Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Abses Otak general_alomedika 2022-10-25T11:38:35+07:00 2022-10-25T11:38:35+07:00
Abses Otak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Abses Otak

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa abses otak lebih banyak ditemukan di negara berkembang. Angka mortalitas akibat abses otak menurun setelah perkembangan antimikroba dan penggunaan teknologi pencitraan untuk diagnosis.[2]

Global

Secara global, abses otak lebih sering ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 2-3:1). Angka morbiditas tertinggi adalah pada kelompok usia >40 tahun. Insidensi abses otak adalah 8% dari seluruh kasus massa intrakranial di negara berkembang dan 1-2% di negara barat. Prevalensi abses otak tertinggi ditemukan pada laki-laki dewasa muda <30 tahun, anak usia 4-7 tahun, dan neonatus.

Di Amerika Serikat, prevalensi abses otak pada pasien yang menderita AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) termasuk cukup tinggi, sekitar 1.500-2.500 kasus per tahun. Kasus abses otak fungal ditemukan meningkat akibat penggunaan antibiotik spektrum luas dan obat imunosupresan.[1,4,7]

Data epidemiologi di Taiwan menunjukkan insidensi abses otak tertinggi ditemukan pada kelompok usia 40-44 tahun. Insidensi abses otak yang didapatkan adalah 1,88 per 100.000 penduduk. Angka ini meningkat seiring dengan pertambahan usia yakni 0,58 per 100.000 penduduk kelompok usia 0-14 tahun dan 4,67 per 100.000 penduduk kelompok usia >60 tahun.[10]

Indonesia

Belum ada data epidemiologi khusus mengenai abses otak di Indonesia.

Mortalitas

Tingkat mortalitas pasien abses otak dipengaruhi oleh beberapa keadaan, yakni usia, kondisi neurologis saat pasien tiba di rumah sakit, status imunitas pasien, penyakit penyerta seperti diabetes mellitus, dan skor Glasgow Coma Scale (GCS). Skor GCS pasien abses otak yang kurang dari 12 berhubungan dengan angka kematian yang lebih tinggi dan defisit neurologis permanen.[1]

Angka mortalitas abses otak menurun menjadi 20% setelah ditemukan teknologi coherence tomographic scan (CT-scan). CT-scan berguna untuk deteksi awal dan lokalisasi massa abses secara akurat. Case fatality rates abses otak menurun dari 40% menjadi 10% dalam 50 tahun terakhir.

Angka mortalitas lebih tinggi pada kelompok usia tua, yakni 17,34% dibandingkan kelompok usia 0-14 tahun, yakni 4,22%. Tidak ada perbedaan angka mortalitas abses otak antara laki-laki dan perempuan.[1,6,10]

Angka mortalitas pada pasien immunocompromised lebih tinggi walaupun dengan penatalaksanaan yang adekuat. Ruptur abses otak menyebabkan angka mortalitas antara 27-85%.[6,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Miranda HA, Castella-Leone SM, Elzain MA, Moscote-Salazar LR. Brain abscess: current management. J Neurosci Rural Pract. 2013;4(1):S67-S81. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3808066/
2. Brook I. Brain abscess. 2021. https://reference.medscape.com/article/212946-overview
4. Bokhari MR, Mesfin FB. Brain Abscess. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441841/
6. Brouwer MC, Tunkel AR, McKhann II GM, van deb Beek D. Brain abscess. NEJM. 2014;371:447-456. DOI: 10.1056/NEJMra1301635
7. Patel K, Clifford DB. Bacterial brain abscess. Neurohospitalist. 2014;4(4):196-204. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4212419/
10. Ong CT, Tsai CF, Wong YS, Chen SCC. Epidemiology of brain abscess in Taiwan: A 14-year population-based cohort study. PLoS ONE. 2017;12(5):e0176705. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0176705
11. Oh JK, Kim YJ, Chang ED. Brain abscess following intracerebral hemorrhage: A case report. J Korean Radiol Soc. 2008;58:555-559. https://pdfs.semanticscholar.org/4312/86d5bf1f92c6c583433039de39af8ce4d680.pdf
12. Kohn M. Brain abscess in emergency medicine. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/781021-followup

Etiologi Abses Otak
Diagnosis Abses Otak

Artikel Terkait

  • Diagnosis Banding pada Lesi Serebral dengan Penyangatan Cincin
    Diagnosis Banding pada Lesi Serebral dengan Penyangatan Cincin
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 September 2019, 14:33
Penyebab terjadinya abses serebri pada pasien laki-laki usia 33 tahun dengan riwayat memiliki kista paru
Oleh: Anonymous
9 Balasan
Alo dokter, izin konsul. Ada pasien laki laki usia 33 thn dengan dx abses serebri parietal sinistra. Pasien ini telah dilakukan needle aspiration dan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.