Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Makrosomia annisa-meidina 2025-12-11T09:47:10+07:00 2025-12-11T09:47:10+07:00
Makrosomia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Makrosomia

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa makrosomia lebih banyak dialami bayi laki-laki dibandingkan perempuan. Ini mungkin karena bayi laki-laki umumnya 150-200 g lebih besar dibandingkan bayi perempuan. Selain itu, kejadian makrosomia juga dilaporkan meningkat seiring dengan semakin lama usia kehamilan.[1,12,20]

Global

Angka kejadian makrosomia dilaporkan cenderung meningkat dalam dekade terakhir. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kejadian diabetes gestasional, obesitas prematernal, hingga kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan. Dalam 20-30 tahun terakhir, prevalensi kelahiran bayi makrosomia dilaporkan sudah meningkat hingga 10%.

Epidemiologi makrosomia secara global dilaporkan berkisar pada angka 0,9-30% tergantung definisi yang digunakan, dengan median prevalensi sekitar 9-11%. Selain karena perbedaan definisi yang digunakan, variasi yang tinggi ini juga dipengaruhi oleh perbedaan prevalensi diabetes gestasional, obesitas maternal, asupan nutrisi, hingga rerata usia kehamilan di setiap negara.

Di Amerika Serikat, 7-8% bayi lahir dengan berat >4.000 g, sedangkan untuk kategori >4.500 g berkisar di angka 1%. Bahkan, terdapat 0,1% bayi di Amerika Serikat yang lahir dengan berat >5.000 g.

Di Asia, angka kejadian makrosomia bervariasi, dari 0,5% di beberapa wilayah di India sampai 13,9% menurut beberapa riset dari Cina. Sementara itu, pada negara-negara berkembang yang sebagian besar berada di Asia dan Afrika, dilaporkan angka kejadian makrosomia berkisar di 1-5%.[6-10]

Indonesia

Di Indonesia sendiri, berdasarkan Riskesdas 2018, proporsi bayi lahir ≥4.000 g berada di angka 3,7%.[10]

Mortalitas

Makrosomia berhubungan dengan peningkatan morbiditas maternal, terutama akibat komplikasi obstetri yang timbul dari ukuran janin yang besar. Risiko distosia bahu meningkat signifikan, yang dapat menyebabkan laserasi perineum derajat tinggi, perdarahan postpartum akibat atonia uteri, serta kebutuhan akan intervensi obstetri seperti ekstraksi vakum, forsep, atau seksio sesarea.

Pada janin dan neonatus, makrosomia meningkatkan risiko morbiditas perinatal seperti trauma lahir dan  hipoglikemia neonatal. Selain komplikasi akut, bayi makrosomia juga mengalami peningkatan mortalitas, serta berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan resistensi insulin di kemudian hari.[1,12,20]

Referensi

1. Patel EA. Macrosomia. Medscape, 2024. https://emedicine.medscape.com/article/262679-overview
6. Belay DM, Bayih WA, Alemu AY, et al. Macrosomia and its predictors in pregnant women with diabetes in Ethiopia. Tropical Medicine and International Health. 2021. 26:1539–1552
7. Davie P, Bick D, Pasupathy D, Norton S, Chilcot J. Infant feeding practices among macrosomic infants: A prospective cohort study. Matern Child Nutr. 2021. https://doi.org/10.1111/mcn.13222
8. Bernea E, Uyy E, Mihai D-A, Ceausu I, Ionescu tirgoviste C, Suica V-I, Ivan L, Antohe F. New born macrosomia in gestational diabetes mellitus. Exp Ther Med. 2022. https://doi.org/10.3892/etm.2022.11646
9. Harvey L, van Elburg R, van der Beek EM. Macrosomia and large for gestational age in Asia: One size does not fit all. Journal of Obstetrics and Gynaecology Research. 2021. 47:1929–1945
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Riskesdas Nasional. 2018
12. Nguyen MT, Ouzounian JG. Evaluation and Management of Fetal Macrosomia. Obstet Gynecol Clin North Am. 2021 Jun;48(2):387-399. doi: 10.1016/j.ogc.2021.02.008.
20. ACOG. Macrosomia: ACOG Practice Bulletin, Number 216. Obstet Gynecol. 2020 Jan;135(1):e18-e35. doi: 10.1097/AOG.0000000000003606.

Etiologi Makrosomia
Diagnosis Makrosomia

Artikel Terkait

  • Risiko Diabetes Gestasional Akibat Pemberian Antipsikotik pada Awal Kehamilan
    Risiko Diabetes Gestasional Akibat Pemberian Antipsikotik pada Awal Kehamilan
  • Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
    Pentingnya Penanganan Diabetes pada Kehamilan secara Komprehensif
  • Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
    Deteksi Dini Risiko Diabetes Gestasional
  • Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
    Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
  • Perbandingan Efikasi dan Keamanan antara Obat Hipoglikemik Oral dan Insulin pada Diabetes Gestasional
    Perbandingan Efikasi dan Keamanan antara Obat Hipoglikemik Oral dan Insulin pada Diabetes Gestasional

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 03 September 2024, 13:56
Diabetes dalam kehamilan dan makrosomia
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/vmH6f62mUosDiabetes dalam kehamilan terdiri dari dua kategori: diabetes gestasional (diabetes yang muncul selama kehamilan) dan diabetes...
dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
Dibuat 02 Agustus 2024, 11:38
Penggunaan HbA1c untuk Prediksi dan Stratifikasi Risiko Diabetes Gestasional di Awal Kehamilan
Oleh: dr.Yusuf Haz Condeng Sp.PD, AIFO-K
0 Balasan
#### Latar BelakangTes toleransi glukosa oral (OGTT) adalah metode standar untuk mendeteksi diabetes gestasional dan biasanya dilakukan pada usia kehamilan...
PIIS2213858724001517.pdf
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2023, 08:22
Cara menghitung HOMA-IR dan HOMA-B dan interpretasinya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya pada wanita 29 tahun dengan riwayat DM gestasional, glukosa puasa tertinggi mencapai 130. saat ini memeriksakan kadar insulin puasa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.