Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Retinopati general_alomedika 2022-09-20T11:35:41+07:00 2022-09-20T11:35:41+07:00
Retinopati
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Retinopati

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi retinopati terbanyak adalah diabetes mellitus. Etiologi lretinopati yang lain adalah hipertensi dan prematuritas. Faktor risiko terjadinya retinopati dibedakan berdasar penyakit yang mendasari. Misalnya, retinopati diabetik dipengaruhi oleh durasi diabetes dan kondisi medis yang menyertai.

Faktor Risiko Retinopati Diabetik

Faktor risiko retinopati diabetik antara lain durasi diabetes, hipertensi, dislipidemia, dan kehamilan. Beberapa faktor risiko retinopati diabetik lainnya adalah tingkat ketergantungan terhadap insulin, kadar lipid, faktor nutrisi, dan genetik. [9]

Durasi Diabetes

Retinopati diabetes dapat ditemukan pada 25-50% pasien dengan durasi diabetes mellitus tipe 1 10-15 tahun dari diagnosis awal. Pada diabetes mellitus tipe 2, 23% pasien mengalami retinopati diabetik nonproliferatif (NPDR) setelah 11-13 tahun dan 60% pasien mengalami NPDR setelah 16 tahun sejak diagnosis awal. [10]

Hipertensi dan dislipidemia

Hipertensi pada diabetes mellitus berkorelasi dengan peningkatan kejadian retinopati. Dislipidemia meningkatkan kebocoran vaskular retina dan pembentukan eksudat. [10]

Kehamilan

Pasien tanpa retinopati diabetik memiliki risiko 10% mengalami NPDR selama kehamilan. Pasien hamil yang sudah memiliki retinopati diabetik berisiko 4% berkembang menjadi retinopati diabetik proliferatif. [10]

Faktor Risiko Retinopati Hipertensi

Faktor risiko retinopati hipertensi antara lain etnis, jenis kelamin, merokok, dan disfungsi renal.

Etnis dan Jenis Kelamin

Prevalensi retinopati hipertensi lebih banyak ditemukan pada etnis Afro-Caribbean dibandingkan dengan Eropa. Retinopati hipertensi lebih banyak diderita oleh pasien jenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki. [5]

Merokok

Merokok meningkatkan risiko terjadinya retinopati hipertensi malignan. [5]

Disfungsi Renal

Pasien dengan disfungsi renal yang ditandai dengan mikroalbuminuria persisten dan creatinine clearance yang rendah berkaitan dengan meningkatnya risiko retinopati hipertensi. [5]

Faktor Risiko Retinopati Prematuritas

Faktor risiko retinopati prematuritas antara lain usia kehamilan dan berat badan lahir rendah.

Usia Kehamilan

Bayi yang lahir dengan usia kehamilan ≤30 minggu memiliki risiko retinopati pada prematuritas yang lebih tinggi. [11]

Berat Badan Lahir Rendah

Bayi dengan berat badan lahir ≤1500 gram lebih berisiko untuk mengalami retinopati.[11]

Faktor Risiko Retinopati Sentral Serosa

Faktor risiko retinopati sentral serosa adalah infeksi Helicobacter pylori, penggunaan kortikosteroid, merokok, dan kepribadian tipe A. Beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kejadian retinopati sentral serosa antara lain hipertensi, penyakit autoimun, penggunaan psikofarmaka, dan gangguan tidur. [8]

Infeksi Helicobacter pylori

Pada sebuah penelitian meta-analisis, pasien dengan infeksi Helicobacter pylori lebih berisiko 3  kali lipat untuk menderita retinopati sentral serosa.[8]

Penggunaan Kortikosteroid

Penggunaan kortikosteroid baik penggunaan sistemik maupun intraokular berhubungan dengan peningkatan kejadian retinopati sentral serosa. Kortikosteroid dapat menghambat pembentuk kolagen di membran Bruch's, menyebabkan autoregulasi vaskular, hipertensi sistemik, serta mengganggu transpor air dan ion yang menimbulkan disfungsi epitel pigmen retina. [8]

Kepribadian Tipe A

Kepribadian tipe A berkorelasi dengan peningkatan risiko retinopati sentral serosa. Kepribadian tipe A ditandai dengan sifat agresif, kompetitif, temperamental yang menyebabkan pelepasan katekolamin dan kortikosteroid yang dapat menggangu permeabilitas koroid. [8]

Merokok

Orang yang merokok memiliki risiko hampir 2 kali lipat lebih tinggi untuk menderita retinopati sentral serosa. Paparan nikotin dapat mengganggu vasodilatasi, yang akan memicu terjadinya vasokonstriksi yang diinduksi norepinefrin. [12]

Referensi

5. Modi P, Arsiwalla T. Hypertensive retinopathy. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2019. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525980/
8. Manayath GJ, Ranjan R, Shah VS, Karandikar SS, Saravanan VR, Narendran V. Central serous chorioretinopathy: current update on pathophysiology and multimodal imaging. Oman J Ophthalmol. 2018;11(2):103-112. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5991069/
9. WHO. Priority eye disease: diabetic retinopathy. https://www.who.int/blindness/causes/priority/en/index5.html
10. Bhavsar AR. Diabetic retinopathy. https://emedicine.medscape.com/article/1225122-overview#a4
11. Halimic JA, Zvizdic D, Halilovic EA, Dodik I, Duvnjak S. Risk factors for retinopathy of prematurity in premature born children. Med Arh. 2015;69(6):409-413. doi: 10.5455/medarh.2015.69.409-413.
12. Chatziralli I, Kabanarou SA, Parikakis E, Chatzirallis A, Xirous T, Mitropoulos P. Risk factors for central serous chorioretinopathy: multivariate approach in a case-control study. Current Eye Research. 2017;42(7):1069-1073.

Patofisiologi Retinopati
Epidemiologi Retinopati

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
  • Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
    Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
  • Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
    Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 26 April 2024, 08:05
Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Saat ini, telah berkembang terapi injeksi anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) sebagai alternatif, selain laser fotokoagulasi atau...
Anonymous
Dibalas 20 Desember 2022, 14:06
Skrining retinopati pada penyakit kronis - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Utami Noor. S, Sp.MIjin bertanya dok, pada pasien dengan hipertensi dan diabetes mellitus, sebaiknya kapan saja dilakukan skrining penglihatan dan...
Anonymous
Dibalas 05 Juli 2022, 14:44
Skrining Retinopati Diabetik di Faskes Primer - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Friska Debby Anggriany, Sp.M,Ijin bertanya dok. Di faskes primer, alat-alat seperti oftalmoskop belum tentu ada. Apakah ada saran untuk melakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.