Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Disleksia general_alomedika 2022-02-23T10:19:41+07:00 2022-02-23T10:19:41+07:00
Disleksia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Disleksia

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Prognosis disleksia atau dyslexia pada anak-anak relatif baik bila mendapatkan pelatihan literasi dini. Pasien disleksia mungkin membutuhkan bantuan sepanjang hidup mereka, tetapi jika diterapi sejak dini, disleksia pada anak-anak dapat diatasi. Bila tidak mendapatkan penanganan, akan memengaruhi potensi kinerja di masa dewasa.

Dukungan sosial dan emosional yang tinggi berhubungan dengan luaran yang lebih baik. Dengan intervensi, dampak psikososial bisa diatasi, tetapi sebagian besar pasien disleksia tetap mengalami kesulitan membaca, memahami kata dan bacaan, kosa kata, dan mengeja di sepanjang hidupnya.[1,4,20]

Komplikasi

Gangguan belajar seperti disleksia mempunyai konsekuensi fungsional sepanjang hidup. Konsekuensi tersebut termasuk masalah pencapaian akademik yang rendah, angka drop out sekolah yang tinggi, angka pencapaian pendidikan tinggi yang lebih rendah, angka pengangguran yang tinggi, dan pendapatan yang rendah.

Penderita gangguan belajar juga seringkali mengalami distress psikologis dan status kesehatan mental yang buruk, termasuk risiko bunuh diri.[1]

Gangguan mental yang sering muncul akibat disleksia adalah gangguan cemas, depresi, dan gangguan bipolar. Pada beberapa anak juga bisa timbul gejala-gejala somatik, misalnya sakit perut dan nyeri kepala. Adanya gangguan ini akan memperburuk kesulitan belajar, karena gangguan-gangguan ini akan mengganggu proses belajar. Akibatnya gejala-gejala disleksia akan memburuk.[1,4]

Prognosis

Deteksi dan intervensi yang lebih dini berhubungan dengan prognosis yang lebih baik. Anak-anak yang mengalami kesulitan membaca sampai kelas 3 SD akan mengalami masalah dengan kemampuan membaca di SMA dan seterusnya. Mereka yang membaik pada masa pra sekolah umumnya bisa membaca dengan baik.[4]

Anak-anak dengan disleksia seringkali juga memenuhi kriteria untuk attention-deficit hyperactivity disorder (gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau ADHD) (20-40%). Komorbiditas dengan ADHD akan mengganggu fungsi sekolah; memperburuk prognosis; menyebabkan kegagalan akademik, beban psikososial, dan luaran yang lebih buruk di masa dewasa.[4,12]

Referensi

1. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing. 2013.
4. Hamilton SS. Reading difficulty in children: Clinical features and evaluation. UpToDate. 2021.
12. Brimo K, Dinkler L, Gillberg C, Lichtenstein P, Lundström S, Åsberg Johnels J. The co-occurrence of neurodevelopmental problems in dyslexia. Dyslexia 2021;27:277–93. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33759268/
20. Hamilton SS. Reading difficulty in children: Normal reading development and etiology of reading difficulty. Uptodate. 2021.

Penatalaksanaan Disleksia
Edukasi dan Promosi Kesehatan Di...
Diskusi Terkait
dr. Nurul Falah
Dibalas 07 Maret 2020, 08:00
Anak usia 6 tahun dengan kondisi tulisan tangan yang terbalik
Oleh: dr. Nurul Falah
6 Balasan
Alo Dokter dan Bapak/Ibu Psikolog, seorang Ibu mengeluhkan tulisan tangan anaknya terbalik (seperti di foto). Ibunya mengaku anaknya sudah diajarkan menulis...
dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
Dibalas 18 September 2019, 20:00
Tenaga kesehatan yang tepat untuk mengatasi disleksia pada anak
Oleh: dr. Ni Luh Putu Wulan Budyawati
9 Balasan
Alodokter! Selamat siang dok, ijin share pertanyaan user, anaknya mengalami disleksia, sebaiknya dirujuknya ke dokter anak, dokter anak spesialis tumbuh...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.