Patofisiologi Makrosomia
Patofisiologi makrosomia umumnya melibatkan kelebihan transfer glukosa darah dari ibu dengan diabetes gestasional ke janin. Kadar glukosa yang berlebih ini kemudian akan mengaktifkan sel beta pankreas dan menyebabkan hiperinsulinemia janin. Insulin berperan sebagai anabolik kuat, yang dapat merangsang sintesis protein, lipogenesis, dan penimbunan glikogen, sehingga meningkatkan massa lemak dalam tubuh janin.
Selain faktor diabetes gestasional, makrosomia juga dapat terjadi akibat obesitas maternal yang akan meningkatkan kadar asam amino dan lipid yang akan merangsang pertumbuhan janin, kehamilan post term, multiparitas, dan faktor genetik yang memengaruhi suplai nutrisi serta growth factor janin.
Keseluruhan proses yang terkenal dengan nama Pedersen’s Hypothesis ini kemudian akan menghasilkan berat badan janin berlebih dengan distribusi lemak subkutan dan viseral yang khas, yaitu terkonsentrasi pada bahu dan tubuh bagian atas. Kondisi ini akan meningkatkan risiko distosia bahu saat proses persalinan.[1-6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)