Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Adolescent Idiopathic Scoliosis general_alomedika 2024-04-22T10:01:05+07:00 2024-04-22T10:01:05+07:00
Adolescent Idiopathic Scoliosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Adolescent Idiopathic Scoliosis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Patofisiologi adolescent idiopathic scoliosis (AIS), atau skoliosis idiopatik pada remaja, tidak diketahui penyebab yang mendasarinya. Patofisiologi dikaitkan dengan perubahan struktur anatomi, peranan osteopontin, melatonin, central nervous system (CNS), hormonal, dan genetik.[4-10]

Perubahan Struktur Anatomi

Pada AIS, perubahan anatomis terjadi pada struktur jaringan lunak yang mengelilingi korpus vertebra. Komponen penting dan mungkin utama, dari kelainan bentuk 3D pada AIS, adalah rotasi aksial vertebra. Pemendekan jaringan ini terjadi di sisi kurva yang cekung. Hal ini juga disertai dengan pemendekan kapsul sendi intervertebralis, yang dapat menyebabkan kompresi sendi facet dan akhirnya menjadi osteoartritis.[4,5]

Selain itu, muskulus intervertebralis, erector spinae, quadratus lumborum, psoas mayor, psoas minor, serta sisi oblik abdominal semuanya memendek di sisi cekung. Sedangkan ligamentum longitudinal anterior, longitudinal posterior, flava, dan interspinous memendek juga ke sisi yang cekung, dan membatasi gerak fleksi ke arah sisi cembung.[4,5]

Rotasi vertebra pada skoliosis berbeda berdasarkan kelompok umur, di mana perubahan predominan ke sisi kiri menunjukkan early onset (usia 5−7 tahun) sedangkan ke arah kanan merupakan late onset (usia 7 tahun hingga dewasa). Namun, Growing Spine Committee of Scoliosis Research Society dan Pediatric Orthopaedic Society of North America mendefinisikan skoliosis early onset sebagai skoliosis yang terjadi pada usia kurang dari 10 tahun, terlepas dari etiologinya.[4,5]

Gerakan spinal ke arah lateral secara umum dapat menyebabkan spinal imbalance, oleh sebab itu posisi kepala dan batang tubuh bagian atas akan menyesuaikan posisi keseimbangan. Proses penyesuaian ini dapat menyebabkan masalah degeneratif muskuloskeletal di kemudian hari, seperti nyeri punggung bawah atau bahkan hernia nukleus pulposus.[4,5]

Peranan Osteopontin

Di dalam tulang, osteopontin (OPN) dapat ditemukan sebagai komponen utama matriks tulang nonkolagen. Studi oleh Moreau et al mencoba menemukan patogenesis AIS dengan menyelidiki kadar plasma osteopontin sebelum pubertas pada remaja Kaukasia. Studi menyatakan bahwa level plasma osteopontin yang tinggi berperan penting dalam progresivitas kurva pada skoliosis. Penelitian oleh GQ Sun et al juga memberikan hasil yang sama, yaitu bone mineral density kortikal rendah pada penderita AIS secara signifikan berkorelasi dengan tingkat osteopontin yang tinggi.[3,6]

Mineralisasi di tulang kortikal bergantung pada komposisi protein matriks tulang. Tingkat osteopontin yang tinggi dalam plasma mungkin mencerminkan kelainan yang mendasari mineralisasi tulang pada AIS, tetapi masih memerlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme secara detail. Berdasarkan temuan ini, osteopontin telah diusulkan sebagai tes darah untuk memprediksi prognosis dan memantau perkembangan kurva pada skoliosis idiopatik.[3,6]

Peranan Melatonin

Teori dari peranan melatonin masih simpang siur, teori ini diyakini pada saat diambilnya kelenjar pineal dari ayam yang menyebabkan defisiensi melatonin yang berkembang menjadi menjadi skoliosis. Pada penelitian lain disebutkan bahwa terapi melatonin terbukti memperbaiki skoliosis.[5,7]

Peranan Central Nervous System (CNS)

Beberapa teori menyebutkan adanya peran sistem saraf pusat pada timbulnya AIS. Leptin merupakan enzim yang berperan dalam perkembangan CNS. Tingkat leptin yang rendah bertanggung jawab untuk memulai pertumbuhan neuro-osseous asinkron, sehingga menyebabkan ketegangan di neuraxis. Patologi neurologis primer ini dapat mengakibatkan fungsional yang asimetris dalam keseimbangan, dan menyebabkan skoliosis.[5,7-9]

Peranan Hormonal

Hubungan antara hormonal dengan kejadian AIS masih belum jelas. Kasus sporadis dari peningkatan cepat kelengkungan skoliosis telah dilaporkan pada pasien yang menjalani terapi hormon pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa kadar growth hormone pada anak penderita AIS lebih tinggi. Dipercaya tinggi badan yang meningkat lebih cepat dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan remaja.[5,10]

Sedangkan pada remaja perempuan, ditemukan kadar follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH), dan estradiol yang lebih rendah pada pasien AIS premenarch daripada gadis premenarche tanpa skoliosis. Sedangkan kadar progesteron, estrone, estriol, receptor activator of nuclear factor kappa-B ligand (RANKL), osteocalcin, dan alkaline phosphatase (AP) ditemukan lebih tinggi pada pasien AIS.[8,10]

Peranan Genetik

Data epidemiologi saat ini mendukung AIS sebagai kelainan genetik yang kompleks, dengan satu atau lebih gen berinteraksi dengan lingkungan untuk menghasilkan spine curvature disorder. Pola pewarisan AIS tidak jelas karena banyak faktor genetik dan lingkungan yang terlibat. Namun, apabila ada riwayat keluarga dengan AIS maka anak memiliki risiko anak terkena kondisi tersebut juga.[5,10]

Referensi

4. Muhammad Naghman Choudhry, Zafar Ahmad, and Rajat Verma. Adolescent Idiopathic Scoliosis. 2016. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4897334/.
5. Tom P.C., Schlösser, Dino Colo, and René M. Castelein. Etiology and pathogenesis of adolescent idiopathic scoliosis. 2015. https://sci-hub.se/https://doi.org/10.1053/j.semss.2015.01.003
6. GQ Sun, NG Bobby, and Annie Yim et all. High osteopontin plasma level associated with abnormal cortical bone mineral density in girls with adolescent idiopathic scoliosis. 2012. https://www.researchgate.net/publication/228088449_High_osteopontin_plasma_level_associated_with_abnormal_cortical_bone_mineral_density_in_girls_with_adolescent_idiopathic_scoliosis
7. Charles T Mehlman. Idiopathic Scoliosis. 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1265794-overview#a9
8. Maja Fadzan and Josette Bettany-Saltikov. Etiological Theories of Adolescent Idiopathic Scoliosis: Past and Present. 2020. https://openorthopaedicsjournal.com/VOLUME/11/PAGE/1466/FULLTEXT/
9. Richard Geoffrey Burwell, Emma M. Clark, and Peter Dangerfield. Adolescent idiopathic scoliosis (AIS): A multifactorial cascade concept for pathogenesis and embryonic origin. 2016. https://www.researchgate.net/publication/292385536_Adolescent_idiopathic_scoliosis_AIS_A_multifactorial_cascade_concept_for_pathogenesis_and_embryonic_origin
10. Safak Ekinci and Omer Ersen. Adolescent Idiopathic Scoliosis. 2013. https://www.ejmaces.com/ejmaces-articles/adolescent-idiopathic-scoliosis.pdf

Pendahuluan Adolescent Idiopathi...
Etiologi Adolescent Idiopathic S...

Artikel Terkait

  • Interpretasi Rontgen Toraks
    Interpretasi Rontgen Toraks
  • Luaran Operasi Skoliosis pada Sindrom Marfan
    Luaran Operasi Skoliosis pada Sindrom Marfan
  • Penggunaan Soft Brace pada Adolescent Idiopathic Scoliosis
    Penggunaan Soft Brace pada Adolescent Idiopathic Scoliosis
  • Dampak Skoliosis pada Fungsi Respirasi
    Dampak Skoliosis pada Fungsi Respirasi
Diskusi Terkait
dr. Felicia
Dibalas 21 Agustus 2023, 14:59
Dampak Skoliosis pada Fungsi Respirasi - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO Dokter!Perubahan alignment vertebra pada pasien dengan skoliosis menyebabkan perubahan konfigurasi dinding dada. Gangguan ini memengaruhi pengembangan...
dr. Gabriela
Dibalas 06 April 2023, 15:57
Penggunaan Soft Brace pada Adolescent Idiopathic Scoliosis - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Penggunaan soft brace sebagai alternatif terapi non-operatif pada Adolescent Idiopathic Scoliosis (AIS) masih terus dalam pengkajian. Mengingat...
Anonymous
Dibalas 23 September 2022, 16:17
Pedoman aktivitas dan olahraga untuk mencegah keparahan skoliosos - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO dr. dr Elfikril Asril SpOT .. untuk skoliosis pada remaja pria usia 19 tahun, apakah ada pedoman aktivitas dan olah raga yg dpt mencegahnya semakin...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.