Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Glomerulonefritis general_alomedika 2022-10-25T14:55:04+07:00 2022-10-25T14:55:04+07:00
Glomerulonefritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Glomerulonefritis

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Secara umum, etiologi glomerulonefritis adalah segala hal yang dapat mencetuskan respons imun pada glomerulus. Etiologi ini bisa dibedakan menjadi dua, yaitu etiologi glomerulonefritis yang diperantarai antibodi dan yang tidak diperantarai antibodi.[6-8]

Beberapa penyakit sistemik juga dapat mencetuskan glomerulonefritis. Berikut adalah beberapa penyakit sistemik dan obat yang dapat menyebabkan glomerulonefritis:

  • Penyakit imunologi: lupus eritematosus sistemik (SLE), granulomatosis dengan polyangiitis, penyakit jaringan ikat campuran, Henoch-Schonlein purpura

  • Penyakit metabolik-genetik: diabetes mellitus, amiloidosis, penyakit sel sabit
  • Penyakit hemato-onkologi: multiple myeloma, krioglobulinemia, trombositopenia trombotik purpura, makroglobulinemia, limfoma, leukemia, dan karsinoma
  • Obat-obatan: obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), captopril, siklosporin, tacrolimus, bifosfonat, penicillamine[6-8]

Glomerulonefritis yang Diperantarai Antibodi

Glomerulonefritis yang diperantarai antibodi mencakup glomerulonefritis pascainfeksi, nefropati IgA, dan nefritis lupus.

Glomerulonefritis Pascainfeksi

Glomerulonefritis pascainfeksi umumnya disebabkan oleh infeksi Streptococcus grup A yang mengeluarkan eksotoksin pirogenik B. Berikut ini merupakan organisme yang bisa menyebabkan glomerulonefritis pascainfeksi:

  • Bakteri: Streptococcus sp, Diplococcus sp, Staphylococcus sp, Mycobacterium sp, Salmonella typhi, Brucella suis, Treponema pallidum, dan Corynebacterium bovis

  • Virus: Cytomegalovirus, Coxsackievirus, Epstein-Barr virus, hepatitis B, rubella, parvovirus B19, dan virus mumps

  • Jamur: Coccidioides immitis

  • Parasit: Plasmodium malariae, Plasmodium falciparum, Schistosoma mansoni, Toxoplasma gondii, filariasis, dan Trypanosoma[3,4,13-16]

Nefropati IgA

Nefropati IgA umumnya disebabkan oleh gabungan antara disregulasi respons imun dan faktor lain seperti infeksi. Infeksi saluran pernapasan atas dan gastrointestinal paling sering ditemukan pada pasien nefropati IgA.[3,4,13-16]

Penyakit Antiglomerular Basement Membrane (Anti-GBM)

Etiologi penyakit anti-GBM sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ekspresi gen HLA-DR telah dihubungkan dengan terjadinya reaktivitas antibodi dan sel T terhadap peptida asam amino-13 pada rantai α3 dari kolagen tipe IV.[3,4,13-16]

ANCA-Associated Vasculitis (AAV)

AAV disebabkan oleh autoantibodi yang disebut antineutrophil cytoplasmic antibody atau ANCA. Serologi positif ANCA telah dihubungkan dengan penyakit infeksi seperti penyakit paru supuratif, endokarditis bakterial subakut, infeksi Pseudomonas, infeksi Klebsiella, infeksi E. coli, infeksi S. aureus, dan infeksi virus Ross River.[3,4,13-16]

Nefritis Lupus

Nefritis lupus disebabkan oleh penyakit lupus eritematosus sistemik (SLE). Infeksi virus, terutama virus Epstein-Barr, dapat menstimulasi SLE dan nefritis lupus.[3,4,13-16]

Glomerulonefritis Membranoproliferatif Tipe 1

Infeksi virus hepatitis C ditemukan berhubungan dengan terjadinya glomerulonefritis membranoproliferatif tipe 1.[3,4,13-16]

Nefropati Membranosa

Etiologi nefropati membranosa umumnya idiopatik. Akan tetapi, beberapa etiologi infeksi, seperti virus hepatitis B dan hepatitis C telah dihubungkan dengan terjadinya nefropati membranosa.[3,4,13-16]

Glomerulonefritis yang Tidak Diperantarai Antibodi

Salah satu penyebab glomerulonefritis yang tidak diperantarai antibodi adalah tipe nefropati C3. Nefropati C3 disebabkan oleh disfungsi CRegPs yang diperantarai oleh kelainan genetik. Hal ini menyebabkan aktivasi jalur alternatif komplemen dan deposisi komplemen C3.[4]

Faktor Risiko

Berikut ini merupakan faktor risiko glomerulonefritis:

  • Hipertensi
  • Diabetes mellitus
  • Keganasan
  • Riwayat infeksi Streptococcus, baik faringitis maupun impetigo

  • Penggunaan obat jangka panjang atau dosis lebih tinggi dari yang disarankan, terutama obat golongan OAINS seperti ibuprofen

  • Infeksi virus seperti HIV, hepatitis B, dan hepatitis C
  • Riwayat penyakit imun, seperti lupus eritematosus sistemik
  • Vaskulitis[5]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

3. Parmar MS. Acute Glomerulonephritis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/239278-over.
4. Couser WG, Johnson RJ. The etiology of glomerulonephritis: Roles of infection and autoimmunity. Kidney Int. 2014;86(5):905–14.
5. Levy J. Secondary glomerular disease. Med (United Kingdom). 2015;43(9):513–6.
6. Salifu M. Chronic Glomerulonephritis. Medscape. 2017. https://emedicine.medscape.com/article/239392-clin.
7. Levy J. Glomerulonephritis. Epocrates. 2018. https://online.epocrates.com/diseases/20711/Glomer.
8. Radhakrishnan J, Glassock RJ, Rovin BH, Lam AQ. Glomerular disease: Evaluation and differential diagnosis in adults. UpToDate. 2018.
13. Rawla P, Limaiem F. IgA nephropathy. StatPearls. 2019.
14. DeVrieze BW, Hurley JA. Goodpasture Syndrome (Anti-glomerular Basement Membrane Antibody Disease). StatPearls. 2019. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29083697
15. Nachman PH, Murphy SL. ANCA-associated vasculitis, adult. Glomerulonephritis. 2019;17(1):333–48.
16. Lai WL, Yeh TH, Chen PM, et al. Membranous nephropathy: A review on the pathogenesis, diagnosis, and treatment. J Formos Med Assoc. 2015;114(2):102–11.

Patofisiologi Glomerulonefritis
Epidemiologi Glomerulonefritis

Artikel Terkait

  • Peran Mycophenolate Sodium pada Nefritis Lupus
    Peran Mycophenolate Sodium pada Nefritis Lupus
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 Januari 2023, 20:33
Edema pada anak usia 2,5 tahun dengan diagnosis mengarah glomerulonefritis akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, selamat sore dok...Anak perempuan usia 2,5 tahun datang dengan keluhan bengkak sejak 3 hari.Orang tua pasien mengataka wajah anaknya serasa beurbah...
dr. Felicia
Dibalas 09 Agustus 2022, 12:33
Cystatin-C dapat Digunakan untuk Menghitung Estimasi Laju Filtrasi Glomerulus - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
2 Balasan
ALO DokterCystatin-C dipecah di tubulus ginjal untuk didaur ulang. Studi menunjukkan bahwa peningkatan kadar cystatin-C pada serum berhubungan erat dengan...
dr. Winardi Emmanuel Setiawan
Dibalas 17 November 2021, 21:07
Adult Acute Glomerulonephritis
Oleh: dr. Winardi Emmanuel Setiawan
3 Balasan
Alo Dokter, ijin sharing dan minta pendapat dokter sekalian.Pasien wanita, nona, usia 24 th datang dengan keluhan diare warna coklat, ampas > air tanpa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.