Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Meconium Aspiration Syndrome annisa-meidina 2025-08-07T11:07:11+07:00 2025-08-07T11:07:11+07:00
Meconium Aspiration Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Meconium Aspiration Syndrome

Oleh :
dr.Dizi Bellari Putri
Share To Social Media:

Diagnosis meconium aspiration syndrome (MAS) atau sindrom aspirasi mekonium umumnya ditegakkan bila ditemukan gejala gagal napas pada bayi selama periode intrapartum atau postpartum tanpa disertai gangguan malformasi kongenital organ pernapasan dan jantung.[2]

Anamnesis

Riwayat kehamilan posterm merupakan faktor risiko MAS. Dalam anamnesis ibu, tanyakan tentang usia kehamilan saat persalinan, karena persalinan posterm dikaitkan dengan keluarnya mekonium in utero. Selain itu, riwayat penurunan gerakan janin, penurunan denyut jantung janin, atau abnormalitas hasil kardiotokografi (CTG), dapat mengindikasikan adanya stres hipoksik yang memicu keluarnya mekonium ke dalam amnion.

Tanyakan pula riwayat persalinan, termasuk apakah ketuban berwarna hijau atau keruh. Cairan ketuban mekonium kental (thick meconium-stained amniotic fluid) akan lebih meningkatkan risiko aspirasi. Evaluasi juga adanya penurunan skor Apgar pada menit pertama atau kelima, atau kebutuhan resusitasi saat lahir.[1,2,4-6]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien MAS umumnya akan menunjukkan tanda gagal napas seperti takipnea, retraksi pernapasan, hipoksemia, atau sianosis. Selain itu, pasien dengan MAS umumnya tampak lemas dan tidak bugar saat lahir. Suara crackle atau ronki mungkin dapat terdengar pada pemeriksaan auskultasi.

Evaluasi juga perlu dilakukan untuk mencari tanda kelahiran posterm seperti kulit yang kendur atau kuku yang panjang. Saat ibu mengalami pecah ketuban, perhatikan apakah terdapat tanda MSAF. Mekonium juga mungkin ditemukan pada kulit bayi saat lahir.[3,4,12]

Kriteria Diagnosis

Kriteria diagnosis MAS yang telah diajukan beberapa literatur meliputi:

  • Gangguan pernapasan pada bayi baru lahir yang lahir dengan MSAF
  • Kebutuhan oksigen untuk mempertahankan saturasi transkutan >92%
  • Kebutuhan terapi oksigen dalam waktu 2 jam setelah lahir dan setidaknya selama 12 jam
  • Tidak adanya malformasi kongenital saluran napas, paru-paru, dan jantung.[2]

Beberapa peneliti juga telah membagi kriteria derajat keparahan MAS yang meliputi:

  • Ringan yakni FiO2 <0,40 selama kurang dari 48 jam
  • Sedang yakni FiO2 >0,40 selama lebih dari 48 jam tanpa kebocoran udara
  • Berat di mana kebutuhan terapi ventilasi mekanis >48 jam dan/atau terdapat hipertensi paru.[2,3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding sindrom aspirasi mekonium terutama meliputi gangguan respiratorik pada neonatus, termasuk transient tachypnea of the newborn.[1]

Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)

TTN disebabkan oleh pembersihan cairan paru-paru yang tertunda, biasanya terjadi pada bayi prematur akhir atau cukup bulan, terutama setelah operasi caesar. Kondisi ini bermanifestasi dengan takipnea dan gangguan ringan yang umumnya membaik dalam waktu 72 jam.[1,13]

Respiratory Distress Syndrome (RDS)

RDS umumnya terjadi pada neonatus prematur dengan riwayat tidak cukupnya surfaktan dan onset gejala segera setelah lahir, sedangkan MAS lebih sering terjadi pada neonatus aterm atau posterm dengan riwayat aspirasi cairan ketuban bercampur mekonium dan gejala muncul dalam beberapa jam pertama kehidupan. Secara radiologis, RDS menunjukkan gambaran retikulogranular difus dengan air bronchogram.[1,14]

Pneumonia

Pneumonia dapat menyerupai MAS secara klinis, tetapi pneumonia neonatal umumnya didahului oleh faktor risiko infeksi seperti ketuban pecah dini, demam intrapartum, atau kolonisasi bakteri maternal. Selain itu, penanda inflamasi umumnya akan meningkat pada pemeriksaan laboratorium.[5,15]

Penyakit Jantung Kongenital

Diagnosis penyakit jantung kongenital dapat disingkirkan melalui ekokardiografi dan perbedaan saturasi oksigen antara lokasi pra dan pasca duktal.[1,4,9]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan untuk menunjang diagnosis sindrom aspirasi mekonium meliputi rontgen toraks, analisis gas darah, oksimetri, ekokardiografi, serta kultur darah dan trakea.[1–5]

Rontgen Toraks

Rontgen thoraks pada awalnya tidak spesifik dengan gambaran corakan infiltrasi yang tidak merata, menyebar dengan area hiperinflasi dan atelektasis. Tanda-tanda kebocoran udara, seperti pneumotoraks dan emfisema interstisial, juga mungkin dapat ditemukan.[1-5]

Analisis Gas Darah

Analisis gas darah (AGD) dapat digunakan untuk menilai derajat kegagalan napas neonatus dan memandu pemberian terapi. Hasil AGD pada kasus MAS yang berat umumnya menunjukkan hipoksemia dan hiperkapnia, dan asidosis respiratorik.[1-5]

Oksimetri

Oksimetri dapat digunakan untuk menilai tidak hanya oksigenasi tetapi juga derajat shunting untuk menyingkirkan diagnosis banding lainnya.[1-5]

Ekokardiografi

Ekokardiografi diperlukan untuk mengevaluasi disfungsi jantung dan mengidentifikasi tanda persistent pulmonary hypertension of the newborn (PPHN). Pemeriksaan ini juga membantu memastikan peningkatan tekanan arteri pulmonalis dan mengidentifikasi pirau kanan-ke-kiri pada foramen ovale atau duktus arteriosus.[1-5]

Ultrasonografi Paru

Ultrasonografi paru dapat menunjukkan konsolidasi dengan bronkogram udara, garis-B yang menunjukkan sindrom alveolar-interstitial, ketidakteraturan pleura, dan hilangnya garis-A.[1-5]

Kultur

Kultur darah dan trakea bermanfaat untuk mengevaluasi tanda sepsis dan pneumonia, serta untuk menentukan inisiasi pemberian terapi antibiotik.[1-5]

Referensi

1. Sayad E, Silva-Carmona M. Meconium Aspiration. In: StatPearls. Treasure Island (FL). 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557425/
2. Dini G, Ceccarelli S, Celi F, Semeraro CM, Gorello P, Verrotti A. Meconium aspiration syndrome: from pathophysiology to treatment. Ann Med Surg (Lond). 2024 Feb 15;86(4):2023-2031. doi: 10.1097/MS9.0000000000001835
3. Monfredini C, Cavallin F, Villani PE, Paterlini G, Allais B, Trevisanuto D. Meconium Aspiration Syndrome: A Narrative Review. Children. 2021; 8(3):230. https://doi.org/10.3390/children8030230
4. Jain A. Meconium aspiration syndrome. Medscape. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/974110-overview
5. Fan HC, Chen CM. Meconium aspiration syndrome: An overview of the literature. Tung's Medical Journal, 2024. 18(1), 4-11. https://doi.org/10.4103/ETMJ.ETMJ-D-23-00025
6. Dahiana M. et al. Meconium-stained amniotic fluid. American Journal of Obstetrics and Gynecology, 2023. Volume 228, Issue 5. S1158-S1178. https://doi.org/10.1016/j.ajog.2022.11.1283.
9. Hapsari A, et al. Comprehensive Review Of Meconium Aspiration Syndrome: Risk Factors, Complications, And Treatment Approaches. Medical and Health Journal, 2025. doi: https://doi.org/10.20884/1.mhj.2025.4.2.14996.
12. Ballast AL, Pekarsky AR. Meconium Aspiration Syndrome. MSD Manuals. 2025. https://www.msdmanuals.com/professional/pediatrics/respiratory-problems-in-neonates/meconium-aspiration-syndrome#Pathophysiology_v1089746
13. Jha K, Nassar GN, Makker K. Transient Tachypnea of the Newborn. In: StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537354/
14. Yadav S, Lee B. Neonatal Respiratory Distress Syndrome. In: StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560779/

Epidemiologi Meconium Aspiration...
Penatalaksanaan Meconium Aspirat...

Artikel Terkait

  • Komplikasi Pulmonal pada GERD
    Komplikasi Pulmonal pada GERD
  • Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
    Pencegahan Cerebral Palsy pada Asfiksia Neonatorum
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 Agustus 2025, 18:05
Pemberian ATS Pada Pasien Tetanus apakah masih dapat dilakukan pada 1 minggu pasca luka dengan riwayat DM?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dokter, ada sejawat yg memiliki kasus pasien dtg dengan luka ditusuk paku sudah sekitar 1 mgg baru dibawa ke PKM alasannya karna lukanya belum parah....
Anonymous
Dibalas 23 Agustus 2025, 09:46
Pemberian omeprazole untuk ibu hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Saya memiliki ibu hamil 3 bln yang menderita gerd, apakah diberikan omeprasole aman?
dr.Satya Agung Nugroho
Dibalas 23 Agustus 2025, 18:08
Demam tidak kunjung turun meski telah diberikan antipiretik rutin
Oleh: dr.Satya Agung Nugroho
4 Balasan
ALO Dokter. Izin sejawat sekalian. Saya ingin mendiskusikan kasus yang saya temui, Pria 28 tahun, BB 69 dengan demam di hari ke 4 RPD : Thyfoid fever & DF....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.