Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Periodontitis general_alomedika 2024-10-16T10:56:05+07:00 2024-10-16T10:56:05+07:00
Periodontitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Periodontitis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Patofisiologi periodontitis tidak dapat dipisahkan dari peran bakteri dalam jumlah masif yang meresorbsi puncak tulang alveolar. Namun, periodontitis memiliki etiologi dan patogenesis yang multifaktorial. Selain faktor bakteri patogen, juga terdapat faktor lain yang ikut andil dalam penyakit periodontitis seperti adanya penyakit penyerta dan kebiasaan merokok.[7]

Bakteri yang hidup di plak gigi, yaitu Porphyromonas gingivalis, Tannerella forsythia, Actinobacillus actinomycetemcomitans, dan Treponema denticola, merupakan penyebab utama periodontitis. Bakteri-bakteri ini akan mengeluarkan produk toksin yang memengaruhi metabolisme, sehingga mampu untuk mereduksi pertumbuhan dan perkembangan jaringan sel host.[8]

Produk toksin ini juga melibatkan respon inflamasi host. Respon inflamasi akan menghasilkan bahan toksik prooksidatif yang mengakibatkan kerusakan jaringan. Contoh bahan-bahan toksik prooksidatif tersebut adalah radikal bebas dan enzim hidrolitik maupun proteolitik. Meskipun bahan ini bertujuan untuk mengoksidasi molekul bakterial agar lisis dan mati, namun bahan-bahan ini juga merusak jaringan host.[9]

Leukosit dan Periodontitis

Respon inflamasi tidak dapat dipisahkan dari peran leukosit. Jenis sel leukosit yang berperan penting dalam melawan infeksi bakteri adalah neutrofil. Neutrofil adalah sel pertama yang akan keluar dalam jumlah masif pada awal terjadinya inflamasi. Peran neutrofil yang paling menonjol adalah melakukan fagositosis, khususnya melakukan fagositosis antigen bakteri.[10]

Namun, neutrofil juga akan menghasilkan bahan toksin prooksidatif sebagai berikut:

  • Reactive Oxygen Species (ROS)

  • Fosfatase, proteolitik, glukorodinase, lipase, dan arilsulfatase
  • Metal yang terkandung dalam enzim matriks metalloproteinase (MMPs)

Bahan-bahan tersebut akan merusak molekul-molekul host dan menyebabkan berbagai macam kerusakan seperti hilangnya perlekatan (loss of attachment) akar gigi dan jaringan periodontal, resorbsi tulang alveolar, hingga resesi gingiva dan tanggalnya gigi geligi.[7]

Periodontitis Agresif

Periodontitis agresif umumnya terjadi pada pasien anak-anak, remaja, atau dewasa muda tanpa penyakit sistemik. Jika dilihat dari rontgen, periodontitis agresif akan memberikan gambaran resorbsi tulang alveolar secara vertikal.

Patofisiologi yang menjelaskan penyakit ini adalah kelainan fungsi neutrofil, dimana neutrofil akan mengalami abnormalitas fagositosis. Kelainan fungsi neutrofil tampak pada serum antibodi yang tinggi terhadap produk infeksi yang dihasilkan, khususnya oleh bakteri Aggregatibacter actinomycetemcomitans.

Selain neutrofil, sel lain seperti makrofag, PGE2 dan IL-1β juga mengalami abnormalitas, yaitu hiperresponsif terhadap agen bakteri tersebut. Hal inilah yang membuat resorbsi tulang secara masif akan terjadi.[11]

Periodontitis Kronis

Periodontitis kronis merupakan kasus periodontitis yang paling umum ditemui. Periodontitis jenis ini umumnya dijumpai pada orang lanjut usia atau dewasa di atas 30 tahun. Periodontitis kronis berbeda dengan periodontitis agresif, yaitu akan menyerang secara lambat dan memberikan gambaran resorbsi tulang alveolar secara horizontal.[12]

Patofisiologi periodontitis kronis utamanya melibatkan produk-produk toksin bakteri patogen yang secara langsung memengaruhi metabolisme sel host. Selain itu, peningkatan sel polimorfonuklear (PMN) akan meningkatkan produksi radikal bebas selama proses fagositosis oleh neutrofil. Akibat produksi radikal bebas ini, akan terbentuk Reactive Oxygen Species (ROS) yang dapat merangsang pembentukan sitokin proinflamasi. Proses ini dapat mengakibatkan rusaknya jaringan periodontal, yang terdiri dari gingiva, tulang alveolar, sementum, dan ligamen periodontal.[9]

Periodontitis Karena Penyakit Sistemik

Tipe periodontitis yang ketiga adalah periodontitis karena penyakit sistemik. Periodontitis tipe ini terjadi sebagai manifestasi penyakit sistemik yang dialami penderita. Penyakit sistemik yang bermanifestasi di rongga mulut sebagai periodontitis adalah diabetes mellitus, HIV, dan penyakit kardiovaskular.[5,12,13]

Pada diabetes mellitus, terdapat kelebihan kadar glukosa darah. Glukosa darah ini mampu mengubah ekosistem rongga mulut menjadi lingkungan yang sesuai untuk berkembangnya bakteri penyebab periodontitis. Selain itu, produk akhir Advanced Glycation End (AGE) pada penderita diabetes mellitus akan terdeposit pada jaringan, menyebabkan terjadinya perubahan reseptor spesifik permukaan sel dan perubahan fungsi makrofag.[14]

Referensi

5. Preshaw PM, Alba AL, Herrera D, Jepsen S, Konstantinidis A, Makrilakis K, et al. Periodontitis and diabetes: A two-way relationship. Diabetologia. 2012;55(1):21–31.
7. Andriani I, Chairunnisa F. Case Report Periodontitis Kronis dan Penatalaksaan Kasus dengan Kuretase bakteri menghasilkan bahan-bahan toksik merupakan stimulasi bakterial . Enzim sebagai adanya penyakit periodontal . merupakan definisi poket periodontal dan merupakan prosedur untuk. Insisiva Dent J Maj Kedokt Gigi Insisiva. 2019;8(1):25–30.
8. Mikuls TR, Payne JB, Yu F, Thiele GM, Reynolds RJ, Cannon GW, et al. Periodontitis and porphyromonas gingivalis in patients with rheumatoid arthritis. Arthritis Rheumatol. 2014;66(5):1090–100.
9. Pérez-Chaparro PJ, Gonçalves C, Figueiredo LC, Faveri M, Lobão E, Tamashiro N, et al. Newly identified pathogens associated with periodontitis: A systematic review. J Dent Res. 2014;93(9):846–58.
10. Naruishi K, Nagata T. Biological effects of interleukin-6 on Gingival Fibroblasts: Cytokine regulation in periodontitis. J Cell Physiol. 2018;233(9):6393–400.
11. Rahmania R, Epsilawati L, Rusminah N. Densitas tulang alveolar pada penderita periodontitis kronis dan periodontitis agresif melalui radiografi. J Radiol Dentomaksilofasial Indones. 2019;3(2):7.
12. Sanz M, Del Castillo AM, Jepsen S, Gonzalez-Juanatey JR, D’Aiuto F, Bouchard P, et al. Periodontitis and Cardiovascular Diseases. Consensus Report. Glob Heart. 2020;15(1):1.
13. Levine RS. Obesity, diabetes and periodontitis - A triangular relationship? Br Dent J. 2013;215(1):35–9.
14. Hajishengallis G. Immunomicrobial pathogenesis of periodontitis: Keystones, pathobionts, and host response. Trends Immunol. 2014;35(1):3–11.

Pendahuluan Periodontitis
Etiologi Periodontitis

Artikel Terkait

  • Pengaruh Dental Flossing Terhadap Periodontitis dan Karies Gigi
    Pengaruh Dental Flossing Terhadap Periodontitis dan Karies Gigi
  • Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
    Perawatan Gigi dan Mulut pada Ibu Hamil
  • Hubungan Dua Arah Antara Penyakit Periodontal dan Diabetes
    Hubungan Dua Arah Antara Penyakit Periodontal dan Diabetes
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 6 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 9 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 10 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.