Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Polyhidramnion general_alomedika 2022-08-09T15:25:04+07:00 2022-08-09T15:25:04+07:00
Polyhidramnion
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Polyhidramnion

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Patofisiologi polyhidramnion adalah ketidakseimbangan antara produksi dan reabsorbsi cairan amnion. Pada kehamilan tunggal normal, cairan amnion akan bertambah dengan cepat sampai usia kehamilan 33 minggu, dan berkurang pada 38-42 minggu kehamilan. Volume cairan amnion pada usia 22-39 minggu kehamilan rata-rata 630-817 ml, bila volume lebih banyak dari 95 persentil maka dinyatakan polyhidramnion.[5]

Produksi cairan amnion berasal dari produksi urin fetus, sekresi saluran pernapasan fetus dan sekresi oral fetus. Reabsorbsi cairan melalui metode penelanan oleh fetus, absorbsi intramembranosa, dan intravaskular. Fetus yang hampir mencapai masa aterm memproduksi cairan amnion dalam bentuk urin antara 500–1200 ml dan menelan antara 210–760 ml cairan amnion per hari. Dua mekanisme utama terjadinya polyhidramnion adalah penurunan reabsorbsi cairan amnion dan peningkatan produksi cairan amnion.[1,4,5]

Penurunan Reabsorbsi Cairan Amnion

Reabsorbsi cairan amnion bisa melalui berbagai mekanisme, namun penyebab polyhidramnion utama adalah penurunan kemampuan fetus menelan cairan ketuban. Bila terdapat kelainan traktus gastrointestinal, contohnya atresia duodenum, hal ini dapat mengganggu proses reabsorbsi cairan amnion.[1,4]

Peningkatan Produksi Cairan Amnion

Peningkatan jumlah cairan amnion dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, paling umum adalah karena peningkatan produksi urin dan sekresi cairan paru fetus. Diabetes gestational yang tidak terkontrol berhubungan dengan fetal macrosomia dan polyhidramnion tetapi patogenesisnya belum dipahami secara pasti. Satu penjelasan yang mungkin adalah  keadaan hiperglikemia pada fetus dapat meningkatan diuresis osmotik yang pada akhirnya menyebabkan poliuria. Teori ini didukung oleh suatu bukti yang kuat hubungan antara tingginya nilai glycosylated hemoglobin (HBA1c) pada kasus dengan polyhidramnion.[1,5]

Referensi

1. Hamza, A et al. Polyhydramnios: Causes, Diagnosis and Therapy. Geburtshilfe Frauenheilkd. 2013 Dec; 73(12): 1241–1246. Available from ; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3964358/
4. Lord, Megan and Kole, Martha. Amniotic Fluid Index (AFI). Statpearls (Internet). 2019. Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441881/
5. Karkhanis, Pallavi and Patni, Shalini. Polyhydramnios in singleton pregnancies: perinatal outcomes and management. TOG. Volume16, Issue 3, July 2014, Pages 207-213. Available from : https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/tog.12113

Pendahuluan Polyhidramnion
Etiologi Polyhidramnion
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.