Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Barotrauma general_alomedika 2024-01-11T08:47:57+07:00 2024-01-11T08:47:57+07:00
Barotrauma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Barotrauma

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Patofisiologi barotrauma bergantung pada kerusakan atau gangguan fungsi organ yang diakibatkan. Secara umum, kerusakan jaringan pada barotrauma disebabkan oleh mekanisme overstretching dan shear. Organ yang sering terlibat dalam kasus barotrauma adalah telinga bagian tengah, sinus paranasal, dan paru.[1,5]

Barotrauma Pulmonal

Alveoli merupakan unit paru terkecil tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Ketika terjadi penurunan tekanan dan peningkatan volume, alveoli dan pembuluh darah yang mengelilingi alveoli akan ruptur. Alveoli akan diisi oleh darah dan debris, kemudian kolaps. Udara dari alveoli yang kolaps akan bergerak ke ruang sekitarnya, sehingga dapat menyebabkan pneumomediastinum ataupun pneumoperikardium. Apabila bergerak ke leher dan kepala, dapat menyebabkan emfisema subkutis dan pneumoperitoneum. Apabila udara bergerak ke rongga pleura dapat menyebabkan pneumothorax. Udara juga dapat masuk ke kapiler dan menyebabkan emboli.[1,7]

Barotrauma Pulmonal Saat Menyelam

Barotrauma pulmonal merupakan jenis barotrauma yang paling berat yang bisa dialami penyelam. Saat menyelam, seiring dengan bertambahnya kedalaman, volume paru total menurun hingga mendekati volume residu paru. Ketika kompresibilitas paru mencapai batasnya, penyelaman yang lebih dalam akan menyebabkan kongesti paru, edema, perdarahan, dan pada akhirnya kolaps paru.[8]

Barotrauma Pulmonal Akibat Ventilasi Mekanik

Barotrauma pulmonal akibat ventilasi mekanik terjadi karena ruptur alveolar akibat peningkatan tekanan transalveolar. Udara bocor ke jaringan ekstraalveolar dan menyebabkan pneumomediastinum, pneumoperitoneum, dan emfisema subkutis.[3,9]

Barotrauma Telinga dan Sinus

Tekanan di dalam telinga tengah harus sesuai dengan lingkungan supaya membran timpani dapat bergetar secara normal. Secara fisiologis, udara di telinga tengah dapat diserap perlahan oleh membran mukosa atau ketika seseorang menelan atau menguap. Ketika tuba Eustachius tidak berfungsi adekuat, perbedaan tekanan antara telinga tengah dan lingkungan luar akan terjadi. Hal inilah yang menyebabkan barotrauma yang bermanifestasi sebagai ketidaknyamanan, gangguan pendengaran, dan cedera.

Barotrauma sinus memiliki mekanisme yang kurang lebih sama. Adanya perbedaan tekanan pada kavitas sinus dan lingkungan sekitarnya dapat menyebabkan perdarahan, nyeri kepala, dan parestesia pada area yang dipersarafi nervus infraorbita.

Patofisiologi Gejala pada Barotrauma Telinga dan Sinus

Ketika terdapat perbedaan tekanan, nyeri akan dirasakan karena peregangan membran timpani. Gangguan pendengaran konduktif bisa muncul akibat deformasi membran timpani dan hambatan mobilitas membran.

Jika perbedaan tekanan ringan, pasien akan merasakan sensasi telinga tersumbat. Jika perbedaan tekanan semakin besar, gangguan pendengaran yang dialami juga akan lebih berat. Perdarahan ataupun efusi serosa dan hemoragik ke dalam membran timpani dapat terjadi

Pecahnya membran tingkap bulat atau oval dapat menyebabkan vertigo berat dan gangguan pendengaran sensorineural sekunder akibat hilangnya perilimfe dari telinga bagian dalam.[8,10]

Referensi

1. Kaplan J. Barotrauma. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/768618-overview
3. Ioannidis G, Lazaridis G, Baka S, et al. Barotrauma and pneumothorax. J Thorac Dis. 2015;7(Suppl 1):S38-S43. doi:10.3978/j.issn.2072-1439.2015.01.31
5. Battisti AS, Haftel A, Murphy-Lavoie HM. Barotrauma. [Updated 2021 Jul 26]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482348/
7. Kennedy-Little D, Sharman T. Pulmonary Barotrauma. [Updated 2021 Jul 25]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559293/
8. Bosco G, Rizzato A, Moon RE, Camporesi EM. Environmental Physiology and Diving Medicine. Front Psychol. 2018;9:72. Published 2018 Feb 2. doi:10.3389/fpsyg.2018.00072
9. Hyzy RC, Taha AR, Diagnosis, Management, and Prevention of Pulmonary Barotrauma During Invasive Mechanical Ventilation in Adults. Uptodate. 2020. https://www.uptodate.com/contents/diagnosis-management-and-prevention-of-pulmonary-barotrauma-during-invasive-mechanical-ventilation-in-adults
10. O'Neill OJ, Brett K, Frank AJ. Middle Ear Barotrauma. [Updated 2021 Aug 15]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499851/

Pendahuluan Barotrauma
Etiologi Barotrauma
Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 Desember 2021, 20:18
Penanganan barotitis pada bayi saat naik pesawat - THT Ask The Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
2 Balasan
ALO dr. Rano SpTHT, apa yang dapat dilakukan untuk mencegah bayi atau balita mengalami barotitis saat naik pesawat? Mau liburan dan berpergian ni dok....

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.