Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Dakrioadenitis general_alomedika 2022-10-06T13:39:57+07:00 2022-10-06T13:39:57+07:00
Dakrioadenitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Dakrioadenitis

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, dakrioadenitis atau dacryoadenitis merupakan penyakit yang memiliki prevalensi sangat rendah. Dakrioadenitis akut lebih sering terjadi pada orang yang berusia muda. Penyakit ini biasanya tidak menyebabkan mortalitas.[1,4]

Global

Di Amerika Serikat, 1 dari 10.000 pasien mata didiagnosis dakrioadenitis. Prevalensi ini dinilai sangat rendah. Dakrioadenitis akut lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda. Sementara itu, dakrioadenitis kronis yang berkaitan dengan penyakit autoimun lebih sering ditemukan pada wanita.[4,1]

Indonesia

Saat ini data epidemiologi dakrioadenitis di Indonesia belum tersedia.

Mortalitas

Dakrioadenitis tidak secara langsung menyebabkan kematian. Dakrioadenitis akut yang disebabkan oleh virus biasanya dapat sembuh spontan, sedangkan dakrioadenitis akut akibat bakteri memerlukan antibiotik. Dakrioadenitis kronis biasanya lebih sulit untuk ditata laksana dan tergantung pada penyakit sistemik yang menyertai, misalnya kondisi autoimun seperti Sjogren syndrome, sarkoidosis, dan Crohn’s disease.[1,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Patel R, Patel BC. Dacryoadenitis. Statpearls Publishing. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535384/
4. Singh GJ, Roy H. Dacryoadenitis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1210342-overview#a6

Etiologi Dakrioadenitis
Diagnosis Dakrioadenitis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Agustus 2022, 15:23
Membedakan dakrioadenitis dan hordeolum - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Bagaimanakah cara terbaik untuk membedakan dakrioadenitis dari hordeolum ketika kita melakukan pemeriksaan? Terima kasih dok.
Anonymous
Dibalas 11 November 2019, 09:38
Pasien mengeluh nyeri area periorbita dan pelipis, dengan pemeriksaan fisik nyeri tekan tulang orbita dan edema infraorbita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo docs!Mohon konsul pasien wanita usia 30 tahun. Keluhan saat ini nyeri pada area periorbita dan pelipis serta bengkak bawah mata. Keluhan ini sudah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.