Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Achondroplasia general_alomedika 2023-01-12T15:00:19+07:00 2023-01-12T15:00:19+07:00
Achondroplasia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Achondroplasia

Oleh :
Audric Albertus
Share To Social Media:

Diagnosis achondroplasia dapat ditegakkan berdasarkan karakteristik khas yang dapat dinilai secara klinis yaitu makrosefali dengan penonjolan tulang frontal/frontal bossing, hipoplasia midface, ekstremitas dan jari-jari pendek, konfigurasi trident pada tangan, dan genu varus.[4]

Karakteristik klinis yang khas tersebut juga dapat ditunjang dengan pemeriksaan radiologi dan hasil molekular. Achondroplasia juga dapat dideteksi secara prenatal dengan menggunakan ultrasonografi.

Anamnesis

Perawakan pendek adalah keluhan yang biasa diutarakan pasien dan/atau orang tua. Pada awalnya, kondisi ini sering daunggap orang tua sebagai gagal tumbuh. Anamnesis pada achondroplasia bertujuan untuk mencari riwayat achondroplasia pada orang tua pasien.

Akan tetapi, hanya 20% kasus achondroplasia yang memiliki riwayat pada keluarga. Sekitar 80% kasus achondroplasia terjadi secara spontan, tanpa adanya riwayat turunan.[3]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan saat lahir dapat menemukan karakter khas dari achondroplasia, yaitu kelainan kraniofasial, tubuh pendek, brakidaktili, pemendekan tulang metacarpal, genu varus, dan kelainan tulang belakang.

Selain itu, temuan-temuan lain yang dapat dilihat pada pemeriksaan ekstremitas dan toraks adalah:

  • Lipatan kulit berlebih: Akibat pemendekan rhizomelic, maka lipatan kulit berlebih dapat ditemukan terutama pada tungkai atas
  • Limitasi gerak siku: Gerak siku pada pasien achondroplasia umumnya memiliki limitasi, terutama dalam ekstensi dan supinasi
  • Hipotonia: Hipotonus ringan sampai sedang umum ditemukan pada bayi baru lahir dikarenakan kompresi korda spinalis pada cervical medullary junction

  • Dada kecil: Dada kecil dapat ditemukan pada pasien achondroplasia yang dapat menyebabkan pergerakan paradoksal saat inspirasi[1,3,4]

Gangguan pertumbuhan motorik juga sering ditemukan pada pasien achondroplasia. Hal ini disebabkan oleh kelemahan sendi dan kepala yang besar. Kesulitan motorik, seperti menopang kepala, umumnya dapat diatasi pasien pada umur 4-7 bulan. Pasien baru dapat duduk mandiri dan merangkak saat umur 9-11 bulan. Selain itu, pasien baru dapat berjalan saat umur 16-22 bulan.[1,3,4]

Kelainan Kraniofasial

Kelainan kraniofasial yang dapat ditemukan pada pasien achondroplasia adalah makrosefali, frontal bossing, dan retrusi midface. Hidung pasien juga seringkali tampak rata, yang disebut sebagai saddle nose.[1,3,4]

Tubuh Pendek

Pasien achondroplasia memiliki tubuh pendek yang tidak proporsional dengan pemendekan rhizomelic. Pasien achondroplasia umumnya memiliki penampakan pemendekan anggota gerak proksimal, seperti tulang humerus dan femoralis, yang disebut sebagai pemendekan rhizomelic. Hal ini menyebabkan pasien achondroplasia memiliki perawakan pendek yang tidak proporsional.[1,3,4]

Pemendekan Tulang

Pemendekan tulang-tulang jari tangan dan kaki juga dapat terlihat pada pasien achondroplasia, yang disebut sebagai brakidaktili. Sementara pemendekan tulang metacarpal pada tangan pasien menyebabkan gambaran trisula (trident).[1,3,4]

Genu Varum

Genu varum umum terjadi pada pasien achondroplasia akibat kelemahan sendi. Deformitas varus kemudian semakin terlihat setelah disproporsi pertumbuhan tulang tibia dan fibula.[1,3,4]

Kelainan Tulang Belakang

Gangguan kurvatura tulang belakang seperti kifoskoliosis dapat ditemukan pada saat pasien lahir sampai umur 1,5 tahun. Pada umur setahun, gangguan kifoskoliosis umumnya membaik seiring dengan tonus otot yang meningkat, tulang belakang yang menguat, dan pasien mulai dapat berjalan. Gangguan tulang belakang umumnya akan muncul kembali menjadi lordosis lumbar pada 20-30 tahun akibat stenosis lumbar.[1,3,4]

Diagnosis Banding

Beberapa kondisi lain akibat mutasi gen FGFR3 dapat menyerupai achondroplasia, seperti hypochondroplasia, thanatophoric dysplasia, dan homozygous achondroplasia.[1,3,4]

Hypochondroplasia

Hypochondroplasia merupakan salah satu kondisi dalam spektrum mutasi genetik FGFR3. Akan tetapi, pada kondisi ini, mutasi terjadi pada c. 1620C>1 atau C>G. Penampakan hypochondroplasia memiliki persamaan dengan achondroplasia, seperti perawakan pendek, brakidaktili, dan pemendekan tungkai rhizomelic. Akan tetapi, pada hypochondroplasia tidak ditemukan adanya makrosefali.[1,3,4]

Thanatophoric Dysplasia

Thanatophoric dysplasia memiliki karakteristik klinis dan radiografi yang serupa dengan achondroplasia. Akan tetapi, keadaan ini tergolong lebih berat dan mengancam nyawa.

Terdapat dua jenis thanatophoric dysplasia.

Tipe 1 memiliki gambaran femur melengkung dan badan vertebra yang sangat datar. Tipe 2 memiliki gambaran femur lurus, vertebra lebih tinggi dan memiliki kraniosinostosis berat. Pasien thanatophoric dysplasia umumnya memiliki dada yang sangat sempit dengan paru-paru yang tidak matang.[1,3,4]

Homozygous Achondroplasia

Homozygous achondroplasia disebabkan oleh keturunan kedua orang tua yang masing-masing mengalami achondroplasia. Gambaran homozygous achondroplasia hampir menyerupai thanatophoric dysplasia.

Pasien dengan penyakit ini umumnya akan mengalami kematian pada beberapa tahun awal dikarenakan gagal napas dan hipoplasia pulmonal.[1,3,4]

Pemeriksaan Penunjang

Penemuan gambaran karakteristik achondroplasia pada pemeriksaan radiologi dapat membantu menegakkan diagnosis. Selain itu, tes molekular dapat membantu konfirmasi diagnosis post natal.

Ultrasonografi

Pemeriksaan ultrasonografi dapat dilakukan untuk skrining malformasi janin saat hamil. Achondroplasia dapat terlihat pada saat kehamilan trimester ketiga. Gambaran tulang panjang di bawah persentil ketiga berdasarkan umur gestasi diikuti ukuran kepala dan lingkar perut yang normal merupakan karakteristik gambaran achondroplasia.

Tanda collar hoop, yang merupakan gambaran metafisis-epifisis yang sangat bulat dengan diafisis yang lebih lebar, juga dapat ditemukan pada pasien.[10,11]

Radiografi Skeletal

Radiografi skeletal dengan penampakan anteroposterior (AP) pada toraks dan pelvis dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis achondroplasia. Gambaran pelvis kecil dan iliac wings berbentuk kotak, acetabular roof horizontal, dan penyempitan sakrosiatik notch umumnya dapat ditemukan pada bayi baru lahir dengan achondroplasia.

Pemendekan tulang panjang dan kranium yang membesar dengan dahi prominen juga menjadi karakteristik pasien achondroplasia.[3,4,12]

Magnetic Resonance Imaging

Magnetic resonance imaging (MRI) dapat dilakukan pada bayi dengan achondroplasia untuk skrining terjadinya komplikasi medula servikal. Penyempitan cervical medullary junction umumnya akan berhenti pada umur 12 bulan, sehingga pemeriksaan dapat diulang pada umur tersebut dan dilakukan pemantauan apabila terdapat kejanggalan.

Pemeriksaan MRI juga dapat digunakan untuk mendiagnosis hidrosefalus pada pasien dengan penampakan dilatasi ventrikel.[3,4,12]

Computed Tomography

Computed tomography (CT) dilakukan dengan tujuan mengukur foramen magnum. Pemeriksaan CT bersama MRI dapat dilakukan untuk skrining terjadinya komplikasi penyempitan medula servikalis dan stenosis spinalis.[3,4,12]

Tes Molekular

Tes DNA umumnya dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis achondroplasia yang dicurigai melalui pemeriksaan ultrasonografi saat prenatal, terutama pada kasus dengan risiko homozygous achondroplasia berat.

Selain itu, pemeriksaan ini juga dapat dilakukan untuk membedakan diagnosis achondroplasia dengan hypochondroplasia. Pemeriksaan tes target mutasi klasik 1138 pada gen FGFR3 dapat dilakukan.[3,4,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja

Referensi

1. Pauli RM. Achondroplasia: A comprehensive clinical review. Vol. 14, Orphanet Journal of Rare Diseases. 2019.
3. Horton WA, Hall JG, Hecht JT. Achondroplasia. Lancet. 2007;370(9582):162–72.
4. McDonald EJ, De Jesus O. Achondroplasia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559263/
9. Hashmi SS, Gamble C, Hoover-Fong J, Alade AY, Pauli RM, Modaff P, Carney M, Brown C, Bober MB, Hecht JT. Multicenter study of mortality in achondroplasia. Am J Med Genet A. 2018 Nov;176(11):2359-2364.
10. Boulet S, Althuser M, Nugues F, Schaal JP, Jouk PS. Prenatal diagnosis of achondroplasia: new specific signs. Prenat Diagn. 2009 Jul;29(7):697-702.
11. Yang PY, Liao HG, Yeh GP, Tsung-Che Hsieh C. Prenatal Diagnosis of Achondroplasia with Ultrasound, Three-Dimensional Computed Tomography and Molecular Methods. J Med Ultrasound. 2012;20(3):176–9.
12. Medscape. Achondroplasia. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1258401-overview#a4

Epidemiologi Achondroplasia
Penatalaksanaan Achondroplasia
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 19:30
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 7 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.