Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Spina Bifida general_alomedika 2022-10-13T16:03:31+07:00 2022-10-13T16:03:31+07:00
Spina Bifida
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Spina Bifida

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Penatalaksanaan spina bifida secara umum terdiri dari 2 komponen, yaitu pembedahan dan penanganan komorbid penderita. Pembedahan dapat dilakukan pada saat bayi sudah lahir atau masih dalam kandungan. Pembedahan selama intrauter

Tindakan Operatif

Tata laksana utama neural tube defect adalah pembedahan. Pembedahan dapat dilakukan saat bayi masih di dalam kandungan atau setelah bayi lahir.

Operasi Pasca Lahir

Tindakan pembedahan merupakan tata laksana utama pada kasus spina bifida dan sebaiknya dilakukan dalam 48 jam pertama kehidupan. Penutupan lesi spina bifida dilakukan untuk melindungi sumsum tulang dan saraf serta mencegah terjadinya meningitis. Semakin dini operasi penutupan dilakukan, semakin baik proteksi terhadap organ tersebut. Tindakan operasi tidak dapat memperbaiki atau menggantikan saraf yang sudah mengalami kerusakan.[3,5,40]

Lesi spina bifida ditutup dengan menggunakan kulit dan flap dari otot atau patch sintetik yang terbuat dari gelatin, kolagen, dan sebagainya. Tindakan operasi dapat dilakukan juga saat janin masih berada dalam kandungan. Tujuan dari operasi prenatal selain mencegah kerusakan saraf adalah menghentikan kebocoran cerebrospinal fluid (CSF).

Operasi Fetus

Operasi pada fetus dapat dilaksanakan pada usia gestasi 19-25 minggu dan sangat terbatas yakni yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang terdapat pada tabel 2. Operasi yang dilakukan saat prenatal memiliki risiko, seperti kelahiran prematur, dehiscence uterus, ketuban pecah dini, dan peningkatan risiko kematian fetus maupun neonatus.[3,40]

Tabel 2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Operasi Fetus

Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
Faktor maternal Faktor fetus atau kehamilan
Usia ibu minimal 18 tahun Inkompetensi serviks Kehamilan ganda
Usia gestasi 19 minggu 0 hari hingga 25 minggu 6 hari Riwayat kelahiran prematur Kelainan pada fetus yang tidak berkorelasi dengan spina bifida
Lesi terletak pada S1 atau lebih tinggi Isoimunisasi rhesus ibu dan anak Kifosis ≥ 30 derajat

Karyotype normal

Obesitas Plasenta previa
Herniasi otak belakang yang sudah dikonfirmasi melalui pemeriksaan USG dan MRI Diabetes pregestasional yang membutuhkan insulin
Kelainan uterus
Mengidap HIV, hepatitis B atau C
Mengalami komorbid penyakit lain yang serius
Keterbatasan psikososial atau tidak mampu untuk melakukan follow-up

Sumber: dr. Giovanni Gilberta, 2019.

Penatalaksanaan Komorbid

Penanganan komorbid penderita, terdiri dari tata laksana komorbid neurologis, urologi, muskuloskeletal,  dan dermatologi.

Neurologis

Ventrikulomegali dan hidrosefalus kerap kali dijumpai sebagai penyakit penyerta penderita spina bifida. Penanganan operatif untuk menangani komorbid ini, antara lain:

  • Koagulasi pleksus koroid untuk mencegah produksi cerebrospinal fluid (CSF) yang dapat memperparah kondisi hidrosefalus
  • Membuat shunt ventrikuloperitoneal untuk membantu aliran CSF
  • Ventrikulostomi pada ventrikel 3 untuk membantu aliran CSF dan mengurangi hidrosefalus[3,40]

Urologi

Kateterisasi intermiten, terapi medikamentosa, dan operasi merupakan tata laksana terkait komorbid saluran kemih. Tujuan tata laksana awal adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal. Seiring dengan peningkatan usia, pengendalian berkemih, buang air besar, dan fungsi seksual menjadi tujuan penatalaksanaan.

Terapi farmakologis, seperti antikolinergik, dan penggunaan kateter diberikan berdasarkan temuan klinis yang didapatkan dari pemeriksaan urodinamik yang menunjukkan adanya perburukan atau kondisi hidronefrosis. Tindakan operasi diindikasikan apabila medikamentosa tidak memberikan perbaikan dan meningkatkan kualitas hidup anak melalui independensi dan pengendalian fungsi berkemih dan fekal.[1,40]

Muskuloskeletal

Semakin tinggi lokasi lesi, semakin banyak otot yang mengalami abnormalitas sehingga semakin parah manifestasi kelemahan yang dialami oleh penderita spina bifida. Penderita seringkali mengalami ketidakseimbangan dan kelainan ortopedi, seperti displasia panggul, talipes equinovarus , dan vertical talus. Penggunaan orthosis dan tindakan operasi merupakan pilihan tata laksana kondisi ini. Operasi korektif dapat dilakukan setelah lahir dan memerlukan follow-up jangka panjang.[3,40]

Dermatologi

Kondisi pressure ulcer sering dialami oleh penderita terkait dengan penggunaan kursi roda akibat kelemahan motorik yang dialami. Untuk menghindari kejadian tersebut, perlu dilakukan perubahan posisi setiap 10-15 menit. Selain itu, gangguan sensorik pada daerah kulit juga membuat penderita mengalami luka bakar yang dapat ditata laksana tergantung kedalaman luka.

Penggunaan obat topikal, seperti basitrasin, silver sulfadiazine, dan silver nitrat dapat digunakan. Namun, perlu diperhatikan silver sulfadiazine tidak boleh digunakan pada penderita yang berusia kurang dari 2 tahun karena dapat meningkatkan risiko kernikterus.[40,41]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

1. Snow-Lisy D, Yerkes E, Cheng E. Update on Urological Management of Spina Bifida from Prenatal Diagnosis to Adulthood. Journal of Urology. 2015;194(2):288-296.
3. Copp A, Adzick N, Chitty L, Fletcher J, Holmbeck G, Shaw G. Spina bifida. Nature Reviews Disease Primers. 2015;1(1):1-18.
5. Mohd-Zin S, Marwan A, Abou Chaar M, Ahmad-Annuar A, Abdul-Aziz N. Spina Bifida: Pathogenesis, Mechanisms, and Genes in Mice and Humans. Scientifica. 2017;2017:1-29.
40. Phillips L, Burton J, Evans S. Spina Bifida Management. Current Problems in Pediatric and Adolescent Health Care. 2017;47(7):173-177.
41. Shah A, Liao L. Pediatric Burn Care. Clinics in Plastic Surgery. 2017;44(3):603-610.

Diagnosis Spina Bifida
Prognosis Spina Bifida

Artikel Terkait

  • Rasionalisasi Pemberian Asam Folat pada Kehamilan
    Rasionalisasi Pemberian Asam Folat pada Kehamilan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Mei 2024, 17:07
Lesung di bagian punggung bawah di atas dubur bayi usia 1 bulan
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin bertanya dok...Pasien bayi usia 1 bulan, dtg dengan keluhan adanya lesung di bagian punggung bawah tepat di atas dubur.Riw. BAB jarang kadang sehari tdk...
Anonymous
Dibalas 13 April 2022, 22:19
Pasien bayi usia 8 bulan dengan vertebra lumbal menonjol
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya.Apakah normal saja dok jika vertebra lumbal bayi usia 8 bulan menonjol? Sebenarnya menurut ibu os sejak usia bayi 6 bulan dan skrg...
Anonymous
Dibalas 12 Januari 2019, 01:17
Apakah ada manfaat pemberian asam folat pada ibu hamil 15-16 minggu dengan janin suspek spina bifida?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
selamat malam dokter izin bertanya bila pasien ibu hamil dengan kecurigaan anak nya spina bifida pada usia kehamilan 15-16 minggu apakah masih bisa dikejar...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.