Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Atresia Ani general_alomedika 2022-10-19T08:28:04+07:00 2022-10-19T08:28:04+07:00
Atresia Ani
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Atresia Ani

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Berdasarkan epidemiologi, atresia ani diperkirakan terjadi dengan jumlah 1 kasus setiap 5.000 kelahiran hidup. Laki-laki lebih berisiko mengalami kelainan ini, dibanding perempuan.

Global

Atresia ani merupakan kelainan kongenital yang cukup sering terjadi pada pasien pediatrik. Insidensi atresia ani diperkirakan sebanyak 1 dari 4.000–5.000 kelahiran hidup, dan lebih sering ditemukan pada laki-laki.

Sekitar 50–60% kasus atresia ani diduga terjadi bersamaan dengan malformasi kongenital lainnya. Jenis malformasi kongenital paling banyak melibatkan sistem genitourinaria, vertebra, dan kardiovaskular. Pada pasien laki-laki, sebanyak 70% atresia ani disertai dengan fistula rektouretral, sedangkan pada wanita lebih sering terjadi bersamaan dengan fistula rektovestibular.[5,11]

Indonesia

Di Indonesia belum terdapat data nasional mengenai prevalensi atresia ani. Namun,  berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2019, kelainan bawaan menyebabkan 12,5% kematian pada neonatus. Hal tersebut menunjukkan kelainan bawaan, termasuk atresia ani, berpotensi membahayakan neonatus di Indonesia.[12]

Mortalitas

Atresia ani yang berdiri sendiri jarang menyebabkan kematian. Morbiditas yang paling sering terjadi akibat atresia ani adalah konstipasi. Jika konstipasi tidak mendapatkan tata laksana dengan baik, dapat terjadi dilatasi rektal yang dapat berujung menjadi impaksi fekal dan enkopresis.

Atresia ani yang disertai kelainan kongenital lain atau sindrom tertentu juga dapat menyebabkan morbiditas berat, bahkan kematian. Studi oleh Oh, et al. pada tahun 2020 menemukan bahwa 65% pasien atresia ani memiliki anomali kongenital lain, dan sebanyak 60% merupakan anomali kongenital mayor.

Anomali paling banyak ditemukan pada sistem genitourinarius, kardiovaskular, dan vertebra. Anomali mayor paling banyak terjadi pada sistem kardiovaskular, seperti ventricular septal defect, atrial septal defect, dan tetralogy of Fallot.[1,5,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Singh M, Mehra K. Imperforate Anus. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549784/
5. Rosen NG. Pediatric Imperforate Anus (Anorectal Malformation). Medscape. 2019 https://emedicine.medscape.com/article/929904-overview#a4
7. Oh C, Youn JK, Han JW, Yang HB, Kim HY, Jung SE. Analysis of Associated Anomalies in Anorectal Malformation: Major and Minor Anomalies. J Korean Med Sci. 2020 Apr 13;35(14):e98. doi: 10.3346/jkms.2020.35.e98.
11. Saeed S, Rauf Khalid A, Farhan M, Basit J, Tousif K, Haider T, Us Sabah N, Gondal MF, Ur Rehman ME. Epidemiological Comparison of Anorectal Malformation With Other Gastrointestinal Abnormalities in Patients in the Pediatric Ward. Cureus. 2022 Mar 14;14(3):e23136. doi: 10.7759/cureus.23136.
12. Kemenkes RI. Surveilans Kelainan Bawaan. 2016 https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-kelainan-bawaan.pdf

Etiologi Atresia Ani
Diagnosis Atresia Ani

Artikel Terkait

  • Risiko Malformasi Kongenital Pada Ibu Hamil Dengan Asma
    Risiko Malformasi Kongenital Pada Ibu Hamil Dengan Asma
  • Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
    Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
  • Mekonium Tidak Keluar Setelah 48 Jam Pertama: Apa yang Harus Dilakukan?
    Mekonium Tidak Keluar Setelah 48 Jam Pertama: Apa yang Harus Dilakukan?
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 10 Agustus 2021, 15:10
Amankah meneruskan pemberian ASI pada bayi baru lahir yang mengalami atresia ani - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo. Prof. Dr. dr. Rini Sekartini Sp.A(K),terimakasih atas kesempatan bertanya. Izin bertanya Prof.Seorang bayi baru dilahirkan dan ternyata mengalami...
dr.Murni Suryanthi
Dibalas 22 Desember 2019, 17:43
Asupan nutrisi yang tepat untuk mempercepat proses penyembuhan luka operasi atresia ani
Oleh: dr.Murni Suryanthi
4 Balasan
Alodok, izin konsulSeorang pasien usia 2,5 tahun post op atresia ani 2 kali, saat ini keluar kotoran dari luka op disertai nanah. Suhu saat ini normal dengan...
dr. Aldy Sethiono
Dibalas 14 Maret 2019, 23:28
Kapan usia dilakukan anoplasti?
Oleh: dr. Aldy Sethiono
13 Balasan
Selamat pagi TSSaya ingin bertanya, di daerah saya, sempat ditemukan beberapa kasus atresia ani, kira2 kapan usia yang tepat bagi bayi untuk dilakukan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.