Pendahuluan Tumor Otak
Tumor otak adalah pertumbuhan massa sel yang abnormal intrakranial, baik di dalam kompartemen supratentorial maupun infratentorial. Tumor otak dapat bersifat non-cancerous cells (nonkanker atau jinak) ataupun cancerous cells (kanker atau malignansi ).[1,3]
Tumor otak primer merupakan tumor yang berasal dari parenkim otak, korteks, meningen, vaskular, glandula hipofisis, jaringan penyangga otak, dan nervus kranialis. Sementara itu, tumor otak sekunder berasal dari hasil metastasis kanker primer di bagian tubuh lain, seperti kanker paru, kanker payudara, kanker kolon, dan keganasan pada kulit.[3,4]
Tumor otak menyumbang sekitar 1,35% dari semua tumor dengan sifat cancerous cells, serta 29,5% kematian terkait kanker. Tumor otak yang paling sering dijumpai adalah glioblastoma yang berasal dari sel glial.[1]
Manifestasi klinis tumor otak umumnya bervariasi, tergantung dari jenis, lokasi, dan ukuran tumor. Namun, nyeri kepala dan muntah proyektil dapat ditemukan pada pasien dengan tumor otak, akibat proses desak ruang (space occupying lesion) yang menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.[1-5]
Manifestasi klinis lainnya yang dapat dijumpai pada tumor otak adalah kejang, defisit neurologis, gangguan kognitif, maupun disfungsi neurokognitif. Diagnosis tumor otak dapat ditegakkan melalui beberapa prosedur diagnostik, seperti pemeriksaan radiologi CT scan kepala dan MRI otak, serta pemeriksaan histopatologi melalui biopsi dengan panduan stereotaktik.[4,5]
Penatalaksanaan tumor otak meliputi pembedahan reseksi tumor, terapi radiasi, ataupun targeted therapy. Kemoterapi sistemik juga dapat diberikan pada pasien tumor otak sebagai terapi adjuvan. Terapi paliatif juga diberikan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.[5,7]
Tujuan dari penatalaksanaan tumor otak adalah untuk memperpanjang masa bebas penyakit, dan meningkatkan angka harapan hidup pasien. Tumor otak memiliki prognosis yang buruk dengan tingkat mortalitas yang tinggi, terutama yang bersifat cancerous cells dengan komplikasi yang sangat kompleks.[5,8]
Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani