Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Spina Bifida general_alomedika 2022-08-02T12:19:56+07:00 2022-08-02T12:19:56+07:00
Spina Bifida
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Spina Bifida

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Etiologi spina bifida dapat melibatkan berbagai faktor akan tetapi umumnya melibatkan faktor genetik dan lingkungan seperti defisiensi asam folat selama masa kehamilan. Selain itu, obesitas maternal, diabetes maternal, serta paparan terhadap obat anti epilepsi terutama asam valproat selama kehamilan juga dilaporkan menjadi faktor risiko dari spina bifida.

Etiologi

Etiologi spina bifida bersifat multifaktorial, artinya terjadinya penyakit ini disebabkan oleh interaksi berbagai faktor, terutama genetik, maternal, dan lingkungan.

Penelitian pada hewan menunjukkan sebanyak lebih dari 200 gen berperan dalam penutupan tuba neural. Berbagai gen tersebut memiliki berbagai fungsi, antara lain meregulasi sitoskeletal, proliferasi sel, menjaga integritas epitel, berperan dalam pembentukan protein, serta enzim yang penting dalam proses neurogenesis. Mutasi akan menyebabkan malformasi dan defek tuba neural yang salah satunya bermanifestasi sebagai spina bifida.[3,5]

Beberapa gen yang menurut penelitian memiliki peran dalam terbentuknya spina bifida, antara lain :

  • GRHL3 : gen yang berperan dalam penyembuhan luka dan integritas epidermis
  • SOX18
  • DVL
  • MTHFD1L[11-14]

Faktor lingkungan atau non genetik juga memiliki peran penting dalam terjadinya spina bifida. Faktor lingkungan biasanya memiliki peran pada janin yang sudah memiliki kelainan genetik sehingga lingkungan lebih berfungsi sebagai faktor predisposisi.

Selain faktor genetik, faktor maternal merupakan etiologi spina bifida yang krusial. Beberapa faktor maternal yang berperan, antara lain diet, kebiasaan seperti alkoholisme, dan konsumsi obat anti epilepsi seperti asam valproat dan karbamazepine selama masa kehamilan.[5,15]

Faktor Risiko

Secara umum, faktor risiko terjadinya spina bifida dapat dibagi menjadi 2, yaitu faktor maternal dan faktor lingkungan.

Faktor Maternal

Faktor maternal yang meningkatkan risiko terjadinya spina bifida, antara lain :

  • Faktor nutrisi : rendahnya asupan asam folat, metionin, kolin, vitamin B12, zinc dan vitamin C
  • Diet : konsumsi inositol, gula sederhana, dan air klorinasi
  • Kebiasaan merokok, alkohol, dan kafein
  • Kondisi hipertermia
  • Konsumsi obat-obatan, terutama asam valproat
  • Penyakit atau gangguan yang dialami oleh ibu, seperti diabetes gestasional, obesitas[5,16,17]

Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan yang berkontribusi terhadap peningkatan risiko spina bifida pada janin adalah polusi udara, baik di dalam maupun luar ruangan, terutama CO dan NO2.. Selain itu paparan terhadap zat pestisida, pelarut organik, senyawa yang terkontaminasi nitrat, hidrokarbon polisiklik aromatik juga dilaporkan meningkatkan risiko spina bifida.[3,18]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

3. Copp A, Adzick N, Chitty L, Fletcher J, Holmbeck G, Shaw G. Spina bifida. Nature Reviews Disease Primers. 2015;1(1):1-18.
5. Mohd-Zin S, Marwan A, Abou Chaar M, Ahmad-Annuar A, Abdul-Aziz N. Spina Bifida: Pathogenesis, Mechanisms, and Genes in Mice and Humans. Scientifica. 2017;2017:1-29.
11. Chen S, Zhang Q, Bai B, Ouyang S, Bao Y, Li H et al. MARK2/Par1b Insufficiency Attenuates DVL Gene Transcription via Histone Deacetylation in Lumbosacral Spina Bifida. Molecular Neurobiology. 2016;54(8):6304-6316.
12. Rochtus A, Winand R, Laenen G, Izzi B, Wittevrongel C, Moreau Y et al. Methylome analysis for spina bifida shows SOX18 hypomethylation as risk factor with evidence for a complex (epi)genetic interplay to affect neural tube development. European Journal of Paediatric Neurology. 2017;21:e45-e46.
13. A Common Variant in MTHFD1L is Associated with Increased Risk for Spina Bifida. Journal of Molecular and Clinical Medicine. 2018;1(1):19-22.
14. Lemay P, De Marco P, Emond A, Spiegelman D, Dionne-Laporte A, Laurent S et al. Rare deleterious variants in GRHL3 are associated with human spina bifida. Human Mutation. 2017;38(6):716-724.
15. Othman S, AlOjan A, AlShammari M, Ammar A. Awareness of spina bifida among family of affected child. A cross sectional questionnaire. Saudi Medical Journal. 2019;40(7):727-731.
16. Maged A, Elsherbini M, Ramadan W, Elkomy R, Helal O, Hatem D et al. Periconceptional risk factors of spina bifida among Egyptian population: a case–control study. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine. 2015;29(14):1-4.
17. Kondo A, Matsuo T, Morota N, Kondo A, Okai I, Fukuda H. Neural tube defects: Risk factors and preventive measures. Congenital Anomalies. 2017;57(5):150-156.
18. Padula A, Yang W, Schultz K, Lurmann F, Hammond S, Shaw G. Genetic variation in biotransformation enzymes, air pollution exposures, and risk of spina bifida. American Journal of Medical Genetics Part A. 2018;176(5):1055-1090.

Patofisiologi Spina Bifida
Epidemiologi Spina Bifida

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Asam Folat pada Kehamilan
    Rasionalisasi Pemberian Asam Folat pada Kehamilan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Mei 2024, 17:07
Lesung di bagian punggung bawah di atas dubur bayi usia 1 bulan
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin bertanya dok...Pasien bayi usia 1 bulan, dtg dengan keluhan adanya lesung di bagian punggung bawah tepat di atas dubur.Riw. BAB jarang kadang sehari tdk...
Anonymous
Dibalas 13 April 2022, 22:19
Pasien bayi usia 8 bulan dengan vertebra lumbal menonjol
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya.Apakah normal saja dok jika vertebra lumbal bayi usia 8 bulan menonjol? Sebenarnya menurut ibu os sejak usia bayi 6 bulan dan skrg...
Anonymous
Dibalas 12 Januari 2019, 01:17
Apakah ada manfaat pemberian asam folat pada ibu hamil 15-16 minggu dengan janin suspek spina bifida?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
selamat malam dokter izin bertanya bila pasien ibu hamil dengan kecurigaan anak nya spina bifida pada usia kehamilan 15-16 minggu apakah masih bisa dikejar...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.