Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Barotrauma general_alomedika 2024-01-11T08:48:17+07:00 2024-01-11T08:48:17+07:00
Barotrauma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Barotrauma

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Data epidemiologi barotrauma menunjukkan bahwa kondisi ini banyak dialami penyelam, pendaki gunung, dan pasien yang memerlukan ventilasi mekanik. Mengingat di Indonesia terdapat banyak tempat menyelam kelas dunia, kondisi ini banyak terjadi di kalangan wisatawan.

Global

Kejadian barotrauma pada telinga dan sinus didapatkan pada 80% kasus barotrauma. Selain itu, 15% adalah akibat barotrauma pulmonal, termasuk emboli arteri pulmonal.[10]

Kerusakan parenkim paru akibat perubahan tekanan udara juga sering terjadi di intensive care unit (ICU). Insidensi barotrauma pada ventilasi mekanik bervariasi bergantung pada indikasi pemasangan, dilaporkan dapat mencapai 50%. Sejak adanya pemasangan ventilasi volume tidal rendah pada pertengahan tahun 2000, angka kejadian barotrauma pada ventilasi mekanik berkurang menjadi kurang dari 10%. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asthma, dan acute respiratory distress syndrome (ARDS) adalah faktor risiko barotrauma pada ventilasi mekanik.[9,11]

Indonesia

Di Indonesia, kasus barotrauma sering ditemukan, terutama pada penyelam baik yang profesional maupun wisatawan, termasuk nelayan tradisional yang mencari tiram atau kerang di laut dan pekerja bidang minyak dan gas. Menurut penelitian yang dilakukan pada penyelam yang ada di Kecamatan Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah, didapatkan bahwa angka kejadian barotrauma telinga tengah pada penyelam dengan frekuensi penyelaman ≥4 hari/minggu adalah 38,13%.[13]

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kartono di Kecamatan Karimun Jawa, menunjukan bahwa dari 148 responden, 53,4% responden mengalami barotrauma. Gejala yang sering dirasakan adalah kelelahan (77,0%), pusing (59,5%), dan nyeri sendi (53,4%.) Komplikasi barotrauma yang paling banyak terjadi adalah gangguan pendengaran (43,2%).[14]

Mortalitas

Barotrauma umumnya tidak berkaitan dengan mortalitas. Barotrauma telinga tengah adalah yang paling banyak ditemukan dan umumnya tidak memerlukan intervensi apapun.

Barotrauma pulmonal berkaitan dengan peningkatan angka mortalitas. Barotrauma pulmonal merupakan jenis barotrauma yang paling berat dan paling dikhawatirkan pada semua jenis operasi penyelaman. Barotrauma pulmonal dapat menyebabkan emboli gas arteri.[8,9]

Barotrauma pulmonal pada ventilasi mekanik juga berkorelasi dengan peningkatan angka mortalitas. Studi kohort prospektif yang dilakukan di 361 ICU di 20 kota di Amerika Serikat menyatakan bahwa dari 5183 pasien dengan ventilasi mekanik, barotrauma terjadi pada 2,9% pasien, dengan angka kematian 51%.[11]

Referensi

8. Bosco G, Rizzato A, Moon RE, Camporesi EM. Environmental Physiology and Diving Medicine. Front Psychol. 2018;9:72. Published 2018 Feb 2. doi:10.3389/fpsyg.2018.00072
9. Hyzy RC, Taha AR, Diagnosis, Management, and Prevention of Pulmonary Barotrauma During Invasive Mechanical Ventilation in Adults. Uptodate. 2020. https://www.uptodate.com/contents/diagnosis-management-and-prevention-of-pulmonary-barotrauma-during-invasive-mechanical-ventilation-in-adults
10. O'Neill OJ, Brett K, Frank AJ. Middle Ear Barotrauma. [Updated 2021 Aug 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499851/
11. Diaz R, Heller D. Barotrauma And Mechanical Ventilation. [Updated 2021 Aug 9]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545226/
13. Martinus I, Hadisaputra S, Munasik M. Berbagai Faktor yang Berpengaruh terhadap Barotrauma Telinga Tengah pada Penyelam Tradisional Studi di Wilayah Balaesang Tanjung Kabupaten Donggala. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Komunitas. 2019. https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jekk/article/view/4685
14. Kartono. Prevalensi dan faktor risiko kejadian penyakit dekomprasi dan barotrauma pada nelayan penyelam di Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara tahun 2007. Universitas Gadjah Mada. 2007. http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/35860

Etiologi Barotrauma
Diagnosis Barotrauma
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 Desember 2021, 20:18
Penanganan barotitis pada bayi saat naik pesawat - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO dr. Rano SpTHT, apa yang dapat dilakukan untuk mencegah bayi atau balita mengalami barotitis saat naik pesawat? Mau liburan dan berpergian ni dok....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.