Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Aneurisma Otak annisa-meidina 2023-12-22T16:17:48+07:00 2023-12-22T16:17:48+07:00
Aneurisma Otak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Aneurisma Otak

Oleh :
dr.Septy Aulia Rahmy, Sp. N
Share To Social Media:

Aneurisma otak atau aneurisma serebral yang belum ruptur umumnya tidak bergejala dan sulit diketahui hanya dari anamnesa dan pemeriksaan fisik saja dan terkadang diketahui tidak sengaja ketika melakukan pemeriksaan radiologis. Keluhan akan muncul ketika ukuran aneurisma membesar dan menekan area sekitarnya atau ketika aneurisma mengalami ruptur.[7]

Anamnesis

Aneurisma otak yang belum ruptur umumnya tidak bergejala (sekitar 10–15% kasus). Aneurisma yang belum ruptur umumnya dapat menimbulkan gejala karena adanya efek penekanan pada jaringan sekitarnya, beberapa gejala yang muncul di antaranya:

  • Nyeri kepala
  • Neuropati kranial
  • Kejang
  • Gangguan penglihatan[1,7]

Pada kasus aneurisma yang ruptur akan muncul keluhan berupa nyeri kepala dengan onset mendadak dan terasa nyeri yang sangat hebat, dirasakan sebagai nyeri kepala yang paling berat yang pernah dirasakan pasien atau disebut juga “thunderclap headache”. Nyeri kepala ini dapat disertai dengan keluhan lain seperti penurunan kesadaran mendadak, mual-muntah dan meningismus.

Terkadang dapat juga disertai dengan kejang (pada 10% kasus). Pada beberapa kasus, nyeri kepala yang dirasakan dapat terjadi dalam 6–20 hari sebelum terjadinya perdarahan subarachnoid (subarachnoid hemorrhage, SAH) (sekitar 10–43% kasus SAH) yang disebut juga dengan sentinel headache. Hal ini terjadi karena adanya perdarahan-perdarahan kecil yang mulai terjadi dan ini penanda terjadinya ruptur.[1,7]

Pemeriksaan Fisik

Pada kasus aneurisma otak yang tidak bergejala, pemeriksan fisik akan tampak normal. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan aneurisma yang bergejala, dapat ditemukan adanya:

  • Peningkatan tekanan darah
  • Dilatasi pupil
  • Gangguan penglihatan atau lapang pandang
  • Defisit saraf kranial, sensorik maupun motorik
  • Kaku kuduk, terutama pada pasien dengan komplikasi SAH[7]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding pada kasus aneurisma otak yang belum ruptur namun bergejala yaitu pada kasus malformasi arteri vena, sindrom sinus kavernosus, trombosis vena serebral, migrain, cluster headache, dan stroke iskemik. Sedangkan pada kasus aneurisma otak yang ruptur, gejala yang dialami akan mirip dengan stroke perdarahan atau diseksi arteri karotis/vena.[7]

Pemeriksaan Penunjang

Standar baku emas untuk aneurisma otak adalah digital subtraction angiography (DSA) atau angiografi serebral. Pemeriksaan penunjang lain yang dapat dilakukan untuk memastikan adanya aneurisma otak diantaranya computed tomography angiography (CTA) dan magnetic resonance angiography (MRA).

Pada kasus aneurisma yang ruptur, dapat dilakukan pemeriksaan CT scan kepala tanpa kontras dengan sensitivitas 100% jika dilakukan dalam waktu 6 jam dari onset. MRI maupun CT scan kepala polos dapat  memberikan gambaran tentang jaringan otak sekitar aneurisma.[1]

Pada kasus SAH karena ruptur aneurisma, jika tidak didapatkan kelainan pada CT scan kepalanya tetapi kondisi klinis pasien menunjukkan adanya SAH, dapat dilakukan lumbal pungsi. Pada lumbal pungsi akan didapatkan adanya peningkatan tekanan dan peningkatan sel darah merah pada sampel cairan serebrospinal yang tampak berwarna xantokrom.[4,7]

Computed Tomography Angiography

CT angiography paling banyak digunakan untuk diagnosis dan skrining aneurisma otak. Sensitifitasnya berkisar antara 53–95% tergantung dari ukuran aneurismanya, dengan spesifisitas sekitar 98,9%.[1]

Magnetic Resonance Angiography

Magnetic resonance angiography (MRA) dapat digunakan untuk diagnosis dan skrining aneurisma otak. Namun sensitivitasnya terhadap aneurisma dengan ukuran kecil (<3 mm) tergolong buruk, dengan spesifisitasnya sekitar 89%. Kekurangan lainnya adalah dapat terjadi false-negative ataupun false-positive jika letak aneurisma berada di dasar kranium dan arteri serebri media.[1]

Digital Subtraction Angiography

Digital subtraction angiography (DSA) merupakan pemeriksaan baku emas aneurisma otak. DSA mampu menampilkan dan menilai morfologi aneurisma serta hubungannya dengan percabangan pembuluh darah yang lain. Selain itu, DSA mampu membedakan mana yang merupakan infundibulum dan mana yang merupakan aneurisma.[1]

Referensi

1. Toth G and Cerejo R. 2018. Intracranial Aneurysms: Review of current science and management. Vascular Medicine, 23(3), 276-288. https://journals.sagepub.com/doi/full/10.1177/1358863X18754693
4. Marco R. 2021. Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment of the Cerebral Aneurysm. J Neurol Neurophysiol, 12(8), 550.
https://www.iomcworld.org/open-access/pathogenesis-diagnosis-and-treatment-of-the-cerebral-aneurysm-83456.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8561037/
7. Texakalidis P, Sweid D, et al. 2019. Aneurysm Formation, Growth, and Rupture: The Biology And Physics of Cerebral Aneurysms. World Neurosurgery 130 (2019): 277-284. -https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1878875019319990

Epidemiologi Aneurisma Otak
Penatalaksanaan Aneurisma Otak

Artikel Terkait

  • Target Tekanan Darah pada Pasien dengan Pendarahan Intraserebral Akut
    Target Tekanan Darah pada Pasien dengan Pendarahan Intraserebral Akut
  • Asam Traneksamat Belum Terbukti Efektif untuk Perdarahan Intraserebral Akut
    Asam Traneksamat Belum Terbukti Efektif untuk Perdarahan Intraserebral Akut
  • Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan
    Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan
  • Manifestasi Klinis Peningkatan Tekanan Intrakranial
    Manifestasi Klinis Peningkatan Tekanan Intrakranial
  • Pendekatan Klinis dan Diagnosis Thunderclap Headache
    Pendekatan Klinis dan Diagnosis Thunderclap Headache

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 14 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 40 menit yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.