Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Adolescent Idiopathic Scoliosis general_alomedika 2024-04-22T10:16:12+07:00 2024-04-22T10:16:12+07:00
Adolescent Idiopathic Scoliosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Adolescent Idiopathic Scoliosis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Diagnosis adolescent idiopathic scoliosis (AIS), atau skoliosis idiopatik pada remaja, umumnya ditemukan melalui skrining. Sebagian besar AIS tidak menimbulkan rasa nyeri, gejala dan tanda paling sering adalah kemiringan bahu atau pinggul, atau salah satu kaki tampak lebih panjang dari yang lain. Skrining lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik dan penunjang.[7,22,23]

Anamnesis

Anamnesis pada AIS adalah untuk mencari faktor risiko, yaitu:

  • Riwayat menarche pada pasien perempuan
  • Riwayat gangguan neurologis, termasuk kelemahan otot, kehilangan sensori, ataksia, nyeri yang menyebar, parestesia, anestesi, sefalgia persisten, gangguan penglihatan, atau inkontinensia urin

  • Riwayat penyakit pada susunan saraf pusat, misalnya nyeri punggung berat akibat osteoid osteoma, syringomyelia, tethered cord syndrome, Chiari malformation, dan poliomielitis

  • Riwayat keluarga dengan skoliosis atau spine curvature disorder lainnya
  • Riwayat cedera tulang belakang atau pembedahan yang dapat menyingkirkan skoliosis idiopatik[5-8,12-14,24]

Anamnesis juga mempelajari riwayat pertumbuhan anak, yang berguna untuk memprediksi perkembangan kurva.[13,25]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan tulang belakang dapat menggunakan Adam’s forward bending test dan skoliometer. Selain itu, harus dilakukan juga pemeriksaan neurologi, meliputi pemeriksaan gait, sistem motorik, sistem sensorik, refleks fisiologis, dan refleks patologis untuk seluruh ekstremitas.[13,25]

Adam’s Forward Bending Test

Skrining Adam’s forward bending test meliputi inspeksi pasien sebagai berikut:

  • Inspeksi dari depan: pasien berdiri tegak dengan lutut lurus, kedua kaki menyatu, tangan di samping, dan kepala tegak untuk melihat perbedaan tinggi bahu atau pinggang, serta penonjolan bagian dada
  • Inspeksi dari belakang: posisi pasien berdiri tegak, lihat tampilan dari belakang, perhatikan penurunan bahu kanan, penonjolan dari scapular melewati thorax kanan, penurunan jarak antara lengan dan thorax yang kanan, dan peningkatan jarak antara lengan kiri dan toraks
  • Inspeksi dari belakang dengan mata pemeriksa sejajar tulang belakang: pasien diinstruksikan untuk menyatukan kedua telapak tangan tetapi lengan harus menggantung bebas, menundukkan kepala, dan membungkukan badan ke depan (mirip posisi hendak menyelam) untuk menilai perbedaan tinggi scapular, posisi vertebra torakalis, atau muskulus paraspinosus
  • Lokasi dan lateralisasi kelainan potensial harus dicatat[22-26]

Pemeriksaan Skoliometer

Untuk mengetahui sudut kemiringan, dapat diukur dengan alat skoliometer/inclinometer. Cara melakukan pemeriksaan adalah:

  • Pemeriksa meminta pasien untuk perlahan membungkuk ke depan hingga bahu sejajar dengan pinggul
  • Pemeriksa berada di belakang pasien, melakukan inspeksi pada area punggung dengan mata sejajar dengan punggung
  • Alat skoliometer diletakkan dengan hati-hati melintasi deformitas pada sudut kanan tubuh, dengan tanda tengah dari skoliometer berada di tengah kurva, amati pembacaan pada skoliometer
  • Hasil pembacaan adalah skrining dianggap positif bila sudut rotasi vertebra 5‒7 derajat dan perlu dilakukan evaluasi dengan rontgen tulang belakang[22,26,27]

shutterstock_1157338261-min

Gambar 1. Pemeriksaan Skoliometer

Diagnosis Banding

Adolescent idiopathic scoliosis (AIS) didiagnosis pada orang muda usia 11−18 tahun. Sedangkan diagnosis skoliosis yang didapatkan pada anak <3 tahun disebut infantile idiopathic scoliosis, dan pada anak usia 4−10 tahun disebut juvenile idiopathic scoliosis. AIS juga didiagnosis banding dengan kelainan tulang belakang lainnya, seperti:

  • Congenital scoliosis: terjadi ketika tulang belakang tidak berkembang dengan baik saat masih janin

  • Neuromuscular scoliosis: disebabkan oleh gangguan otak, sumsum tulang belakang, dan sistem otot

  • Syndromic scoliosis: berkembang sebagai bagian dari sindrom atau kelainan yang mendasari seperti sindrom Marfan atau distrofi otot[25,26,28]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang menjadi gold standard adalah rontgen tulang belakang, dilanjutkan dengan evaluasi metode Cobb. Pemeriksaan pencitraan lain dan pemeriksaan jaringan lunak kadang diperlukan untuk menyingkirkan diagnosis banding laing.[25,26,28]

Pemeriksaan Rontgen Tulang Belakang

  • Rontgen PA spine (posterior anterior), memberikan gambaran seluruh tulang belakang, mulai dari torakal 1 hingga pelvis pada satu kaset

  • Rontgen lateral spine: biasanya dilakukan setelah diagnosis AIS dikonfirmasi, kecuali pada pasien dengan nyeri punggung atau deformitas sagital

  • Rontgen bending lateral (anterior-posterior, atau front to back): digunakan untuk menilai fleksibilitas vertebra dan juga untuk menilai kurva struktural dan nonstruktural untuk perawatan bedah

  • Rontgen stagnara oblique: radiografi miring dibuat dengan kaset sejajar aspek medial dari vertebra torakalis yang rotasinya menonjol, dan sinar x-ray diposisikan pada sudut kanan ke kaset, memberikan tampilan kurva besar yang lebih akurat[25,26,28]

Pengukuran Cobb Angle

Evaluasi Cobb angle digunakan untuk mengukur derajat kurva/kelengkungan vertebra. Metode ini menggunakan rontgen PA spine long cassette, posisi berdiri tegak/erect. Perkembangan derajat kurva dinilai dengan cara membandingkan hasil rontgen saat ini dengan sebelumnya.[26,29]

Cara mengukur Cobb angle adalah:

  • Identifikasi upper end vertebra atau bagian paling atas tulang belakang yang miring, kemudian tarik upper endplate lines sejajar dengan garis atas korpus vertebra
  • Identifikasi lower end vertebra atau bagian paling bawah tulang belakang yang miring, kemudian tarik lower endplate lines sejajar dengan garis bawah korpus vertebra
  • Tarik dua garis tegak lurus, atau membuat sudut 90 derajat, dari kedua endplate lines

  • Sudut yang dibentuk antara dua garis tegak lurus tersebut membentuk sudut yang disebut Cobb angle

  • Hasil pengukuran sangat dipengaruhi ketepatan menentukan end vertebra[26,29]

Pencitraan Lain dan Pemeriksaan Jaringan Lunak

Pemeriksaan pencitraan lain adalah pemeriksaan MRI (magnetic resonance imaging)  atau CT scan (computerized tomografi)  tulang belakang. Dilakukan pada pasien dengan gangguan neurologis terkait, kurva atipikal, atau nyeri punggung parah. Dilakukan untuk menyingkirkan skoliosis akibat spondylosis, tumor, atau infeksi.[25,26,28]

Pemeriksaan jaringan lunak diperlukan jika terdapat riwayat kelainan tulang bawaan, seperti  hemivertebra, bar formation, atau spina bifida. Dilakukan juga jika pada gambaran rontgen tampak lusensi dan kurvatura tulang, yang mungkin menunjukkan tumor atau infeksi.[25,26,28]

Referensi

5. Tom P.C., Schlösser, Dino Colo, and René M. Castelein. Etiology and pathogenesis of adolescent idiopathic scoliosis. 2015. https://sci-hub.se/https://doi.org/10.1053/j.semss.2015.01.003
6. GQ Sun, NG Bobby, and Annie Yim et all. High osteopontin plasma level associated with abnormal cortical bone mineral density in girls with adolescent idiopathic scoliosis. 2012. https://www.researchgate.net/publication/228088449_High_osteopontin_plasma_level_associated_with_abnormal_cortical_bone_mineral_density_in_girls_with_adolescent_idiopathic_scoliosis
7. Charles T Mehlman. Idiopathic Scoliosis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1265794-overview#a9
8. Maja Fadzan and Josette Bettany-Saltikov. Etiological Theories of Adolescent Idiopathic Scoliosis: Past and Present. 2020. https://openorthopaedicsjournal.com/VOLUME/11/PAGE/1466/FULLTEXT/
in the EastPart of China. 2017. https://sci-hub.se/10.1016/j.jspd.2017.04.002
22. Monique S. Burton. Diagnosis and Treatment of Adolescent Idiopathic Scoliosis. 2013. https://sci-hub.se/10.3928/00904481-20131022-09
23. Petros Patias, Theodoros B Grivas, Angelos Kaspiris, et al. A Review Of The Trunk Surface Metrics Used As Scoliosis And Other Deformities Evaluation Indices. 2010. https://sci-hub.se/10.3928/00904481-20131022-09
24. Michael P. Kelly, Tenner J. Guillaume, and Lawrence G. Lenke. Spinal Deformity Associated with Chiari Malformation. 2015. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4584090/
25. Donna M. D'Alessandro and Michael P. D'Alessandro. How Do You Perform the Adams Forward Bend Test?. 2017. https://pediatriceducation.org/2017/12/04/how-do-you-perform-the-adams-forward-bend-test/
26. Saad B. Chaundhary. Pediatric idiopathic scoliosis. 2012. https://www.orthopaedicsone.com/display/Main/Pediatric+idiopathic+scoliosis
27. Scottish Rite. Scoliosis Screening. 2021. https://scottishriteforchildren.org/research-and-education/spine/scoliosis-screening
28. Christopher I. Shaffrey. Scoliosis in Children. 2020. https://www.spineuniverse.com/conditions/scoliosis/scoliosis-children
29. Jing Wang, Jin Zhang, Rui Xu, et al. Measurement of scoliosis Cobb angle by end vertebra tilt angle method. 2018. https://josr-online.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13018-018-0928-5

Epidemiologi Adolescent Idiopath...
Penatalaksanaan Adolescent Idiop...

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Luaran Operasi Skoliosis pada Sindrom Marfan
    Luaran Operasi Skoliosis pada Sindrom Marfan
  • Penggunaan Soft Brace pada Adolescent Idiopathic Scoliosis
    Penggunaan Soft Brace pada Adolescent Idiopathic Scoliosis
  • Dampak Skoliosis pada Fungsi Respirasi
    Dampak Skoliosis pada Fungsi Respirasi
Diskusi Terkait
dr. Felicia
Dibalas 21 Agustus 2023, 14:59
Dampak Skoliosis pada Fungsi Respirasi - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Perubahan alignment vertebra pada pasien dengan skoliosis menyebabkan perubahan konfigurasi dinding dada. Gangguan ini memengaruhi pengembangan...
dr. Gabriela
Dibalas 06 April 2023, 15:57
Penggunaan Soft Brace pada Adolescent Idiopathic Scoliosis - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan soft brace sebagai alternatif terapi non-operatif pada Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS) masih terus dalam pengkajian. Mengingat...
Anonymous
Dibalas 23 September 2022, 16:17
Pedoman aktivitas dan olahraga untuk mencegah keparahan skoliosos - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. dr Elfikril Asril SpOT .. untuk skoliosis pada remaja pria usia 19 tahun, apakah ada pedoman aktivitas dan olah raga yg dpt mencegahnya semakin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.