Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Kanker Kolon general_alomedika 2023-08-18T15:59:15+07:00 2023-08-18T15:59:15+07:00
Kanker Kolon
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Kanker Kolon

Oleh :
dr. Nicholas Pratama
Share To Social Media:

Penatalaksanaan kuratif kanker kolon yang terlokalisasi adalah dengan pembedahan. Pembedahan dan kemoterapi dapat dilakukan secara simultan tergantung stadium kanker. Pada tahap awal di mana lesi masih dapat direseksi, pembedahan dianjurkan. Pada tahap lanjut di mana lesi tidak dapat direseksi, maka dilakukan kemoterapi atau terapi lainnya sesuai indikasi.[10,15]

Pembedahan

Pembedahan untuk reseksi kanker kolon dapat dilakukan secara laparoskopik maupun secara bedah terbuka. Pembedahan biasanya dilakukan untuk kanker kolon yang terlokalisasi (stadium I–III), tetapi juga diperkirakan memiliki potensi untuk menangani kanker kolon dengan metastasis hati atau paru (stadium IV) yang minimal.[1]

Pembedahan Terbuka

Kolektomi terbuka dapat dilakukan pada tumor yang resectable dan tidak terjadi metastasis jauh. Pembedahan dilakukan berdasarkan lokasi, vaskularisasi arteri, beserta kelenjar getah bening di sekitar area yang terdampak. Pada lesi di sekum atau kolon asenden, hemikolektomi dekstra diindikasikan, sedangkan pada lesi di kolon desenden, hemikolektomi sinistra diindikasikan.[1,10]

Pada lesi di bagian proksimal atau bagian tengah kolon transversum, hemikolektomi dekstra extended diindikasikan. Pada lesi di kolon sigmoid, tindakan yang diindikasikan adalah kolektomi sigmoid.[1]

Pembedahan Laparoskopik

Kolektomi laparoskopi diawali dengan eksplorasi intraabdomen. Laparoskopi dilakukan pada tumor stadium dini hingga lanjut lokal yang masih resectable dan tidak disertai tanda peningkatan tekanan intraabdomen akibat obstruksi atau distensi usus. Bedah laparoskopik dimaksudkan untuk mengurangi komplikasi operasi, angka kematian, dan angka readmisi. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa perbedaannya dengan kolektomi bedah terbuka tidak signifikan.[1,10]

Medikamentosa

Tata laksana medikamentosa dapat berupa pemberian kemoterapi ajuvan, neoajuvan, atau paliatif, serta pemberian agen biologis atau targeted therapy.

Kemoterapi

Kemoterapi dianjurkan pada pasien kanker kolon stadium III dan beberapa pasien kanker kolon stadium II dengan risiko tinggi. Pasien yang termasuk risiko tinggi adalah pasien dengan jumlah kelenjar getah bening yang diambil <12 buah, tumor berdiferensiasi buruk, adanya invasi vaskular/limfatik/perineural, atau tumor dengan perforasi atau obstruksi.[1,10]

Selama dua dekade terakhir, standar kemoterapi utama adalah 5-fluorouracil yang dikombinasi dengan levamisole atau leucovorin. Terapi ini terbukti dapat menurunkan angka rekurensi kanker dalam 5 tahun dan angka kematian sebanyak 30%. Namun, saat ini juga terdapat regimen lain yang efektif, seperti oxaliplatin, capecitabine, dan irinotecan.[1,10]

Sebelum memulai kemoterapi, sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah lengkap, tes fungsi ginjal, tes fungsi hati, dan elektrolit darah. Hal ini bertujuan untuk memonitor efek samping yang mungkin timbul akibat kemoterapi, misalnya anemia, leukopenia, neutropenia, dan trombositopenia. Studi masih terus dilakukan untuk menentukan durasi terbaik kemoterapi (3 bulan atau 6 bulan). Namun, durasi biasanya disesuaikan dengan kondisi kanker pasien.[1,10,16]

Terapi Biologis atau Targeted Therapy

Terapi biologis yang digunakan untuk kanker kolon adalah antibodi monoklonal yang dapat melawan vascular endothelial growth factor (VEGF) dan epidermal growth factor receptor (EGFR), serta inhibitor kinase dan decoy receptor untuk VEGF. Contohnya adalah bevacizumab, cetuximab, aflibercept, panitumumab, dan regorafenib.[1,10]

Radioterapi

Radioterapi merupakan modalitas terapi yang dianjurkan untuk kanker rektum, tetapi tidak dianjurkan untuk kanker kolon karena manfaatnya pada kanker kolon terbatas. Pada kanker kolon, radioterapi biasanya tidak digunakan sebagai terapi ajuvan dan hanya merupakan terapi paliatif pada kasus metastasis tertentu, misalnya metastasis ke tulang atau otak.[1,10]

Referensi

1. Dragovich T. Colon Cancer. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/277496-overview
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Panduan Penatalaksanaan Kanker Kolorektal. Komite Penanggulangan Kanker Nasional. http://kanker.kemkes.go.id/guidelines/PPKKolorektal.pdf
15. Rosa B, de Jesus JP, de Mello EL, et al. Effectiveness and safety of monoclonal antibodies for metastatic colorectal cancer treatment: systematic review and meta-analysis. Ecancermedicalscience. 2015;9:582. doi:10.3332/ecancer.2015.582
16. Benson AB 3rd, Venook AP, Cederquist L, et al. Colon Cancer, Version 1.2017, NCCN Clinical Practice Guidelines in Oncology. J Natl Compr Canc Netw. 2017;15(3):370-398. doi:10.6004/jnccn.2017.0036

Diagnosis Kanker Kolon
Prognosis Kanker Kolon

Artikel Terkait

  • Nutrisi Oral Dini Pascabedah Kolorektal
    Nutrisi Oral Dini Pascabedah Kolorektal
  • Diet dan Risiko Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal
    Diet dan Risiko Kanker Kolorektal – Telaah Jurnal
  • Carcinoembryonic Antigen dan Carbohydrate Antigen 19-9 untuk Skrining Kanker Gastrointestinal
    Carcinoembryonic Antigen dan Carbohydrate Antigen 19-9 untuk Skrining Kanker Gastrointestinal
  • Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
    Peran Protektif Diet Tinggi Serat dan Gandum Utuh terhadap Penyakit Kardiovaskular, Diabetes, dan Kanker
  • Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?
    Skrining Kanker Kolorektal: Kapan dan Bagaimana?

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ciho Olfriani
Dibalas 10 Februari 2021, 13:10
Asupan oral dini vs penundaan diet pascabedah kolorektal - Bedah Ask the Expert
Oleh: dr.Ciho Olfriani
4 Balasan
ALO, dr. Sonny!Izin bertanya, Dok. Dalam praktik sehari-hari, klinisi masih sering bertumpu pada kembalinya bising usus sebagai acuan pemberian makan...
dr.Nikko Vanda Limantara
Dibalas 18 Agustus 2020, 12:05
Info Webinar - Translating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
Oleh: dr.Nikko Vanda Limantara
11 Balasan
Alo Docs!Izin menginfokan webinar terkaitTranslating Evidence Into Clinical Practice in Metastatic Colorectal Cancer Management
dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
Dibalas 21 April 2019, 20:34
Temuan benjolan pada usus saat sectio caesarea
Oleh: dr. Alfonsus Mario Eri Surya Djaya
5 Balasan
Selamat malam sejawat,Ijin bertanyaAda user yang mengatakan bahwa saat setelah selesai melakukan operasi sesar,dokter kandungan mengatakan ada banyak bentol...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.