Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Alzheimer general_alomedika 2022-07-29T09:40:15+07:00 2022-07-29T09:40:15+07:00
Alzheimer
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Alzheimer

Oleh :
dr. William Sumoro
Share To Social Media:

Patofisiologi penyakit Alzheimer melibatkan proses neurodegeneratif di otak yang menyebabkan manifestasi dementia. Penyakit Alzheimer ditandai oleh penumpukan plak neuritik yang difus dan neurofibrillary tangles yang terdiri atas protein tau terhiperfosforilasi. Penyakit Alzheimer mempengaruhi 3 proses yang melindungi neuron sehat, yaitu proses komunikasi, metabolisme, dan perbaikan sel saraf yang menyebabkan degenerasi sel saraf itu sendiri.[3,5,6]

Plak Amiloid dan Neurofibrillary Tangles

Perubahan neuropatologis utama pada penyakit Alzheimer adalah plak neuritik yang berhubungan dengan cedera neuron, dengan ciri amiloid terbentuk dari amiloid beta ditambah dengan neurite distrofik yang memiliki imunoreaktivitas tau-fosfor. Selain itu, terjadi penumpukan ekstraselular amiloid beta peptida dan degenerasi neurofibriler.

Plak Amiloid

Plak merupakan deposit protein dan materi selular yang padat dan tidak larut yang terletak di sekitaran neuron. Plak beta-amiloid adalah kumpulan fragmen protein yang terpisah dari protein prekursor amiloid yang lebih besar ukurannya dan bercampur dengan molekul, neuron, dan sel nonsaraf lainnya. Pada penyakit Alzheimer, plak terbentuk di hipokampus dan area korteks serebral lain yang berperan dalam fungsi berpikir dan membuat keputusan. Hingga saat ini, belum diketahui apakah plak beta amiloid menyebabkan penyakit Alzheimer atau merupakan hasil sampingan dari proses penyakit Alzheimer.

Plak senilis juga ditemukan pada penyakit Alzheimer, tetapi utamanya ada pada penuaan yang normal. NFT dan plak senilis merupakan karakteristik penyakit Alzheimer meskipun tidak patognomonis.

Neurofibrillary Tangles

Tangles merupakan serat tersimpul yang tidak larut yang terbentuk di dalam neuron. Plak dan tangles juga terbentuk pada lanjut usia, namun pada penderita penyakit Alzheimer, plak dan tangles ditemukan lebih banyak pada area tertentu di otak yang berkaitan dengan memori.

Neurofibrillary tangles (NFT)  terdistribusi paling padat pada aspek medial dan pada kutub lobus temporal, serta paling parah pada korteks entorhinal dan hipokampus. Seiring dengan perkembangan penyakit, NFT akan menumpuk pada regio kortikal lain.[1-3]

Stres Oksidatif

Kerusakan akibat stres oksidatif pada penyakit Alzheimer ditemukan pada bagian-bagian otak yang mengatur fungsi kognitif. Stres oksidatif diduga mengganggu sintesis protein yang dianggap sebagai awal dari kelainan patologis lain pada Alzheimer. Stres oksidatif merupakan faktor yang juga berperan pada proses penuaan yang normal dan penyakit neurodegeneratif lain seperti penyakit Parkinson dan sklerosis amiotropik lateral.

Pembentukan karbonil bebas dan produk reaktif asam tiobarbiturat (indeks kerusakan oksidatif) meningkat secara signifikan pada jaringan otak pasien Alzheimer. Gangguan yang ditimbulkan oleh stres oksidatif salah satunya melalui pembentukan reactive oxygen species (ROS) di membran sel. ROS mengganggu protein membran yang terlibat dalam homeostasis ion seperti reseptor kanal N-methyl-D-aspartate (NMDA) atau ion motif adenosin trifosfatase. Penumpukan kalsium intrasel, penumpukan ROS, dan kerusakan komponen sel, seperti protein, DNA, dan lipid akan memicu apoptosis sel.[1-3]

Reaksi Inflamasi

Reaksi inflamasi dan mekanisme imun memegang peranan penting pada proses degeneratif penyakit Alzheimer. Selain itu, reaksi inflamasi pada sel saraf dan aktivasi sel glia juga diduga berperan dalam patofisiologi penyakit Alzheimer. Peningkatan kadar sitokin dalam serum, plak korteks, dan sel saraf ditemukan pada pasien Alzheimer. Pada penyakit Alzheimer ditemukan sitokin antiinflamasi TGF-β1 yang dapat mempercepat pembentukan deposit amiloid β dan mengaktivasi secara langsung jalur komplemen klasik.[1-3]

Sistem Kolinergik

Sistem kolinergik terlibat dalam mengatur daya ingat seseorang. Aktivitas enzim asetilkolinesterase dan kolin asetiltransferase secara signifikan menurun pada otak penderita Alzheimer terutama di bagian korteks serebri, hipokampus, dan amigdala. Nukleus basalis Meynert dan band diagonal Broca merupakan sumber kolinergik utama pada hipokampus, amigdala, dan neokorteks. Pada spesimen biopsi ditemukan adanya hubungan antara hilangnya kolin asetiltransferase dan turunnya sintesis asetilkolin dengan gangguan kognitif.[2,3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani

Referensi

1. Rabinovici GD. Controversy and Progress in Alzheimer's Disease - FDA Approval of Aducanumab. N Engl J Med. 2021 Aug 26;385(9):771-774. doi: 10.1056/NEJMp2111320. Epub 2021 Jul 28. PMID: 34320284.
2. Breijyeh Z, Karaman R. Comprehensive Review on Alzheimer's Disease: Causes and Treatment. Molecules. 2020 Dec 8;25(24):5789. doi: 10.3390/molecules25245789. PMID: 33302541; PMCID: PMC7764106.
3. Lakhan SE. Alzheimer disease. Medscape, 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1134817.
5. Kumar A, Sidhu J, Goyal A, Tsao JW. Alzheimer Disease. StatPearls, 2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499922/.
6. Keene CD, Montine TJ, Kuller LH. Epidemiology, pathology, and pathogenesis of Alzheimer disease. Uptodate. 2022.

Pendahuluan Alzheimer
Etiologi Alzheimer

Artikel Terkait

  • Hubungan Agen Antikolinergik dengan Peningkatan Risiko Demensia
    Hubungan Agen Antikolinergik dengan Peningkatan Risiko Demensia
  • Hubungan Antara Olahraga dan Fungsi Kognitif Lansia
    Hubungan Antara Olahraga dan Fungsi Kognitif Lansia
  • Hendaya Kognitif pada Penderita HIV
    Hendaya Kognitif pada Penderita HIV
  • Lecanemab Memperlambat Penurunan Fungsi Kognitif pada Alzheimer Dini – Telaah Jurnal Alomedika
    Lecanemab Memperlambat Penurunan Fungsi Kognitif pada Alzheimer Dini – Telaah Jurnal Alomedika
  • 5 Obat Baru yang Paling Ditunggu di Tahun 2023
    5 Obat Baru yang Paling Ditunggu di Tahun 2023

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 01 September 2023, 18:15
Mnemonic #29 : Gejala Alzheimer
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
M - Memori (daya ingat) MenurunE - Emosi Tidak StabilM - Mengulang-UlangO - Orientasi (waktu /tempat /orang) TergangguR - Reaksi yang Lambat I - Intelektual...
Anonymous
Dibalas 30 Mei 2022, 10:43
Diagnosis Alzheimer dengan nuklir - Kedokteran Nuklir Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat pagi, ALO dr. Ivana SpKN.. Apakah benar, Alzheimer dapat didiagnosis dini dengan pemeriksaan nuklir? Bagaimana dengan pengobatan Alzheimer?...
dr. Clarissa Elysia
Dibalas 21 September 2019, 21:18
Perbandingan keefektifan kerja obat antara donepezil dengan gingko biloba untuk mengatasi penyakit demensia
Oleh: dr. Clarissa Elysia
8 Balasan
Selamat siang dok, sbenarnya lebih efektif yg mana pnggunaan antara donepezil 1x 5 mg dan gingko biloba 120 mg terhadap progesivitas utk pnyakit...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.