Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Anensefali general_alomedika 2022-04-07T10:57:01+07:00 2022-04-07T10:57:01+07:00
Anensefali
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Anensefali

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Patofisiologi anensefali atau anencephaly terjadi antara hari ke-23 dan ke-26 gestasi. Perkembangan neural plate menjadi neural tube dimulai pada minggu ke-3 kehamilan. Gangguan pada minggu ke-4 kehamilan seperti faktor lingkungan, nutrisi, penyakit pada ibu, dan usia ibu saat hamil berpotensi menyebabkan anensefali.[1-4]

Anensefali terjadi akibat kegagalan penutupan neural tube pada ujung kranial embrio yang sedang berkembang. Anensefali ditandai dengan tidak adanya otak dan calvaria, baik sebagian atau seluruhnya. Neural tube defect (NTD) muncul ketika ada gangguan selama neurulasi.[3,4,11]

Gangguan neurulasi bagian kranial yang menyebabkan jaringan saraf tidak ditutupi tulang tengkorak mengakibatkan defek perkembangan serius sistem saraf pusat. Neurulasi adalah proses mekanis yang terjadi selama embriogenesis awal.[3,4,11]

Neurulasi Primer

Neurulasi primer dimulai dengan nodus Hensen dan ektoderm yang baru lahir saling memberi sinyal, yang menginduksi neural plate untuk memulai neurulasi. Neural plate adalah epitel saraf yang datar dan terbuka, yang melengkung untuk membentuk neural fold di setiap ujungnya.[3,4,12]

Neural plate muncul kira-kira 18 hari setelah pembuahan. Neural plate awalnya diinduksi untuk berdiferensiasi, kemudian mengalami pembengkokan untuk membuat neural fold. Neural fold terangkat ke arah garis tengah punggung dan ujungnya akhirnya menyatu untuk membentuk neural tube.[3,4,12]

Perkembangan neural tube terjadi pada minggu ke-3 kehamilan. Neural tube terbentuk secara sempurna pada minggu ke-4. Kegagalan penutupan ujung rostral membuat calvaria tidak menutup dan mengakibatkan anensefali yang terjadi antara hari ke-23 dan ke-26 kehamilan.[3,4]

Neurulasi Sekunder

Neurulasi sekunder terjadi pada tingkat sakral dan koksigeus. Neural tube disebut sebagai tailbud. Sel tailbud mengalami kondensasi di garis tengah untuk membentuk medula spinalis. Epitelisasi medula spinalis akan menghasilkan banyak lumina.

Proses kavitasi lalu mulai terjadi dan menghasilkan lumen sentral. Lumen sentral akan menghasilkan neural tube sekunder dan notochord, yang akhirnya menyatu dengan neural tube primer dan membentuk satu struktur kontinu susunan saraf pusat.[4,12]

Referensi

1. CDC. Facts about Anencephaly. National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities, Centers for Disease Control and Prevention. 2020. https://www.cdc.gov/ncbddd/birthdefects/anencephaly.html
2. Tomita T, Ogiwara H. Anencephaly. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/anencephaly?search=Anencephaly&source=search_result&selectedTitle=1~38&usage_type=default&display_rank=1
3. Best RG. Anencephaly. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1181570-overview#a1
4. Tafuri SM, Lui F. Embryology, Anencephaly. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545244/
11. Erdiana G. Anensefali Diduga Akibat Defisiensi Asam Folat. Cermin Dunia Kedokteran-296. 2021;48(7):406-408. http://www.cdkjournal.com/index.php/CDK/article/view/1455
12. Munteanu O, Cîrstoiu MM, Filipoiu FM, et al. The etiopathogenic and morphological spectrum of anencephaly: a comprehensive review of literature. Romanian Journal of Morphology and Embryology. 2020;61(2):335–343. https://doi.org/10.47162/RJME.61.2.03

Pendahuluan Anensefali
Etiologi Anensefali
Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 23 Juli 2024, 14:38
Kelainan congenital fatal lethal
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/PeEJKu75EYUKelainan congenital fatal lethal yg mempengaruhi perkembangan otak dan tengkorak bayi selama kehamilan, sebagian besat tengkorak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.