Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Kanker Endometrium general_alomedika 2023-12-11T11:39:44+07:00 2023-12-11T11:39:44+07:00
Kanker Endometrium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Kanker Endometrium

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Diagnosis dari kanker endometrium membutuhkan proses anamnesis hingga pemeriksaan penunjang secara menyeluruh, karena umumnya pasien dengan kanker endometrium hanya mengeluhkan adanya perdarahan pervaginam. Keluhan ini paling sering terjadi pada wanita pasca menopause. Kesulitan lainnya adalah pada pemeriksaan fisik seringkali tidak ditemukan tanda yang bermakna.

Untuk itu, perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis pada kanker endometrium. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan meliputi ultrasonografi, biopsi jaringan endometrium (histeroskopi, dilatasi dan kuretase), pemeriksaan pencitraan seperti foto rontgen toraks, CT scan, maupun MRI.[1,2]

Anamnesis

Anamnesis yang dilakukan pada pasien dengan kanker endometrium dimulai dari menanyakan keluhan utama yang dialami pasien. Pada umumnya keluhan utama yang ditemukan berupa perdarahan uterus abnormal (PUA).[1,2]

Perdarahan vagina pasca menopause adalah gejala yang paling umum terjadi, dan semua wanita pasca menopause dengan PUA perlu menjalani pemeriksaan untuk mengeksklusi kanker endometrium.[1,2]

Keluhan lainnya yang bisa ditemukan pada pasien dengan kanker endometrium yakni nyeri abdomen-pelvis, kembung, dan penurunan atau peningkatan berat badan yang tidak biasa.[1,2]

Selain keluhan utama, pada anamnesis perlu ditanyakan mengenai beberapa hal seperti:

  • Riwayat konsumsi obat-obatan: hormon estrogen, tamoxifen

  • Riwayat hiperplasia endometrium

  • Riwayat kanker: kanker ovarium, kanker kolon, kanker payudara

  • Riwayat penyakit endokrinopati: obesitas, diabetes, disfungsi tiroid, tumor hypersecreting

  • Riwayat operasi di masa lalu
  • Riwayat keluarga dengan penyakit kanker[1,2]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan pelvis, periksa apakah terdapat lesi, benjolan, serta evaluasi daerah yang terasa nyeri. Pada pemeriksaan fisik, perlu diperiksa juga adakah tanda-tanda metastasis dari kanker, baik ke jaringan sekitar, kelenjar getah bening, atau metastasis ke organ lain.

Mengingat sumber perdarahan pada kanker endometrium berasal dari endometrium, seringkali hasil pemeriksaan fisik pada pasien ini tidak memberikan tanda yang signifikan. Pada pemeriksaan pelvis dapat normal tanpa adanya temuan tumor yang terlihat di daerah serviks, selain itu uterus juga tetap berukuran normal.[1,2]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding dari kanker endometrium mencakup penyakit-penyakit yang menyebabkan keluhan perdarahan uterus abnormal lainnya, sebagai berikut:

  • Kanker ginekologi: kanker tuba falopi, kanker serviks, kanker pada vagina, uterus, atau organ ginekologi lainnya, karsinoma endometrioid ovarium, kanker ovarium sel granulosa
  • Kelainan struktural pada uterus dan serviks: mioma uteri, adenomiosis, polip endometrium, malformasi arteriovenosa uteri, polip endoserviks, displasia serviks
  • Kehamilan: implantasi pada kehamilan, kehamilan ektopik, abortus

  • Penyebab eksogen: trauma, penggunaan IUD, penggunaan obat hormonal, antikoagulan, atau obat penginduksi hiperprolaktinemia
  • Penyakit infeksi: endometritis kronik, infeksi pasca persalinan atau abortus, penyakit menular seksual
  • Kelainan sistemik: anoreksia, obesitas, penyakit polikistik ovarium, koagulopati, hipertiroidisme[1,12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis kanker endometrium antara lain ultrasonografi, biopsi jaringan endometrium, pemeriksaan pencitraan seperti foto rontgen toraks, CT scan, maupun MRI.[1,2]

Ultrasonografi (USG)

USG umumnya merupakan pemeriksaan yang pertama dilakukan pada wanita yang memiliki masalah ginekologis. Tujuan utama dilakukannya USG adalah untuk melihat uterus, ovarium dan tuba falopi. USG dapat dilakukan secara transvaginal atau hydroultrasonography.

Jika didapatkan penebalan endometrium, lakukan hydroultrasonography untuk memastikan hasil penebalan endometrium tersebut bukan merupakan hasil positif palsu. Masukkan cairan salin ke dalam kavitas endometrial sebelum melakukan USG transvaginal ulang.[1]

Biopsi Jaringan Endometrium

Pemeriksaan baku emas untuk menegakkan diagnosis kanker endometrium adalah biopsi, karena dokter dapat mengetahui secara pasti perubahan yang terjadi pada jaringan endometrium. Pengambilan sampel jaringan dapat dilakukan dengan cara biopsi atau dengan cara dilatasi dan kuretase dengan atau tanpa histeroskopi.[1,2]

Klasifikasi tipe histopatologi kanker endometrium berdasarkan WHO adalah sebagai berikut.

  • Karsinoma endometrioid: adenokarsinoma, varian-adenokarsinoma (dengan diferensiasi skuamosa, varian sekretorik, varian villo-glandular, dan varian sel bersilia).
  • Adenokarsinoma musinosa
  • Adenokarsinoma serosa
  • Adenokarsinoma clear cell

  • Undifferentiated karsinoma

  • Tumor neuroendokrin
  • Karsinoma campuran (lebih dari 1 tipe)[13]

Pemeriksaan Pencitraan

Apabila dicurigai kanker sudah stadium lanjut, maka pemeriksaan pencitraan dapat dilakukan untuk menilai ada atau tidaknya penyebaran kanker tersebut. Pilihan pencitraan mencakup rontgen toraks, CT scan, MRI, positron emission tomography (PET) Scan, serta sistoskopi dan proktoskopi.[2]

Staging

Berikut ini adalah klasifikasi staging kanker endometrium berdasarkan International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) 2023:

Tabel 1. Stadium Kanker Endometrium - International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) 2023

Stadium FIGO Temuan Patologis
I Tumor terbatas pada korpus uteri dan ovarium
IA Tumor terbatas pada endometrium ATAU tipe histologi non-agresif, (endometrioid low grade), dengan invasi <50% miometrium tanpa keterlibatan ruang limfovaskular fokal (LVSI) ATAU prognosis penyakit yang baik
I B Tipe histologi non-agresif dengan invasi ≥50% miometrium, dengan atau tanpa LVSI fokal
IC Tipe histologi agresif (terbatas pada polip atau terbatas pada endometrium)
II Tumor menginvasi stroma serviks namun belum extend hingga luar uterus ATAU substansial LVSI ATAU tipe histologi agresif dengan invasi miometrium
IIA Invasi pada stroma serviks dengan tipe histologi non-agresif
IIB Substansial LVSI dengan tipe histologi non-agresif
IIC Tipe histologi agresif dengan keterlibatan miometrium
III Perluasan tumor secara lokal dan atau regional, dengan subtipe histologi apapun
III A Tumor menginvasi serosa uterus, adneksa, atau keduanya, disertai ekstensi langsung atau metastasis
III B Metastasis ke vagina dan atau parametrial atau peritoneum pelvis
III C Metastasis kelenjar getah bening pelvis dan / atau paraaorta
IV Tumor menginvasi mukosa kandung kemih dan atau mukosa usus dan atau metastasis jauh
IV A Tumor menyerang mukosa kandung kemih dan / atau mukosa usus
IV B Metastasis peritoneal abdomen di luar pelvis
IVC Metastasis jauh (termasuk metastasis ke kelenjar getah bening ekstra atau intra-abdomen di atas pembuluh ginjal, paru-paru, hati, otak, atau tulang)

Sumber: The International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO), 2023.[3]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sheeny Oktaviany

Referensi

1. Medscape. Endometrial Carcinoma. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/254083-overview#a1
2. Mahdy H, Casey JM, Crotzer D. Endometrial Cancer. NCBI. StatPearls. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525981/
3. Berek JS, Guiu XM, Creutz C, et al. FIGO staging of endometrial cancer:2023. Int J Gynecol Obstet. 2023; 162(2): 383-394. https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijgo.14923
12. Davis E, Sparzak PB. Abnormal Uterine Bleeding. NCBI. StatPearls. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532913/
13. Mirza MR, Koskas M, Creutzberg CL. Cancer of the corpus uteri. Int J Gynecol Obstet. 2018;143 Suppl 2:37–50). https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/ijgo.12612

Epidemiologi Kanker Endometrium
Penatalaksanaan Kanker Endometrium

Artikel Terkait

  • Red Flag Perdarahan Pascamenopause
    Red Flag Perdarahan Pascamenopause
  • Antibodi Monoklonal untuk Kanker Endometrium
    Antibodi Monoklonal untuk Kanker Endometrium
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 6 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 10 jam yang lalu
H-7 Webinar ALOMEDIKA: Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh - Selasa, 20 Mei 2025 Pukul 13.00 - 14.30 WIB
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Ikuti ALOMEDIKA Webinar - "Peran Dokter dalam Persiapan Haji dan Umroh" untuk memahami peran strategis dokter dalam menjaga kesehatan para jemaah...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 11 jam yang lalu
Jurnal Paling Zonk di Bulan Mei 2025😱
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
1 Balasan
ALO Dokter!Selalu tinjau bacaan dokter dengan kritis, karena tidak semua penelitian yang dipublikasikan dapat diandalkan!Penelitian terkait efek konsumsi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.