Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Amblyopia general_alomedika 2023-05-03T14:54:01+07:00 2023-05-03T14:54:01+07:00
Amblyopia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Amblyopia

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Amblyopia adalah penurunan visus unilateral atau bilateral walaupun sudah dilakukan koreksi terbaik. Kondisi ini tidak berhubungan langsung dengan kelainan struktural mata atau jaras penglihatan posterior. Secara umum sering disebut mata malas.[1,2]

Diklasifikasi menjadi amblyopia strabismus, amblyopia anisometropia, amblyopia isometropia, dan amblyopia deprivasi. Sebagian besar kasus dialami pada usia bayi atau anak, dengan prevalensi sekitar 1−3,5% pada anak sehat dan 4−5,3% pada anak dengan kelainan mata. Insidensi akan meningkat akibat faktor risiko prematur, gangguan perkembangan, dan riwayat keluarga dengan amblyopia.[1-3]

shutterstock_1697970217-min

Patofisiologi amblyopia karena gangguan penglihatan sentral akibat strabismus, gangguan refraksi, atau rangsangan deprivasi yang terjadi pada periode kritis sehingga perkembangan sistem saraf penglihatan menjadi abnormal.[1-3]

Kasus amblyopia biasanya dicurigai melalui pemeriksaan visus rutin, karena anak sulit menyampaikan keluhan tajam penglihatan yang dialami. Kondisi yang bisa menjadi kecurigaan gejala amblyopia unilateral adalah bila ada perbedaan fiksasi mata atau perbedaan visus antara mata kanan dan kiri. Sedangkan gejala amblyopia bilateral adalah anak cenderung maju untuk melihat TV atau papan tulis di kelas, atau muncul kekeruhan kornea atau lensa dengan nistagmus.[4,5]

Pemeriksaan visus lebih lanjut perlu dilakukan untuk menentukan tajam penglihatan yang tidak dapat dikoreksi, diikuti dengan pemeriksaan mata bagian eksternal dan bagian media. Karakteristik hasil pemeriksaan yang khas adalah fenomena crowding, neutral density filter, serta fiksasi eksentris.[4,6]

Penatalaksanaan amblyopia bertujuan memperbaiki visus, keseimbangan posisi aksis, dan persepsi penglihatan. Pilihan terapi tergantung penyebab, beratnya kelainan, dan usia pasien. Tata laksana pada usia dekade pertama akan lebih efektif dan tinggi keberhasilannya.[5,6]

Referensi

1. Vincent SJ Collins MJ Read SA Carney LG. Monocular amblyopia and higher order aberrations. Vision Res . 2012;66:39–48.
2. Wong AM. New concepts concerning the neural mechanisms of amblyopia and their clinical implications. Can J Ophthalmol. 2012;47(5):399-409.
3. Gunton KB. Advances in amblyopia: What have we learned from PEDIG trials? Pediatrics. 2013;131(3):540-547.
4. Webber AL. The functional impact of amblyopia. Clin Exp Optom. 2018;101(4):443-450.
5. Carlton J, Kaltenthaler E. Amblyopia and quality of life: A systematic review. Eye. 2011;25(4):403-413.
6. Birch EE. Amblyopia and binocular vision. Prog Retin Eye Res. 2013;33(1):67-84.

Patofisiologi Amblyopia

Artikel Terkait

  • Tips Pemeriksaan Visus pada Anak-anak
    Tips Pemeriksaan Visus pada Anak-anak
  • Evaluasi Tes Skrining Visus di Rumah pada Praktik Telemedisin-Telaah Jurnal Alomedika
    Evaluasi Tes Skrining Visus di Rumah pada Praktik Telemedisin-Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 27 Maret 2024, 08:04
Terapi ambliopia pada pasien dewasa
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Izin sharing dok, saya ada pasien wanita 30 tahun dengan perbedan refraksi mata yang cukup jauh kiri pengelihatan normal dan yg kanan - 1.75,...
dr.Ciho Olfriani
Dibalas 25 November 2020, 13:54
Risiko Ambliopia pada Penggunaan Kacamata vs Lensa Kontak
Oleh: dr.Ciho Olfriani
1 Balasan
ALO, dr. Utami.Izin bertanya, Dok. Apakah benar penggunaan kacamata lebih berisiko menyebabkan ambliopia jika dibandingkan dengan penggunaan lensa kontak?...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.