Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Retinopati general_alomedika 2025-12-18T12:13:41+07:00 2025-12-18T12:13:41+07:00
Retinopati
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Retinopati

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi retinopati beragam dan mencerminkan kompleksitas struktur serta fungsi retina yang sangat bergantung pada integritas vaskular dan metabolik. Retinopati yang sering dilaporkan adalah  retinopati diabetik, retinopati hipertensi, retinopati prematuritas, dan retinopati sentral serosa.[1-4,11]

Etiologi

Retinopati dapat timbul akibat gangguan sistemik maupun lokal yang memengaruhi aliran darah, oksigenasi, dan homeostasis jaringan retina, seperti diabetes melitus, hipertensi, prematuritas, serta proses degeneratif terkait usia.[1,2,11]

Selain faktor hemodinamik dan metabolik, stres oksidatif, inflamasi, dan disregulasi faktor pertumbuhan vaskular juga berperan penting dalam patogenesis berbagai jenis retinopati, yang pada akhirnya dapat menyebabkan gangguan penglihatan hingga kebutaan bila tidak ditangani secara adekuat.[1,2,11]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya retinopati dibedakan berdasar penyakit yang mendasari, seperti retinopati diabetik yang dipengaruhi oleh durasi diabetes dan kondisi medis yang menyertai.[11]

Faktor Risiko Retinopati Diabetik

Faktor risiko retinopati diabetik antara lain durasi diabetes, hipertensi, dislipidemia, dan kehamilan. Beberapa faktor risiko retinopati diabetik lainnya adalah tingkat ketergantungan terhadap insulin, kadar lipid, faktor nutrisi, dan genetik.[11]

Durasi Diabetes:

Retinopati diabetes dapat ditemukan pada 25‒50% pasien dengan durasi diabetes melitus tipe 1 10‒15 tahun dari diagnosis awal. Pada diabetes melitus tipe 2, 23% pasien mengalami retinopati diabetik nonproliferatif (NPDR) setelah 11‒13 tahun dan 60% pasien mengalami NPDR setelah 16 tahun sejak diagnosis awal.[12]

Hipertensi dan Dislipidemia:

Hipertensi pada diabetes mellitus berkorelasi dengan peningkatan kejadian retinopati. Dislipidemia meningkatkan kebocoran vaskular retina dan pembentukan eksudat.[12]

Kehamilan:

Pasien tanpa retinopati diabetik memiliki risiko 10% mengalami NPDR selama kehamilan. Pasien hamil yang sudah memiliki retinopati diabetik berisiko 4% berkembang menjadi retinopati diabetik proliferatif.[12]

Faktor Risiko Retinopati Hipertensi

Faktor risiko retinopati hipertensi antara lain:

  • Etnis: prevalensi retinopati hipertensi lebih banyak ditemukan pada etnis Afro-Caribbean dibandingkan dengan Eropa
  • Jenis kelamin: retinopati hipertensi lebih banyak diderita oleh pasien jenis kelamin perempuan dibandingkan laki-laki
  • Merokok: merokok meningkatkan risiko terjadinya retinopati hipertensi malignan
  • Disfungsi renal: pasien dengan disfungsi renal yang ditandai dengan mikroalbuminuria persisten dan creatinine clearance yang rendah berkaitan dengan meningkatnya risiko retinopati hipertensi[6]

Faktor Risiko Retinopati Prematuritas

Faktor risiko retinopati prematuritas antara lain:

  • Usia kehamilan: bayi yang lahir dengan usia kehamilan ≤30 minggu memiliki risiko retinopati pada prematuritas yang lebih tinggi
  • Berat badan lahir rendah: bayi dengan berat badan lahir ≤1.500 gram lebih berisiko untuk mengalami retinopati[13]

Faktor Risiko Retinopati Sentral Serosa

Faktor risiko retinopati sentral serosa adalah:

  • Infeksi Helicobacter pylori: sebuah meta analisis menunjukkan bahwa pasien dengan infeksi Helicobacter pylori lebih berisiko 3 kali lipat untuk menderita retinopati sentral serosa

  • Penggunaan kortikosteroid: kortikosteroid sistemik maupun intraokular berhubungan dengan peningkatan kejadian retinopati sentral serosa, di mana kortikosteroid dapat menghambat pembentuk kolagen di membran Bruch's, menyebabkan autoregulasi vaskular, hipertensi sistemik, serta mengganggu transpor air dan ion yang menimbulkan disfungsi epitel pigmen retina
  • Merokok: perokok memiliki risiko hampir 2 kali lipat lebih tinggi untuk menderita retinopati sentral serosa, di mana paparan nikotin dapat mengganggu vasodilatasi, yang akan memicu terjadinya vasokonstriksi yang diinduksi norepinefrin
  • Kepribadian tipe A: kepribadian yang ditandai dengan sifat agresif, kompetitif, temperamental menyebabkan pelepasan katekolamin dan kortikosteroid yang dapat mengganggu permeabilitas koroid, sehingga berkorelasi dengan peningkatan risiko retinopati sentral serosa[9,14]

Beberapa faktor risiko lain yang dapat meningkatkan kejadian retinopati sentral serosa antara lain hipertensi, penyakit autoimun, penggunaan psikofarmaka, dan gangguan tidur.[9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini 

Referensi

1. Stone WL, Patel BC, et al. Retinopathy. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541131/
2. Altomare F, Kherani A, et al. Retinopathy Diabetes Canada Clinical Practice Guidelines Expert Committee. Can J Diabetes 42 (2018) S210–S216
3. Fraser-Bell S, Symes R, et al. Hypertensive eye disease: a review. Clinical & Experimental Ophthalmology, 2017. 45(1), 45–53. doi:10.1111/ceo.12905
4. Stahl A, Hellström A, Smith LEH. Retinopathy of Prematurity. Essentials in Ophthalmology, 2016. 21–29. doi:10.1007/978-3-319-24097-8_2
6. Tripathy K, Modi P, et al. Hypertensive Retinopathy. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525980/
9. Manayath GJ, Ranjan R, et al. Central serous chorioretinopathy: current update on pathophysiology and multimodal imaging. Oman J Ophthalmol. 2018;11(2):103-112. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5991069/
11. WHO. Priority eye disease: diabetic retinopathy. https://www.who.int/blindness/causes/priority/en/index5.html
12. Bhavsar AR. Diabetic retinopathy. Medscape. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/1225122-overview#a4
13. Halimic JA, Zvizdic D, et al. Risk factors for retinopathy of prematurity in premature born children. Med Arh. 2015;69(6):409-413. doi: 10.5455/medarh.2015.69.409-413.
14. Chatziralli I, Kabanarou SA, et al. Risk factors for central serous chorioretinopathy: multivariate approach in a case-control study. Current Eye Research. 2017;42(7):1069-1073.

Patofisiologi Retinopati
Epidemiologi Retinopati

Artikel Terkait

  • Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
    Cedera Optik Akibat Paparan Sinar Laser
  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
  • Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Retinopati Diabetik: Kapan dan Bagaimana?
  • Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
    Peran Vitamin A, DHA, dan Lutein dalam Memperlambat Progresivitas Retinitis Pigmentosa
  • Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik
    Injeksi Anti-VEGF untuk Terapi Retinopati Diabetik

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Gani Kurniawan
Dibalas 10 September 2025, 08:25
Pelayanan Vitrektomi / Retinopati diabetika pada pasien JKN
Oleh: dr.Gani Kurniawan
1 Balasan
ALO Dokter,kali ini saya akan share terkait Pelayanan Vitrektomi / Retinopati diabetika pada pasien JKN. Semoga dapat membantu Casemix dan Dokter Spesialis...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 26 April 2024, 08:05
Terapi Laser VS Anti-Vascular Endothelial Growth Factor pada Retinopati Diabetik - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Saat ini, telah berkembang terapi injeksi anti-vascular endothelial growth factor (anti-VEGF) sebagai alternatif, selain laser fotokoagulasi atau...
Anonymous
Dibalas 20 Desember 2022, 14:06
Skrining retinopati pada penyakit kronis - Mata Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. Utami Noor. S, Sp.MIjin bertanya dok, pada pasien dengan hipertensi dan diabetes mellitus, sebaiknya kapan saja dilakukan skrining penglihatan dan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.