Komplikasi dari tumor otak bersifat sangat kompleks. Tidak hanya berasal dari perkembangan derajat/grade penyakit tumor otak saja, tetapi komplikasi yang terjadi juga dapat berasal dari terapi operatif, efek kemoterapi, maupun radioterapi pada pasien tumor otak.[13,14]

Komplikasi Akibat Invasi Tumor Otak

Beberapa komplikasi yang dapat timbul akibat perkembangan dan invasi tumor otak adalah kejang, paralisis, gangguan gait, gangguan kognitif, dan perdarahan otak. Perdarahan otak terutama pada tumor otak metastasis yang berasal dari kanker paru.[31,33]

Komplikasi Pasca Pembedahan Kraniotomi

Pasca pembedahan kraniotomi, pasien tumor otak dapat mengalami beberapa komplikasi, seperti deep vein thrombosis, emboli paru, perdarahan intrakranial, infeksi luka maupun sistemik, kejang, depresi, perburukan keadaan neurologis, dan efek samping obat yang digunakan selama perioperatif.[33,35]

Toksisitas Hematologi Pasca Kemoterapi

Penggunaan obat kemoterapi dalam pengobatan semua jenis tumor termasuk tumor otak sering disertai dengan toksisitas pada beberapa sistem organ. Sistem hematologi merupakan sistem fungsional tubuh yang sering mengalami toksisitas pasca kemoterapi.[33,34]

Beberapa penelitian melaporkan bahwa toksisitas hematologi pasca kemoterapi pada pasien dengan tumor otak menyebabkan terjadinya anemia, leukopenia, dan trombositopenia.[33,34]

Prognosis

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi prognosis dari tumor otak, yaitu:

• Jenis tumor otak

• Grade tumor otak

• Invasi sel tumor
• Gambaran histopatologi tumor otak
• Usia pasien saat terdiagnosis
• Metastasis ke regio intrakranial lainnya dan medula spinalis[13,14,19]

American Society of Clinical Oncology melaporkan tingkat kelangsungan hidup (survival rate) setidaknya 5 tahun setelah tumor ditemukan pada pasien tumor otak di Amerika Serikat mencapai hampir 36%. Sementara, tingkat kelangsungan hidup 10 tahun setelah tumor ditemukan mencapai 31%.[19,22]

WHO juga melaporkan prognosis tumor otak berdasarkan grade tumor otak dalam edisi klasifikasi tumor otak dan sistem saraf pusat yang dipublikasi tahun 2021 yang dideskripsikan dalam tabel di bawah ini.[19,22]

Tabel 3. Prognosis Pasien Tumor Otak Berdasarkan Grade Tumor Otak oleh WHO 2021

Grade Tumor Otak	Karakteristik Tumor Otak	Prognosis Tumor Otak
Grade 1	Tumor jinak (benign), bersifat non-infiltratif, progres pertumbuhan sangat lambat.	Prognosis bonam, angka kesintasan hidup yang lebih baik dibandingkan grade tumor lainnya.
Grade 2	Sifat proliferatif yang rendah namun menginfiltrasi jaringan sehat sekitar.	Prognosis dubia, potensi tinggi untuk terjadi rekurensi tumor dan progresivitas menjadi grade 3 hingga 4.
Grade 3	Memiliki sifat malignansi, adanya infiltrasi dengan progresivitas yang cepat ke jaringan sehat sekitarnya.	Prognosis dubia ad malam, tingkat rekurensi tumor dengan sifat malignansi yang tinggi.
Grade 4	Dapat ditemukan nekrosis jaringan, proses pertumbuhan dan infiltrasi yang cepat dan meluas.	Prognosis malam, rekurensi tumor dengan sifat malignansi yang lebih cepat dibandingkan grade 3 meskipun telah dilakukan terapi yang adekuat.

Sumber: drEva Naomi, 2022.[17,18]

Usia juga merupakan salah satu faktor penting dalam memprediksi tingkat kelangsungan hidup setelah tumor otak didiagnosis. Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun untuk pasien dengan usia <15 tahun adalah +75%, usia 15‒39 tahun sebesar 72%, sedangkan >40 tahun adalah 21%. Namun, tingkat kelangsungan hidup sangat bervariasi dan tergantung pada beberapa faktor prediktor.[19,22]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Saphira Evani