Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Tarsal Tunnel Syndrome general_alomedika 2023-02-13T09:24:34+07:00 2023-02-13T09:24:34+07:00
Tarsal Tunnel Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Tarsal Tunnel Syndrome

Oleh :
dr.Muhammad Ridwan
Share To Social Media:

Edukasi pada pasien tarsal tunnel syndrome atau sindrom terowongan tarsal bertujuan untuk memodifikasi gaya hidup agar dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit dan mengurangi rekurensi. Tarsal tunnel syndrome (TTS) akan memberikan prognosis yang baik jika diberikan terapi yang tepat.[1,19,20]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien sebaiknya meliputi penjelasan singkat mengenai definisi dan penyebab TTS. Pasien juga perlu diedukasi tentang tata laksana awal yang dapat dilakukan di rumah, yaitu:

  • Mengistirahatkan kaki apabila pasien mengeluhkan nyeri saat digerakan
  • Minum obat antinyeri dapat berupa obat antinyeri neuropatik, seperti gabapentin, pregabalin, karbamazepin untuk mengurangi gejala nyeri
  • Menghindari gerakan berlebihan pada kaki yang dapat memperparah kondisi pasien[1,20]

Edukasi Pasca Trauma

Jika pasien mengalami gejala nyeri yang didahului trauma seperti ankle sprain, maka dapat dilakukan langkah RICE (rest, ice, compression, elevate) untuk mencegah kompresi pada terowongan tarsal. Kaki yang terkena trauma harus diistirahatkan atau dibatasi mendapat beban, kemudian dikompres es atau air dingin selama 15‒20 menit setiap 2‒3 jam, dalam 48 jam pertama.

Langkah berikutnya adalah penekanan yang dapat dilakukan dengan pembalut elastis, untuk meminimalisir bengkak. Selanjutnya, kaki sebaiknya diangkat sekitar 15‒25 cm di atas jantung.

Pasien harus segera berobat ke dokter jika terjadi salah satu tanda dan gejala rasa terbakar, mati rasa yang semakin memberat, kesemutan, kelemahan otot yang terjadi secara tiba-tiba atau perlahan, dan/atau terdapat benjolan di sekitar kaki yang dicurigai sebagai penyebab TTS.[1,20]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Pencegahan TTS dapat dilakukan dengan menghindari etiologi dan faktor risiko. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:

  • Menghindari gerakan yang bersifat berulang pada kaki
  • Memilih ukuran sepatu yang sesuai dengan kaki
  • Melakukan latihan fisik untuk menguatkan otot pada kaki
  • Mengunjungi fasilitas kesehatan segera apabila mendapati gejala TTS, agar dapat ditangani secara cepat dan tepat[1,20]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Kiel J, Kaiser K. Tarsal Tunnel Syndrome. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513273/
19. Iborra A. Villanueva M. et al. Results of ultrasound-guided release of tarsal tunnel syndrome: a review of 81 cases with a minimum follow-up of 18 months. 2020. Journal of Orthopaedic Surgery and Research volume 15, Article number: 30.
20. Khan F.A Patient’s Guide to Tarsal Tunnel Syndrome. 2015. Wilmington: Foot and Ankle Center of Massachusetts, P.C.

Prognosis Tarsal Tunnel Syndrome

Artikel Terkait

  • Manfaat USG pada Tarsal Tunnel Syndrome
    Manfaat USG pada Tarsal Tunnel Syndrome
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 4 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
1 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.