Patofisiologi Retinopati
Patofisiologi retinopati didasari oleh perubahan vaskular retina, edema makula, kerusakan epitel retina, atau kelainan lain sesuai dengan penyakit yang mendasari. Retina merupakan jaringan saraf khusus pada mata yang berperan penting dalam proses transduksi visual, sehingga retinopati dapat menyebabkan kebutaan.[1,5-9]
Retina mengandung dua jenis utama sel fotoreseptor, yaitu sel batang (rod) yang berfungsi pada kondisi cahaya rendah (scotopic vision), serta sel kerucut (cone) yang berperan dalam penglihatan warna dan ketajaman visual. Makula adalah bagian kecil di retina yang memiliki kepadatan sel kerucut sangat tinggi dan bertanggung jawab terhadap penglihatan sentral serta ketajaman visual yang optimal.[1]
Retina sangat rentan terhadap kerusakan karena memiliki kebutuhan metabolik dan konsumsi oksigen yang tinggi serta kandungan asam lemak tak jenuh ganda yang besar, sehingga mudah mengalami stres oksidatif dan cedera iskemik. Oleh karena itu, kerusakan vaskular merupakan mekanisme utama pada berbagai jenis retinopati dan menjadi penyebab penting gangguan penglihatan yang dapat dicegah.[1]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)