Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Disleksia general_alomedika 2022-02-23T08:52:37+07:00 2022-02-23T08:52:37+07:00
Disleksia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Disleksia

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Etiologi pasti dari disleksia atau dyslexia masih belum diketahui. Namun, diperkirakan terjadi akibat interaksi faktor genetik dan lingkungan, termasuk kurangnya paparan terhadap lingkungan pendidikan.[1]

Genetik

Specific learning disorders (SLD) mempunyai komponen genetik yang kuat dengan risiko 4–8 kali pada keluarga derajat pertama individu yang mengalami disleksia.[2]

Riwayat kesulitan membaca pada keluarga dan kemampuan literasi orang tua bisa menjadi prediktor kesulitan membaca pada anak. Anak dengan riwayat keluarga disleksia mengalami penurunan aktivasi korelasi neural dalam pemrosesan informasi fonologis sebelum membaca bila dibandingkan dengan anak tanpa riwayat.[1,2]

Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor risiko disleksia, antara lain status sosial ekonomi keluarga, lingkungan belajar, dan kelainan otak kongenital ataupun didapat. Berat badan lahir rendah juga merupakan faktor risiko terjadinya disleksia.

Faktor Riwayat Penyakit

Disleksia dikaitkan dengan riwayat lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Riwayat kelainan otak kongenital atau didapat, seperti akibat infeksi kongenital, meningitis, atau ensefalitis, juga merupakan faktor risiko disleksia.[20-22]

Faktor Keluarga

Faktor keluarga yang berperan pada terjadinya disleksia adalah berat badan lahir yang rendah, riwayat keluarga dengan kesulitan berbahasa, berbicara, membaca atau mengeja, atau orang tua maupun saudara yang tidak pernah/menghindari membaca.[4]

Riwayat attention-deficit hyperactivity disorder (gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau ADHD) di keluarga serta riwayat gangguan berbicara dan berbahasa pada keluarga juga merupakan beberapa faktor risiko untuk disleksia.[4]

Faktor risiko lain adalah disfungsi keluarga dan masalah sosial, misalnya perceraian orang tua, kekerasan atau pengabaian pada anak, penyakit atau kematian pada anggota keluarga dekat. Selain itu, psikopatologi pada orang tua, usia orang tua yang terlalu muda, dan orang tua yang terlibat dalam penyalahgunaan zat juga dapat menjadi faktor riskio disleksia.[4]

Faktor Lingkungan Pendidikan

Kekurangan stimulasi lingkungan pendidikan bisa menjadi salah satu faktor risiko disleksia, misalnya kurangnya paparan terhadap bahan bacaan dan aktivitas membaca, panduan/pengajaran yang kurang memadai untuk belajar membaca. Faktor lainnya adalah kondisi-kondisi yang menyebabkan anak sering tidak masuk sekolah, misalnya karena mengalami penyakit kronik.[4]

Faktor risiko lainnya adalah status sosial ekonomi yang rendah, pendidikan orang tua yang rendah, dan riwayat trauma pada masa kanak-kanak. Trauma pada masa kanak-kanak bisa memengaruhi kemampuan anak untuk belajar di sekolah.[3]

Gangguan Berbahasa

Anak-anak dengan kemampuan berbahasa yang buruk ketika masuk sekolah, berisiko tinggi untuk mempunyai prestasi belajar yang kurang, dan mereka yang mengalami gangguan perkembangan berbahasa juga sering mengalami kesulitan untuk membaca.[7]

Referensi

1. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing. 2013.
2. Roitsch J, Watson S. An Overview of Dyslexia: Definition, Characteristics, Assessment, Identification, and Intervention. SJEDU 2019. http://article.sciencepublishinggroup.com/pdf/10.11648.j.sjedu.20190704.11.pdf
3. Catts HW, Petscher Y. A Cumulative Risk and Resilience Model of Dyslexia. J Learn Disabil. 2021. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34365842/
4. Hamilton SS. Reading difficulty in children: Clinical features and evaluation. UpToDate. 2021.
7. Snowling MJ, Moll K, Hulme C. Language difficulties are a shared risk factor for both reading disorder and mathematics disorder. Journal of Experimental Child Psychology. 2021. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S002209652030463X
20. Hamilton SS. Reading difficulty in children: Normal reading development and etiology of reading difficulty. Uptodate. 2021.
21. Démonet JF, Taylor MJ, Chaix Y. Developmental dyslexia. Lancet 2004; 363:1451.
22. Litt J, Taylor HG, Klein N, Hack M. Learning disabilities in children with very low birthweight: prevalence, neuropsychological correlates, and educational interventions. J Learn Disabil 2005; 38:130.

Patofisiologi Disleksia
Epidemiologi Disleksia
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 07 Maret 2020, 08:00
Anak usia 6 tahun dengan kondisi tulisan tangan yang terbalik
Oleh: dr. Nurul Falah
6 Balasan
Alo Dokter dan Bapak/Ibu Psikolog, seorang Ibu mengeluhkan tulisan tangan anaknya terbalik (seperti di foto). Ibunya mengaku anaknya sudah diajarkan menulis...
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
Dibalas 18 September 2019, 20:00
Tenaga kesehatan yang tepat untuk mengatasi disleksia pada anak
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
9 Balasan
Alodokter! Selamat siang dok, ijin share pertanyaan user, anaknya mengalami disleksia, sebaiknya dirujuknya ke dokter anak, dokter anak spesialis tumbuh...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.