Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Uveitis general_alomedika 2022-10-10T10:48:41+07:00 2022-10-10T10:48:41+07:00
Uveitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Penatalaksanaan
  • Diagnosis
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Uveitis

Oleh :
dr. Sherly Kurniawan
Share To Social Media:

Patofisiologi uveitis dapat melibatkan infeksi, trauma, penyakit radang sistemik yang dimediasi sistem imun, maupun proses idiopatik. Infeksi piogenik biasanya terjadi akibat suatu trauma tembus pada mata, tetapi dapat juga terjadi sebagai reaksi terhadap zat toksik yang diproduksi oleh mikroba yang menginfeksi jaringan tubuh di luar mata.

Patofisiologi uveitis tergantung pada etiologi spesifik yang mendasari tetapi umumnya melibatkan defek pada blood-ocular barrier. Infeksi dapat menyebabkan gangguan barrier ini dan masuknya leukosit ke dalam mata. Pada infeksi akut, tampak dominasi neutrofil, sedangkan pada infeksi kronis, tampak dominasi sel mononuklear.[5,6]

Uveitis yang berhubungan dengan mekanisme alergi merupakan reaksi hipersensitivitas terhadap antigen dari luar atau antigen dari dalam. Antigen luar berasal dari mikroba yang infeksius, baik bakteri maupun virus.

Radang iris dan badan siliar bisa menyebabkan rusaknya blood-ocular barrier, sehingga terjadi peningkatan protein, fibrin, dan sel radang dalam aqueous. Pada slit-lamp, hal ini tampak sebagai flare, yaitu partikel-partikel kecil yang bergerak (efek Tyndall).[5,6]

Peradangan Akut

Pada peradangan akut, terjadi penumpukan sel-sel radang di dalam bilik anterior mata yang disebut hypopyon atau migrasi eritrosit ke dalam bilik anterior mata yang dikenal dengan hifema. Sementara itu, pada peradangan kronis, terjadi edema makula dan perlekatan sel-sel radang pada endotel kornea, yang disebut presipitat keratik.[4]

Peradangan Kronis

Peradangan yang kronis dapat menimbulkan komplikasi di mana sel-sel radang, fibrin, dan fibroblas menimbulkan perlekatan iris dan kapsul lensa bagian anterior (sinekia posterior) atau perlekatan iris dan endotel kornea (sinekia anterior). Dapat pula terjadi perlekatan pada bagian tepi pupil (seklusio pupil) atau seluruh pupil tertutup oleh sel-sel radang (oklusio pupil).[4]

Referensi

4. Cahyana NW. Uveitis dan Penatalaksanaanya. Repository Universitas Jember. 2020. http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/103064
5. Chen SC, Sheu SJ. Recent advances in managing and understanding uveitis. F1000Res. 2017 Mar 16;6:280. doi: 10.12688/f1000research.10587.1
6. Duplechain A, Conrady CD, Patel BC, et al. Uveitis. StatPearls Publishing. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK540993/

Pendahuluan Uveitis
Etiologi Uveitis

Artikel Terkait

  • Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
    Membedakan Penyebab Emergensi dan Nonemergensi dari Flashes dan Floaters
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 15 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.