Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Atresia Bilier general_alomedika 2022-08-09T10:30:56+07:00 2022-08-09T10:30:56+07:00
Atresia Bilier
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Atresia Bilier

Oleh :
dr. Felicia
Share To Social Media:

Etiologi atresia bilier sebenarnya belum dapat diketahui dengan pasti. Namun, beberapa jurnal menyatakan adanya gangguan pada masa prenatal (toksin atau virus) dapat merusak duktus ekstrahepatik pada fetus saat perkembangan maupun secara genetik. Namun, pada masa prenatal, gangguan ini masih dapat dikompensasi oleh ibu. Kerusakan hepar menjadi progresif setelah lahir dengan teraktivasinya sistem imun dan autoimun yang berlebihan. [3,13]

Defek Embriogenesis dan Malformasi Duktus

Defek embriogenesis yang terjadi pada waktu tertentu pada masa embrio dapat dipicu oleh kelainan genetik (misalnya mutasi) maupun gangguan pada proses biologis pada saat organogenesis. Hal ini menyebabkan kemungkinan terjadinya reprogramming diferensiasi seluler dan berakhir pada gangguan perkembangan.

Ductal plate (pada embrio) merupakan struktur tubular bilayer yang dikelilingi mesenkim yang tebal yang dibentuk dekat vena portalis pada usia kehamilan antara 11-13 minggu. Plate ini lama-kelamaan menghilang, namun pada area tertentu akan membentuk lumen yang nantinya akan menjadi duktus biliaris. Apabila tetap persisten sampai setelah lahir, maka sinyal remodelling duktus telah dihentikan. Hal ini merupakan salah satu proses patogenesis defek perkembangan embrio yang berakhir pada atresia bilier. [4,14]

Agen Eksogen (Virus dan Toksin)

Infeksi virus dapat menjadi salah satu faktor yang berperan dalam patogenesis atresia bilier. Beberapa virus telah terdeteksi pada jaringan hepar yang mengalami kerusakan dan sisa duktus bilier atau secara tidak langsung lewat marker serologis infeksi pada pasien dengan atresia bilier. Virus yang telah terdeteksi antara lain, Cytomegalovirus (CMV), human papillomavirus (HPV), human herpes virus 6, Epstein-Barr virus, reovirus dan rotavirus.

Zani, et al telah meneliti biopsi hepar pada bayi dengan atresia bilier dan menemukan bahwa terdapat DNA Cytomegalovirus (CMV) dengan kadar IgM yang positif terhadap CMV pada pasien dengan atresia bilier. [11]

Abnormalitas Proses Inflamasi dan Autoimunitas

Sistem imun memegang peranan penting dalam terjadinya atresia bilier. Hal ini dilihat dari adanya infiltrasi sel-sel inflamatorik serta ekspresi berlebihan dari sitokin dan/atau kemokin pada pemeriksaan histopatologis jaringan hepar pada bayi yang dengan atresia bilier.

Aktivasi sistem imun seperti IFN-gamma, sel limfosit T CD4 dan CD8, interleukin, serta TNF pada atresia bilier mendukung terjadinya obstruksi duktus, dilatasi kistik fokal pada duktus ekstrahepatik, serta fibrosis hepatik yang progresif, dan kerusakan epitel. [4,14,15]

Faktor Risiko

Faktor risiko yang berhubungan dengan atresia bilier meliputi abnormalitas sirkulasi fetal atau prenatal dan faktor genetik. Adanya variasi anatomik pada arteri hepatika pada pasien dengan atresia bilier, seperti hiperplasia arteri maupun hipertrofi hepar berpengaruh pada aliran darah arteri untuk mempertahankan integritas duktus biliaris.

Defek genetik pada atresia bilier biasanya berhubungan dengan defek lainnya, seperti polisplenia atau asplenia, penyakit jantung bawaan (misalnya ventricular septal defect), dan malrotasi intestinal. [4,15]

Referensi

3. Wehrman A, Waisbourd-Zinman O, Wells RG. Recent advances in understanding biliary atresia. F1000Research. 2019 Feb 25;8. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6392153/
4. Asai A, Miethke A, Bezerra JA. Pathogenesis of biliary atresia: defining biology to understand clinical phenotypes. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2015 Jun;12(6):342–52.
11. Zani A, Quaglia A, Hadzić N, et al. Cytomegalovirus-associated biliary atresia: An aetiological and prognostic subgroup. J Pediatr Surg. 2015 Oct 1;50(10):1739–45.
13. Andrade W de C, Silva MM, Tannuri AC, et al. Current management of biliary atresia based on 35 years of experience at a single center. 2018. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6024511/
14. Lee EJ, Kim HB. Extrahepatic biliary atresia. In: Jarnagin WR, editor. Blumgart’s Surgery of the Liver, Biliary Tract and Pancreas, 2-Volume Set (Sixth Edition). Philadelphia: Content Repository Only!; 2017. p. 656-662.e2. Available from: http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/B9780323340625000406
15. Sergi CM. Genetics of Biliary Atresia: A Work in Progress for a Disease with an Unavoidable Sequela into Liver Cirrhosis following Failure of Hepatic Portoenterostomy. Liver Cirrhosis - Debates Curr Chall. 2019 Mar 23; Available from: https://www.intechopen.com/books/liver-cirrhosis-debates-and-current-challenges/genetics-of-biliary-atresia-a-work-in-progress-for-a-disease-with-an-unavoidable-sequela-into-liver-

Patofisiologi Atresia Bilier
Epidemiologi Atresia Bilier
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 Agustus 2022, 13:34
Pasien anak perempuan usia > 1 tahun dengan BAB agak pucat
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter, ijin bertanya dokAn. D / prempuan/ 21 bulan datang dg keluhan warna bab agak pucat. Bab darah (-), diare (-),Muntah (-), demam (-), nyeri perut...
dr. Reren Ramanda
Dibalas 01 September 2021, 14:09
Nutrisi bayi atresia bilier - Anak Ask The Expert
Oleh: dr. Reren Ramanda
2 Balasan
Alo dr. Meta, izin bertanya dokter, pada bayi dengan atresia bilier, apakah nutrisi yang dianjurkan secara umum sama dengan bayi normal ya dok, dan adakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.