Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Fraktur Impresi Kalvaria monika-natalia 2022-11-04T09:55:40+07:00 2022-11-04T09:55:40+07:00
Fraktur Impresi Kalvaria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Fraktur Impresi Kalvaria

Oleh :
dr.Christian Permana
Share To Social Media:

Penatalaksanaan fraktur impresi kalvaria atau depressed skull fracture dilakukan sesuai prinsip advanced trauma life support (ATLS), yaitu diawali dengan  menstabilkan terlebih dahulu kondisi airway, breathing, dan circulation (ABC). Jika sudah stabil, baru dilanjutkan untuk evaluasi dan tata laksana fraktur impresinya, apakah non-operatif atau operatif.[5]

Tata Lakasan Non-operatif

Tata laksana non-operatif fraktur impresi kalvaria berupa:

  • Memberikan terapi oksigen untuk mencegah hipoksia
  • Mempertahankan tekanan darah MAP >60 mmHg (mean arterial pressure)

  • Analgesik untuk mengurangi nyeri
  • Antikonvulsan jika pasien mengalami kejang, seperti diazepam atau fenitoin

  • Antifibrinolitik untuk membantu menghentikan perdarahan, seperti asam traneksamat[5]
  • Menaikan posisi kepala setidaknya 30‒45 derajat
  • Melepas collar imobilisasi c-spine, di mana jika masih ada kekhawatiran cedera c-spine maka menggunakan karung pasir dan plester
  • Jika terdapat luka terbuka di atas fraktur (fraktur majemuk), walaupun luka bersih, maka profilaksis tetanus harus diberikan
  • Jika ditemukan tanda-tanda tekanan tinggi intrakranial seperti penurunan kesadaran, atau dari hasil CT scan kepala ditemukan edema serebri atau pergeseran garis tengah >5 mm, maka diberikan larutan hiperosmolar (manitol atau hipertonik saline) sebagai tindakan sementara sampai dekompresi bedah dapat dilakukan[5]

Sekitar 16,3% kasus fraktur impresi kalvaria melibatkan vena sinus otak yang besar, seperti sinus sagitalis superior dan sinus transversus.  Jika tidak terdapat gangguan neurologis atau kebocoran cairan serebrospinal, maka sebaiknya dilakukan terapi non-operatif. Hal ini untuk menghindari risiko perdarahan intraoperatif yang besar, terutama pada anak-anak.[10,13]

Tata Laksana Operatif

Hasil penelitian oleh Prakash et al menunjukkan bahwa 90,72% kasus fraktur impresi kalvaria memerlukan tindakan operatif.[8]

Indikasi tata laksana operatif fraktur impresi kalvaria adalah:

  • Fraktur impresi >10 mm atau lebih dari ketebalan tulang kalvaria
  • Terdapat defisit neurologis yang sesuai dengan lokasi fraktur impresi tersebut, misalnya lokasi fraktur di frontoparietal yang menyebabkan gejala klinis hemiparese
  • Kebocoran cairan serebrospinal akibat laserasi pada lapisan duramater
  • Fraktur terbuka, di mana fraktur impresi terlihat dari luar dan tidak tertutup oleh lapisan subgaleal kulit kepala

  • Gangguan kosmetik, terutama jika fraktur impresi di daerah dahi[7,12,13]

Tujuan Tata Laksana Operasi

Jika didapatkan kriteria di atas, operasi harus segera dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi dan memperbaiki defisit neurologis.

Mencegah Infeksi:

Risiko infeksi pada fraktur impresi kalvaria kompleks sebesar 1,9‒10,6% kasus. Oleh karena itu, untuk mengurangi risiko infeksi, diperlukan tindakan debridement membersihkan kotoran dan serpihan tulang, mengangkat serpihan tulang yang menekan ke otak, membersihkan luka di kulit sekitar lokasi fraktur, dan melakukan irigasi pada luka.[3,7,12]

Pemberian antibiotik broad spectrum seperti cefazolin atau ceftriaxone intravena juga sangat penting untuk mencegah resiko infeksi. [3,7,12]

Tindakan operatif debridement dapat menurunkan angka insidensi infeksi menjadi 4,6%. Namun, debridement yang dilakukan >48 jam pasca trauma kepala akan meningkatkan angka insidensi infeksi menjadi 36,5%.[7]

Memperbaiki Defisit Neurologis:

Dengan mengangkat fraktur kalvaria, juga dapat memperbaiki defisit neurologis yang ditimbulkan akibat penekanan korteks otak di bawah kalvaria yang mengalami fraktur.[12]

Referensi

3. Irshad M. et al. The frequency of infection in early versus late surgery of compound depressed skull fractures in adults. l. Int Surg J. 2018 Feb;5(2):538-543. DOI: http://dx.doi.org/10.18203/2349-2902.isj20180347
5. Asif M, et.al. Depressed Skull Fracture Management of 100 Cases at DHQ Teaching Hospital/Sahiwal Medical Collage Sahiwal. Pakistan Journal of Neurological Surgery. 2017;21(3): 144-148
7. Bullock MR, et al. Surgical Management of Depressed Cranial Fractures. Neurosurgery. 2006. 58(3), supp (2):7-15
10. Chawla H, et.al. Sensitivity and Specificity of CT Scan in Revealing Skull Fracture in Medico-legal Head Injury Victims. Australian Medical Journal. 2015;8(7):235-238.
11. Chawla H, et.al. Diagnostic Utility of Conventional Radiography in Head Injury. Journal of Clinical & Diagnostic Research. 2015;6(6):TC 13-TC15.
12. Eom KS. Single-Stage Reconstruction with Titanium Mesh for Compound Comminuted Depressed Skull Fracture. Journal of Korean Neurosurgical Society. 2020;63(5): 631- 639.
13. Khan A, Shrivastava N. Primary reconstruction of depressed skull fracture. International Surgery Journal. 2018;5(5):1802-1806.

Diagnosis Fraktur Impresi Kalvaria
Prognosis Fraktur Impresi Kalvaria

Artikel Terkait

  • Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
    Efektivitas Citicolin dan Piracetam untuk Stroke Iskemik dan Cedera Otak Traumatik
  • Anak Muntah Setelah Cedera Kepala: Perlu CT Scan atau Tidak
    Anak Muntah Setelah Cedera Kepala: Perlu CT Scan atau Tidak
  • Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
    Serba-serbi Glasgow Coma Scale (GCS)
  • Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan
    Diagnosis Peningkatan Tekanan Intrakranial: Akurasi Tanda Klinis dan Pencitraan
  • Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi pada Fraktur Basis Cranii
    Manifestasi Klinis dan Pilihan Terapi pada Fraktur Basis Cranii

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.dr Ahmad krinein
Dibalas 14 April 2025, 09:18
Apa pertolongan pertama (berupa obat) pada pasien dengan cidera kepala GCS 10
Oleh: dr.dr Ahmad krinein
2 Balasan
Alo Dokter. Saya memiliki pasien cidera kepala dfn gcs 10 untuk pertolongan pertama apa obat yv saya kasih
Anonymous
Dibalas 30 Desember 2024, 13:27
Vitamin C untuk Cephalhematoma
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya memiliki pasien perempuan usia 53 tahun datang ke IGD dengan benjolan Cephalhematoma di regio ocipitalis dengan ukuran 7x7 cm setelah...
Anonymous
Dibalas 24 Juli 2024, 10:03
Reflek cahaya negatif pada pasien GCS E1V ETT M4
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin diskusi. Pasien laki-laki usia 40 tahun post kraniotomi evakuasi perdarahan ec ICH. 2 jam post op TD menurun 50/32 mmHg, diberikan dobutamin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.