Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Abses Otak general_alomedika 2022-10-25T11:35:44+07:00 2022-10-25T11:35:44+07:00
Abses Otak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Abses Otak

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Abses otak adalah kumpulan nanah yang dibatasi dinding kapsul akibat infeksi fokal pada jaringan parenkim otak. Abses otak didahului dengan peradangan lokal (serebritis) kemudian diikuti dengan pembentukan nanah di dalam kapsul yang memiliki vaskularisasi.

Abses otak jarang terjadi, namun sangat fatal dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Insidensi abses otak lebih tinggi pada pasien immunocompromised seperti human immunodeficiency virus (HIV) dan pasien transplantasi organ.[1]

absesotak comp

Abses otak dapat berasal dari fokus infeksi yang berbatasan langsung (contigous) dengan otak seperti dari sinusitis, otitis media, atau karies gigi. Selain itu, abses otak juga bisa terjadi akibat penyebaran secara hematogen dari fokus infeksi pada organ yang lebih jauh atau bisa juga terjadi akibat inokulasi langsung patogen di jaringan otak.

Patofisiologi abses otak dibagi menjadi  4 stadium, yakni serebritis awal (1-4 hari), serebritis lanjutan (4-10 hari), pembentukan kapsul awal (11-14 hari), dan pembentukan kapsul lanjutan (>14 hari).

Gejala abses otak timbul karena edema dan efek desak ruang massa abses. Gejala yang dapat ditemukan adalah nyeri kepala, defisit neurologis, kejang, mual, muntah, dan demam. Pemeriksaan penunjang seperti computed tomography scan (CT-scan) dan magnetic resonance imaging (MRI) memiliki peran yang penting dalam mendiagnosis abses otak.

Penatalaksanaan abses otak meliputi pemberian antimikroba seperti  cefotaxime atau ceftriaxone dengan metronidazole, serta terapi untuk menurunkan edema dan tekanan intrakranial melalui pemberian medikamentosa mannitol atau salin hipertonik intravena dan kortikosteroid seperti dexamethasone, aspirasi abses, atau tindakan pembedahan eksisi.[1-3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Miranda HA, Castella-Leone SM, Elzain MA, Moscote-Salazar LR. Brain abscess: current management. J Neurosci Rural Pract. 2013;4(1):S67-S81. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3808066/
2. Brook I. Brain abscess. 2021. https://reference.medscape.com/article/212946-overview
3. Batubara CA. Non operative management of cerebral abscess. IOPC Conf. Series: Earth and Environmental Science. 2018;125:012199. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/125/1/012199/pdf

Patofisiologi Abses Otak

Artikel Terkait

  • Diagnosis Banding pada Lesi Serebral dengan Penyangatan Cincin
    Diagnosis Banding pada Lesi Serebral dengan Penyangatan Cincin
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 September 2019, 14:33
Penyebab terjadinya abses serebri pada pasien laki-laki usia 33 tahun dengan riwayat memiliki kista paru
Oleh: Anonymous
9 Balasan
Alo dokter, izin konsul. Ada pasien laki laki usia 33 thn dengan dx abses serebri parietal sinistra. Pasien ini telah dilakukan needle aspiration dan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.