Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Atresia Bilier general_alomedika 2023-02-06T13:45:41+07:00 2023-02-06T13:45:41+07:00
Atresia Bilier
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Atresia Bilier

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Atresia bilier adalah penyakit hati pada neonatus yang ditandai dengan obstruksi, obliterasi, serta fibrosis duktus biliaris ekstrahepatik yang progresif. Bayi dengan atresia bilier umumnya akan mengalami ikterus saat usia 3-6 minggu. Cairan empedu yang telah diproduksi tidak dapat mengalir dengan baik ke intestinal sehingga terakumulasi di hepar dan menyebabkan inflamasi hepar yang progresif, bahkan sampai dengan sirosis hepatis.

Atresia bilier dapat terjadi secara kongenital atau akibat inflamasi yang terjadi beberapa saat setelah lahir sehingga menyebabkan kerusakan duktus biliaris. Atresia bilier dapat disebabkan oleh infeksi virus, paparan zat yang bersifat toksik, dan mutasi genetik (gen CFC1). [1,2]

ikteruscomp

Neonatus dengan atresia bilier biasanya baru menunjukkan gejala khas ikterus pada usia 3-6 minggu. Gejala dapat berupa perubahan warna kulit dan sklera menjadi ikterik, feses seperti dempul, dan urine yang gelap. [3,4]

Neonatus dengan atresia bilier memiliki kadar bilirubin direk (terkonjugasi) yang abnormal saat lahir. Ultrasonografi akan menunjukkan adanya atrofi kantung empedu atau triangular cord sign pada atresia bilier. Sampai saat ini, baku emas diagnosis atresia bilier adalah dengan cholangiography intraoperasi. [5,6]

Tata laksana atresia bilier yang disarankan sampai sekarang adalah tindakan operatif, yaitu dengan pembedahan Kasai, yang bertujuan untuk memperbaiki aliran empedu ke intestinal serta memperbaiki fungsi hepar. Tanpa tindakan tersebut maka hal ini dapat berakibat fatal bagi neonatus. [3,7,8]

Komplikasi yang sering terjadi pada atresia bilier adalah sirosis hepatis, hipertensi portal, perdarahan varises esofagus, asites, dan gangguan fungsi hati. Pada keadaan ini pasien akan membutuhkan transplantasi hati. [9,10]

Referensi

1. Mysore KR, Shneider BL, Harpavat S. Biliary Atresia as a Disease Starting In Utero: Implications for Treatment, Diagnosis, and Pathogenesis. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2019 Oct;69(4):396.
2. Khalaf RT, Phen C, Karjoo S, et al. Cholestasis beyond the Neonatal and Infancy Periods. In: Pediatric gastroenterology, hepatology & nutrition. 2016.
3. Wehrman A, Waisbourd-Zinman O, Wells RG. Recent advances in understanding biliary atresia. F1000Research. 2019 Feb 25;8. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6392153/
4. Asai A, Miethke A, Bezerra JA. Pathogenesis of biliary atresia: defining biology to understand clinical phenotypes. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2015 Jun;12(6):342–52.
5. Peluso A, Patrinos ME. The Utility of HIDA Scans for the Evaluation of Cholestasis in Premature Infants, a Case Series. Pediatrics. 2018 May 1;142(1 MeetingAbstract):214–214.
6. Sultana N, Jabin Z, Bashir M, et al. Role of Hepatobiliary Scintigraphy and Ultrasonography in the Diagnosis of Biliary Atresia in Infant with Neonatal Jaundice – Experiences in NINMAS. Bangladesh J Nucl Med. 2017 Dec 24;18:51.
7. Fanna M, Masson G, Capito C, et al. Management of Biliary Atresia in France 1986 to 2015: Long-term Results. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2019 Oct;69(4):416–24.

8. Govindarajan KK. Biliary atresia: Where do we stand now? World J Hepatol. 2016 Dec 28;8(36):1593–601.
9. Ramachandran P, Safwan M, Balaji MS, et al. Early Cholangitis after Portoenterostomy in Children with Biliary Atresia. J Indian Assoc Pediatr Surg. 2019;24(3):185–8.
10. Karrer FM, Wallace BJ, Estrada AE. Late complications of biliary atresia: hepatopulmonary syndrome and portopulmonary hypertension. Pediatr Surg Int. 2017 Dec;33(12):1335–40.

Patofisiologi Atresia Bilier
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 Agustus 2022, 13:34
Pasien anak perempuan usia > 1 tahun dengan BAB agak pucat
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter, ijin bertanya dokAn. D / prempuan/ 21 bulan datang dg keluhan warna bab agak pucat. Bab darah (-), diare (-),Muntah (-), demam (-), nyeri perut...
dr. Reren Ramanda
Dibalas 01 September 2021, 14:09
Nutrisi bayi atresia bilier - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Meta, izin bertanya dokter, pada bayi dengan atresia bilier, apakah nutrisi yang dianjurkan secara umum sama dengan bayi normal ya dok, dan adakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.