Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Dakrioadenitis general_alomedika 2022-10-06T13:39:51+07:00 2022-10-06T13:39:51+07:00
Dakrioadenitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Dakrioadenitis

Oleh :
dr. Gisheila Ruth Anggitha
Share To Social Media:

Etiologi dakrioadenitis atau dacryoadenitis akut biasanya adalah infeksi Epstein-Barr virus. Etiologi lain adalah infeksi Staphylococcus aureus atau infeksi jamur. Sementara itu, etiologi dakrioadenitis kronis lebih banyak berupa inflamasi dari penyakit autoimun. Faktor risiko dakrioadenitis akut adalah infeksi dan trauma area mata, sedangkan faktor risiko dakrioadenitis kronis adalah penyakit autoimun.[1,3]

Dakrioadenitis Akut

Dakrioadenitis akut biasanya berasal dari penyebaran infeksi konjungtiva, kulit, trauma penetrasi, atau bakteremia. Etiologi viral nonsupuratif yang paling sering adalah Epstein-Barr virus. Lalu, etiologi lain dapat berupa adenovirus, mumps, herpes simplex, dan herpes zoster.[1,3]

Etiologi bakterial supuratif yang paling sering adalah Staphylococcus aureus. Lalu, etiologi lainnya adalah Streptococcus pneumoniae dan bakteri gram negatif. Kondisi ini jarang disebabkan oleh jamur seperti histoplasma, blastomyces, atau nocardia.[1,3]

Dakrioadenitis Kronis

Kasus dakrioadenitis kronis biasanya disebabkan oleh inflamasi dari Sjogren syndrome, sarkoidosis, Crohn’s disease, atau Granulomatosis with Polyangiitis. Walaupun jarang terjadi, dakrioadenitis kronis bisa juga disebabkan infeksi Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprosy, sifilis, dan trachoma.[1,4]

Faktor Risiko

Faktor risiko dakrioadenitis adalah infeksi pada daerah konjungtiva atau kulit di sekitar area mata yang tidak segera mendapatkan terapi, sehingga virus atau bakteri penyebab infeksi menyebar ke dalam kelenjar air mata.[1-3]

Trauma penetrasi pada area sekitar mata dan penyakit autoimun juga merupakan faktor risiko. Penyakit autoimun merupakan faktor risiko dakrioadenitis yang kronis. Contoh penyakit autoimun yang dimaksud adalah Sjogren syndrome, sarkoidosis, Crohn’s disease, atau Granulomatosis with Polyangiitis.[1-3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Patel R, Patel BC. Dacryoadenitis. Statpearls Publishing. 2018. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK535384/
2. Kabat AG, et al. Discussions in Anterior Segment Disease. Pennsylvania Optometric Association. 2018. http://pennsylvania.aoa.org/documents/PA/DISCUSSIONS-IN-ANTERIOR-SEGMENT-DISEASE.docx
3. Carlisle RT, Digiovanni J. Differential diagnosis of the swollen red eyelid. Am Fam Physician. 2015;92(2):106-112.
4. Singh GJ, Roy H. Dacryoadenitis. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1210342-overview#a6

Patofisiologi Dakrioadenitis
Epidemiologi Dakrioadenitis
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 19 Agustus 2022, 15:23
Membedakan dakrioadenitis dan hordeolum - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter,Bagaimanakah cara terbaik untuk membedakan dakrioadenitis dari hordeolum ketika kita melakukan pemeriksaan? Terima kasih dok.
Anonymous
Dibalas 11 November 2019, 09:38
Pasien mengeluh nyeri area periorbita dan pelipis, dengan pemeriksaan fisik nyeri tekan tulang orbita dan edema infraorbita
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo docs!Mohon konsul pasien wanita usia 30 tahun. Keluhan saat ini nyeri pada area periorbita dan pelipis serta bengkak bawah mata. Keluhan ini sudah...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.