Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Atresia Ani general_alomedika 2022-10-19T08:23:52+07:00 2022-10-19T08:23:52+07:00
Atresia Ani
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Atresia Ani

Oleh :
dr. Yoke K. Putri, M.Sc, Sp.A, IBCLC
Share To Social Media:

Patofisiologi atresia ani melibatkan gangguan proses embriologi dalam kandungan, khususnya karena gangguan perkembangan septum kloaka. Kelainan pada migrasi rektum juga diduga berhubungan dengan terjadi malformasi anus.

Embriogenesis Normal

Rektum dan anus berasal dari bagian dorsal hindgut atau kavum kloaka. Septum urorektal terbentuk dari mesenkim yang bertumbuh dari lateral. Septum tersebut akan memisahkan rektum dan kanal anal dari vesika urinaria dan uretra.

Duktus kloaka merupakan lubang yang menghubungkan traktus gastrointestinal dan traktus urinarius. Pada bagian kauda kloaka, terdapat membran kloaka, yaitu pembatas antara lapisan endoderm dan ektoderm, yang membentuk proctodeum. Septum urorektal membagi kloaka menjadi kavum urogenital ventral dan kanal anorektal dorsal pada usia kehamilan 7–8 minggu.

Pada tahap tersebut, bagian terminal kavum urogenital dan kanal anorektal akan terbuka pada membran kloaka. Pembentukan lubang pada membran kloaka sangat penting, sebab kanal anal akan membentuk endoderm dan ektoderm. Bagian dua per tiga atas dari kanal anal berasal dari hindgut, dan sepertiga inferior berasal dari proktodeum ektodermal. Perbatasan antara kedua epitel ini disebut linea dentata.[5,6]

Malformasi Akibat Gangguan Embriogenesis

Terdapat beberapa teori yang diduga mendasari terjadinya atresia ani. Dalam keadaan normal, akan terjadi pemisahan membran kloaka dan migrasi septum anorektal pada minggu ke-7 kehamilan. Gangguan perkembangan septum anorektal, akan mengakibatkan terjadinya malformasi anorektal, termasuk atresia ani.

Teori lain berdasarkan pada proses migrasi rektum menuju perineum selama proses embriologi. Hal ini merupakan proses abnormal yang mengakibatkan malformasi anorektal.

Gangguan pada pembentukan struktur anal menyebabkan berbagai anomali anatomi, seperti stenosis anal, ruptur inkomplit membran anal, atau agenesis anal. Lubang antara traktus urogenitalis dan rektal pada membran kloaka yang tidak menutup dapat menyebabkan fistula rektouretra atau rektovestibular. Atresia ani biasanya juga terjadi bersama kelainan kongenital lainnya, misalnya spina bifida atau ventricular septal defect.[4,5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

4. Smith CA, Avansino J. Anorectal Malformations. StatPearls Publishing 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542275/
5. Rosen NG. Pediatric Imperforate Anus (Anorectal Malformation). Medscape. 2019 https://emedicine.medscape.com/article/929904-overview#a4
6. Nakashima J, Zulfiqar H. Embryology, Rectum and Anal Canal. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551682/

Pendahuluan Atresia Ani
Etiologi Atresia Ani

Artikel Terkait

  • Risiko Malformasi Kongenital Pada Ibu Hamil Dengan Asma
    Risiko Malformasi Kongenital Pada Ibu Hamil Dengan Asma
  • Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
    Diabetes Gestasional dan Pragestasional Meningkatkan Risiko Kelainan Kongenital
  • Mekonium Tidak Keluar Setelah 48 Jam Pertama: Apa yang Harus Dilakukan?
    Mekonium Tidak Keluar Setelah 48 Jam Pertama: Apa yang Harus Dilakukan?
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 10 Agustus 2021, 15:10
Amankah meneruskan pemberian ASI pada bayi baru lahir yang mengalami atresia ani - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo. Prof. Dr. dr. Rini Sekartini Sp.A(K),terimakasih atas kesempatan bertanya. Izin bertanya Prof.Seorang bayi baru dilahirkan dan ternyata mengalami...
dr.Murni Suryanthi
Dibalas 22 Desember 2019, 17:43
Asupan nutrisi yang tepat untuk mempercepat proses penyembuhan luka operasi atresia ani
Oleh: dr.Murni Suryanthi
4 Balasan
Alodok, izin konsulSeorang pasien usia 2,5 tahun post op atresia ani 2 kali, saat ini keluar kotoran dari luka op disertai nanah. Suhu saat ini normal dengan...
dr. Aldy Sethiono
Dibalas 14 Maret 2019, 23:28
Kapan usia dilakukan anoplasti?
Oleh: dr. Aldy Sethiono
13 Balasan
Selamat pagi TSSaya ingin bertanya, di daerah saya, sempat ditemukan beberapa kasus atresia ani, kira2 kapan usia yang tepat bagi bayi untuk dilakukan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.