOP 5 Artikel di Bulan November 2025!🤩
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter! Kita sudah semakin dekat dengan penghujung tahun 2025, jangan sampai terlewat untuk update ilmu pengetahuan kita melalui artikel Alomedika ini!1....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.