Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Tetanus Neonatorum general_alomedika 2022-12-21T14:04:02+07:00 2022-12-21T14:04:02+07:00
Tetanus Neonatorum
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Tetanus Neonatorum

Oleh :
Sunita
Share To Social Media:

Data epidemiologi global tetanus neonatorum atau TN menunjukkan ada penurunan insiden dan mortalitas akibat TN dalam kurun waktu 30 tahun terakhir. Hal ini dikaitkan dengan penggalakan program vaksinasi tetanus.

Global

Secara global, TN diduga menyebabkan sekitar 500.000 kematian di seluruh dunia pada awal era 1980-an. Kematian bayi akibat TN tersebut secara berturut-turut paling banyak ditemukan di Asia Tenggara (34,2%), Afrika (28,2%), Pasifik Barat dan Tiongkok (21,4%), dan Mediterania Timur (15,7%).[16]

Di negara Amerika Latin dan negara berkembang lainnya, mortalitas akibat TN pada tahun 1970 sampai 1980-an berkisar antara 5–60 kasus per 1.000 kelahiran hidup. Mortalitas ini merepresentasikan 23–72% dari seluruh kematian neonatus.[17]

Seiring dengan penggalakan program vaksinasi tetanus, insiden tetanus di negara berkembang menurun secara drastis. Selain itu, pengenalan definisi pengentasan tetanus neonatorum sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 1993 telah menginspirasi banyak negara untuk menyelenggarakan program yang efektif guna menurunkan kejadian TN menjadi kurang dari 1 kasus per 1.000 kelahiran di tiap distrik di seluruh dunia.[18]

Data WHO pada tahun 2017 menunjukkan 2.266 laporan kasus tetanus neonatorum di dunia. Cakupan imunisasi tetanus pada ibu hamil dilaporkan mencapai 73%.[18]

Indonesia

Perubahan drastis pada mortalitas dan insiden tetanus neonatorum antara tahun 1990–2015 di Indonesia merefleksikan keberhasilan penggalakan program vaksinasi TT dalam 2 dekade tersebut. Pada tahun 1990, angka kematian tetanus neonatorum diperkirakan mencapai 7.200 jiwa dengan insiden sebesar 2.000 jiwa per 100.000 penduduk. Namun, pada tahun 2015, angka kematian TN tercatat 406 jiwa dengan perkiraan insiden sebesar 105 kejadian per 100.000 penduduk.[19]

Dengan kata lain, selama periode 25 tahun tersebut, terjadi penurunan angka kematian tetanus neonatorum hingga 95% berkat berbagai upaya pengentasan tetanus yang telah dimulai sejak akhir dekade 1970.[20]

Mortalitas

Mortalitas akibat tetanus neonatorum (TN) masih cukup tinggi pada kasus yang tidak mendapat perawatan medis yang memadai. Tanpa penanganan medis, TN berujung pada kematian pada 50–95% kasus. Sementara itu, jika bayi dengan TN mendapat rujukan dan perawatan yang optimal, tingkat kematian dapat ditekan hingga menjadi 12–15%.[21,22]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

16. Kanu FA, Yusuf N, Kassogue M, et al. Progress Toward Achieving and Sustaining Maternal and Neonatal Tetanus Elimination - Worldwide, 2000-2020. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2022 Mar 18;71(11):406-411.
17. Pan American Health Organization. Neonatal Tetanus Elimination. 2005. http://new.paho.org/hq/dmdocuments/2011/FieldGuide_NeonatalTetanus_2ndEd_e.pdf
18. WHO. Neonatal Tetanus. 2018. https://www.who.int/immunization/monitoring_surveillance/burden/vpd/surveillance_type/active/neonatal_tetanus/en/
19. Kyu HH, Mumford JE, Stanaway JD, et al. Mortality from tetanus between 1990 and 2015: findings from the global burden of disease study 2015. BMC Public Health. 2017;17(1):1–17.
20. WHO Indonesia. World Health Organization, Indonesia has eliminated maternal and neonatal tetanus. SEARO. World Health Organization, South-East Asia Regional Office; 2017. http://www.searo.who.int/indonesia/topics/immunization/MNTE/en/
21. Thwaites CL, Yen LM, Nga NTN, et al. Impact of improved vaccination programme and intensive care facilities on incidence and outcome of tetanus in southern Vietnam, 1993-2002. Trans R Soc Trop Med Hyg. 2004;98(11):671–7.
22. Lam PK, Trieu HT, Lubis IND, et al. Prognosis of neonatal tetanus in the modern management era: An observational study in 107 Vietnamese infants. Int J Infect Dis. 2015;33:e7–11.

Etiologi Tetanus Neonatorum
Diagnosis Tetanus Neonatorum
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 03 April 2021, 09:31
Penanganan apa yang dapat diberikan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama untuk kasus tetanus neonatorum
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter. Izin bertanya untuk penanganan tetanus neonatorum di FKTP apakah bisa menggunakan diazepam apabila di FKTP tidak ada Phrnobarbital?Dan adakah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.