Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Recurrent Aphthous Stomatitis general_alomedika 2023-03-16T08:24:08+07:00 2023-03-16T08:24:08+07:00
Recurrent Aphthous Stomatitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Recurrent Aphthous Stomatitis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Patofisiologi recurrent aphthous stomatitis atau RAS kurang lebih sama dengan erosi, yaitu terjadinya kerusakan epitel hingga mencapai stratum korneum atau basalis. Hal ini membuat RAS memiliki ciri khas nyeri dan rasa terbakar yang hebat.[3]

Tahap RAS dibedakan menjadi tiga, yaitu pra-ulserasi, ulserasi, dan penyembuhan. Tahap pra-ulserasi terjadi kurang lebih 1–24 jam, yang ditandai dengan degenerasi sel epitel suprabasalis. Kemudian, tahap ulserasi terjadi pada hari ke-2 hingga waktu sembuh, yang ditandai dengan perluasan inflamasi atau edema, degenerasi jaringan epitel, dan mulai terbentuknya ulser yang diselubungi oleh membran fibrin.[4,5]

Tahap terakhir adalah tahap penyembuhan, yang ditandai dengan regenerasi epitel yang menutupi ulser. Pada tahap penyembuhan, rasa nyeri dan rasa terbakar yang dialami pasien akan berkurang secara drastis.[4,5]

Selain itu, RAS memiliki banyak aspek dengan interaksi fisiologis yang signifikan antara sistem imun, genetika, dan faktor-faktor lain seperti defisiensi vitamin D dan anemia. Meskipun belum diketahui secara pasti, kerusakan DNA akibat stres oksidatif diduga berperan besar dalam patofisiologi RAS seperti halnya kondisi inflamasi kronis lain.[6,7]

Recurrent Aphthous Stomatitis dan Kerusakan Oksidatif

Dalam beberapa literatur, parameter yang sering digunakan untuk menilai kerusakan oksidatif pada pasien RAS adalah Total Oxidative Status (TOS), Total Antioxidant Status (TAS), dan Oxidative Stress Index. Hasil ini memberikan gambaran bahwa pasien RAS memiliki ketidakseimbangan rasio oksidan-antioksidan yang menyebabkan kerusakan oksidatif. Penyebab ketidakseimbangan ini kemungkinan besar multifaktorial.[4,6]

Bukti lain juga menyebutkan tentang adanya peran faktor imunologi pada pasien RAS. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa antigen tertentu bisa merangsang keratinosit kemudian menghasilkan sekresi sitokin dan kemotaksis leukosit.[6]

Ada peningkatan tumor necrosis factor (TNF-α) yang cukup signifikan pada saliva pasien RAS. Selain itu, polimorfisme nukleotida tunggal (snP) dalam gen untuk sitokin proinflamasi interleukin 1 dan interleukin 6 dianggap memiliki signifikansi yang cukup tinggi pada kasus RAS.[6]

RAS juga dianggap memiliki kaitan dengan faktor genetik, yaitu dengan haplotype HLA. Haplotype HLA yang berkaitan dengan RAS adalah haplotype a*038B*07DrB1*13.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

3. Bilodeau EA, Lalla RV. Recurrent oral ulceration: Etiology, classification, management, and diagnostic algorithm. Periodontol 2000. 2019;80(1):49–60.
4. Chiang CP, Yu-Fong Chang J, Wang YP, et al. Recurrent aphthous stomatitis – Etiology, serum autoantibodies, anemia, hematinic deficiencies, and management. J Formos Med Assoc. 2019;118(9):1279–89.
5. Giannetti L, Murri Dello Diago A, Lo Muzio L. Recurrent aphthous stomatitis. Minerva Stomatol. 2018;67(3):125–8.
6. Jamatia K, Deb R, Debbarma D, et al. Journal of Advanced Medical and Dental Sciences Research |Vol. 7|Issue 11| November. Lit J Adv Med Dent Sci Res. 2019;7(11):179–82.
7. Wu D, Xin J, Liu J, Zhou P. The association between interleukin polymorphism and recurrent aphthous stomatitis: A meta-analysis. Arch Oral Biol. 2018;93(December 2017):3–11.

Pendahuluan Recurrent Aphthous S...
Etiologi Recurrent Aphthous Stom...

Artikel Terkait

  • Apakah Defisiensi Vitamin D Merupakan Faktor Risiko Recurrent Aphthous Stomatitis?
    Apakah Defisiensi Vitamin D Merupakan Faktor Risiko Recurrent Aphthous Stomatitis?
  • Red Flag Sariawan
    Red Flag Sariawan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 Februari 2025, 20:41
Pasien keluhan sariawan di FKTP sebaiknya masuk poli umum atau poli gigi?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin bertanya. Jika ada pasien dengan keluhan sariawan tanpa adanya keluhan yang lain, sebaiknya masuk di poli umum atau poli gigi dok? Terima...
Anonymous
Dibalas 07 Desember 2024, 15:22
Sariawan banyak berulang yang tidak membaik
Oleh: Anonymous
4 Balasan
alodok, izin konsul px laki2 dewasa dgn stomatitis multiple pada lidah, bibir dan palatum sejak 3 hari yll. Riwayat keluhan tsb berulang setiap pasien...
Anonymous
Dibalas 03 November 2023, 07:25
Luka disertai muncul putih-putih di lidah
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya punya pasien laki2 30 tahun datang dengan keluhan 1 minggu yang lalu demam tinggi kemudian 5hari yang lalu muncul luka2 dimulutnya. Sudah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.