Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Henoch-Schonlein Purpura general_alomedika 2023-02-28T13:38:54+07:00 2023-02-28T13:38:54+07:00
Henoch-Schonlein Purpura
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Henoch-Schonlein Purpura

Oleh :
dr. Katharina Listyaningrum Prastiwi
Share To Social Media:

Penegakkan diagnosis Henoch-Schonlein purpura dilakukan secara klinis karena belum ada pemeriksaan penunjang yang definitif untuk kasus ini. Penegakkan diagnosis pada anak-anak dilakukan sesuai kriteria dari The European League Against Rheumatism (EULAR) dan the Paediatric Rheumatology European Society (PRES). Sementara itu, penegakkan diagnosis pada pasien dewasa dilakukan sesuai kriteria American College of Rheumatology (ACR).

Berdasarkan EULAR dan PRES, kriteria diagnosis utama yang harus ada adalah purpura yang terpalpasi atau petekie. Purpura ini umumnya ditemukan di ekstremitas bawah dan tidak disertai trombositopenia atau koagulopati. Lalu, selain purpura, perlu ditemukan minimal satu dari kriteria berikut:

  • Nyeri abdomen yang bersifat difus dan akut
  • Arthritis atau arthralgia
  • Keterlibatan renal (proteinuria atau hematuria)
  • Vaskulitis leukositoklastik atau glomerulonefritis proliferatif yang didominasi oleh deposit IgA[11,12]

Sementara itu, kriteria ACR menyatakan bahwa diagnosis HSP dapat ditegakkan bila ditemukan 2 atau lebih hal berikut:

  • Purpura yang dapat dipalpasi
  • Usia pasien ≤ 20 tahun
  • Nyeri abdomen akut
  • Gambaran granulosit di dinding arteriola atau venula pada biopsi[3]

Anamnesis

Saat melakukan anamnesis, dokter dapat menggali keluhan sesuai kriteria diagnosis di atas. Dokter juga dapat menanyakan gejala prodromal berupa nyeri kepala, anoreksia, dan demam. Fase prodromal umumnya berlangsung sebelum manifestasi klinis kulit, persendian, ginjal, dan sistem pencernaan.[13,14]

Gejala Kulit

Pasien dapat mengeluhkan ruam kemerahan (purpura atau petekie) yang meninggi, berkelompok, dan mungkin berkembang menjadi bula. Erupsi kulit ini dapat muncul sampai 3 minggu dan biasanya muncul pada area bawah tubuh (ekstremitas bawah dan bokong). Pasien juga dapat mengalami edema subkutan. Pada orang dewasa, erupsi lebih banyak berupa bula dan ulkus (luka) daripada ruam biasa.[2,9,14]

Gejala Persendian

Sekitar 60–84% pasien Henoch-Schonlein purpura mengeluhkan nyeri sendi, terutama sendi lutut dan pergelangan kaki. Sendi pergelangan tangan dan jari-jari jarang terlibat. Biasanya nyeri sendi ini akan menghilang setelah beberapa hari tanpa disertai gejala residual.[9]

Gejala Gastrointestinal

Gejala sistem pencernaan dapat muncul sebelum ruam pada 10–40% pasien tetapi juga dapat muncul beberapa hari setelah onset penyakit. Gejala yang sering muncul adalah nyeri perut, mual, muntah, dan diare. Namun, gejala yang lebih serius seperti perdarahan saluran cerna juga dapat terjadi.[2]

Gejala Renal

Gangguan ginjal biasanya muncul 1–3 bulan setelah ruam. Pasien dapat mengeluhkan hematuria. Kelainan lain seperti proteinuria dan gagal ginjal juga dapat terjadi tetapi biasanya membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut agar bisa terdeteksi.[2,13]

Gejala Organ Lain

Selain organ yang tersebut di atas, pasien juga dapat mengeluhkan masalah pada organ lain akibat Henoch-Schonlein purpura. Contohnya adalah edema skrotum, nyeri saat menstruasi, nyeri kepala, pusing, dan kejang.[2,5]

Pemeriksaan Fisik

Pada HSP terdapat 4 tanda klasik, yaitu purpura yang dapat dipalpasi, nyeri/radang sendi, nyeri abdomen, dan gangguan ginjal. Manifestasi klinis paru-paru dan sistem saraf pusat dapat terjadi, tetapi jarang.[9]

Tanda pada Kulit

Tanda purpura muncul pada ¾ kasus HSP. Awalnya erupsi kulit yang muncul adalah makula eritematosa atau urtikaria. Lesi umumnya tidak gatal. Lesi ini nantinya akan berkembang menjadi ekimosis, petekie, dan purpura yang dapat dipalpasi. Pada orang dewasa, lesi lebih sering berbentuk ulkus dan bula. Predileksi tersering lesi adalah ekstremitas bawah dan bokong. Erupsi dapat bertahan hingga 3 minggu.[5,15,16]

Tanda pada Persendian

Nyeri dan radang sendi muncul pada 84% kasus HSP. Nyeri biasanya bersifat sementara dan terjadi secara oligoartikular (satu hingga empat sendi). Nyeri dapat disertai pembengkakan tetapi biasanya tidak disertai efusi sendi, eritema, atau rasa hangat. Pasien mungkin mengalami nyeri yang cukup berat dan keterbatasan gerak. Namun, nyeri ini tidak menyebabkan kerusakan kronik maupun gejala sisa.[15,16]

Tanda pada Ginjal

Gangguan ginjal ditemukan pada 20–54% pasien anak dengan HSP. Tanda yang paling sering adalah hematuria. Tanda lain seperti proteinuria dan gagal ginjal mungkin membutuhkan pemeriksaan penunjang untuk dapat terdeteksi.[17]

Tanda pada Sistem Gastrointestinal

Pada sistem pencernaan dapat ditemukan perdarahan, nekrosis, iskemia, intususepsi, dan perforasi. Pasien dapat mengalami nyeri abdomen, hematemesis, melena, atau diare berdarah.[5,15,16]

Tanda pada Organ lain

Selain empat sistem organ di atas, beberapa organ lain seperti skrotum, sistem saraf pusat, saluran pernapasan, dan mata juga dapat terlibat. Pada skrotum kadang ditemukan edema, nyeri, dan tanda torsio testis. Pada sistem saraf pusat dapat ditemukan tanda ensefalopati, kejang, ataksia, dan tanda perdarahan intrakranial.

Pada saluran pernapasan dapat ditemukan kerusakan paru difus dan tanda perdarahan pulmoner. Sementara itu, pada mata dapat ditemukan uveitis dan keratitis walaupun jarang terjadi.[3]

Diagnosis Banding

Terdapat beberapa diagnosis banding HSP yang memiliki gambaran seperti HSP pada berbagai organ target.

Vaskulitis Hipersensitivitas

Vaskulitis hipersensitivitas adalah inflamasi pembuluh darah akibat paparan obat dan infeksi. Gejala penyakit ini meliputi demam, urtikaria, limfadenopati, dan arthralgia. Berbeda dengan Henoch-Schonlein purpura, pada penyakit ini tidak ditemukan glomerulonefritis. Secara histopatologi ditemukan gambaran vaskulitis leukositoklastik tetapi tidak ditemukan deposit IgA.[18]

Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun yang berhubungan dengan sendi seperti lupus eritematosus sistemik (SLE), juvenile idiopathic arthritis (JIA), dan demam reumatik memiliki gejala gangguan persendian yang mirip dengan HSP. Penyakit autoimun ini dapat dibedakan dengan HSP melalui pemeriksaan penunjang seperti antibodi anti-dsDNA, antibodi antinuklear, serta faktor rheumatoid.[19]

Arthritis Septik

Gejala nyeri sendi pada arthritis septik mirip dengan nyeri sendi pada HSP. Bedanya, pada arthritis septik, sendi yang terlibat hanya satu. Sementara itu, HSP dapat melibatkan 4 sendi. Sendi yang terkena arthritis septik biasanya terasa hangat dan kemerahan, tidak seperti gejala sendi pada Henoch-Schonlein purpura.[19]

Nefropati IgA

Secara imunologi dan histopatologi, nefropati IgA dan nefritis HSP memiliki gambaran yang mirip. Nefropati IgA dapat memiliki gambaran hematuria mikroskopik hingga gagal ginjal akut. Kedua penyakit ini dibedakan melalui gejala lain yang dapat menyertai. Pada nefropati IgA tidak ada gangguan kulit, pencernaan, maupun persendian.[18]

Apendisitis

Apendisitis dan HSP sulit dibedakan bila belum ada gambaran lesi kulit yang khas pada HSP. Dokter perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menemukan lesi kulit yang mungkin tersembunyi. Pemeriksaan laboratorium dan radiologi (CT scan atau USG) juga dapat dilakukan untuk membedakan keduanya.[3]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada Henoch-Schonlein purpura biasanya dilakukan dengan tujuan mengevaluasi fungsi ginjal dan mengeliminasi kemungkinan diagnosis lain.

Pemeriksaan Darah

Pemeriksaan darah yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap, fungsi ginjal, dan kadar IgA serum. Pada pemeriksaan darah lengkap, HSP umumnya tidak disertai trombositopenia. Apabila terdapat perdarahan saluran cerna, dapat ditemukan penurunan kadar hemoglobin. Bila HSP disertai infeksi bakteri, dapat terjadi leukositosis dan peningkatan  laju sedimentasi eritrosit. Fungsi ginjal biasanya menurun, sementara kadar IgA biasanya meningkat.[3,8]

Urinalisis

Urinalisis dapat dilakukan untuk menilai gangguan ginjal pada Henoch-Schonlein purpura. Bila terdapat gangguan ginjal, biasanya ditemukan hematuria dan proteinuria. Pemeriksaan urine ini dapat dilakukan menggunakan metode urine tampung 24 jam ataupun urine sewaktu yang diambil di pagi hari.[8]

Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan bila ada kecurigaan tanda-tanda akut abdomen. Pada rontgen atau CT scan abdomen dapat ditemukan dilatasi usus dan penurunan motilitas usus. Sementara itu, pada USG abdomen dapat ditemukan target signs yang menunjukkan tanda intususepsi, perdarahan, hematoma, dan cairan bebas di rongga peritoneum. Rontgen toraks juga dapat dilakukan bila dicurigai terjadi perdarahan pulmoner.[3,5,8]

Biopsi

Biopsi dapat dilakukan pada kulit dan ginjal. Biopsi ginjal umumnya hanya dilakukan bila diagnosis masih diragukan tetapi dicurigai terdapat kerusakan parah pada ginjal. Pada biopsi kulit dapat ditemukan vaskulitis leukositoklastik disertai deposit kompleks imun IgA pada pembuluh darah kecil. Sementara itu, pada biopsi ginjal dapat ditemukan proliferasi mesangial ringan hingga glomerulonefritis berat. Deposit IgA mesangial dan komplemen C3 juga ditemukan pada pemeriksaan immunofluorescence.[8]

Referensi

2. Roache-Robinson P, Hotwagner DT. Henoch Schonlein Purpura (Anaphylactoid Purpura, HSP) [Updated 2020 Aug 10]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537252/
3. Dedeoglu F, Kim S. IgA Vasculitis (Henoch-Schönlein Purpura): Clinical Manifestations and Diagnosis. UpToDate. 2019:1-30.
5. Bhimma R, Nandlal L, Langman CB, et al. Henoch-Schonlein Purpura. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/984105-overview#a7
8. Trnka P. Henoch-Schönlein purpura in children. J Paediatr Child Health. 2013 Dec;49(12):995-1003. doi:10.1111/jpc.12403
9. Roberts PF, Waller TA, Brinker TM, et al. Henoch-Schönlein purpura: a review article. South Med J. 2007 Aug;100(8):821-4. doi:10.1097/SMJ.0b013e3180f62d0f
11. Ozen S, Ruperto N, Dillon MJ, et al. EULAR/PReS endorsed consensus criteria for the classification of childhood vasculitides. Ann Rheum Dis. 2006 Jul;65(7):936-41. doi:10.1136/ard.2005.046300
12. Ozen S, Pistorio A, Iusan SM, et al. EULAR/PRINTO/PRES criteria for Henoch-Schönlein purpura, childhood polyarteritis nodosa, childhood Wegener granulomatosis and childhood Takayasu arteritis: Ankara 2008. Part II: Final classification criteria. Ann Rheum Dis. 2010 May;69(5):798-806. doi:10.1136/ard.2009.116657
13. Thrash B, Patel M, Shah KR, et al. Cutaneous manifestations of gastrointestinal disease: part II. J Am Acad Dermatol. 2013 Feb;68(2):211.e1-33; quiz 244-6. doi:10.1016/j.jaad.2012.10.036
14. Chan KH, Tang WY, Lo KK. Bullous Lesions in Henoch-Schonlein Purpura. Pediatric Dermatology. 2007;24(3):325-326.
15. Jauhola O, Ronkainen J, Koskimies O, et al. Clinical course of extrarenal symptoms in Henoch-Schonlein purpura: a 6-month prospective study. Arch Dis Child. 2010 Nov;95(11):871-6. doi:10.1136/adc.2009.167874
16. Peeters V, De Raeve L. Blistering eruptions in Henoch-Schönlein syndrome: more common than assumed. Eur J Pediatr. 2018 Apr;177(4):475-476. doi:10.1007/s00431-017-2990-0
17. Trapani S, Micheli A, Grisolia F, et al. Henoch Schonlein purpura in childhood: epidemiological and clinical analysis of 150 cases over a 5-year period and review of literature. Semin Arthritis Rheum. 2005 Dec;35(3):143-53. doi:10.1016/j.semarthrit.2005.08.007
18. Watanabe T, Sato Y. Renal involvement and hypocomplementemia in a patient with acute hemorrhagic edema of infancy. Pediatr Nephrol. 2007 Nov;22(11):1979-81. doi:10.1007/s00467-007-0599-7
19. Motoyama O, Iitaka K. Henoch-Schonlein purpura with hypocomplementemia in children. Pediatr Int. 2005 Feb;47(1):39-42. doi:10.1111/j.1442-200x.2005.02005.x.

Epidemiologi Henoch-Schonlein Pu...
Penatalaksanaan Henoch-Schonlein...

Artikel Terkait

  • Evaluasi Purpura dan Petekie pada Anak
    Evaluasi Purpura dan Petekie pada Anak
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 19:05
Pasien perempuan 26 tahun kemerahan di kedua ekstremitas inferior
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin konsul saya punya pasien perempuan usia 26 tahun datang dengan keluhan muncul bercak kemerahan di kedua ekstremitas inferior dan tidak gatal....
dr.Ika Amalia
Dibalas 11 September 2023, 08:25
Bintik merah yang melebar disertai nyeri di kaki pasien anak
Oleh: dr.Ika Amalia
2 Balasan
Alo dokterSaya memiliki pasien usia 7 tahun , keluhan keluar bintik merah dikaki sejak 7 hari yang lalu. Bintik melebar +- 3mm, terdapat bengkak dan nyeri di...
dr. Retma Rosela Nurkayanty
Dibalas 04 November 2022, 11:38
Diagnosis untuk keluhan plak di seluruh badan
Oleh: dr. Retma Rosela Nurkayanty
3 Balasan
Alodokter, izin berdiskusi Saya menemukan kasus adanya pasien laki laki usia 32 tahun dengan plak diseluruh badan sejak 2 minggu. Keluhan lain yang dirasakan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.