Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Adolescent Idiopathic Scoliosis general_alomedika 2024-04-22T10:05:23+07:00 2024-04-22T10:05:23+07:00
Adolescent Idiopathic Scoliosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Adolescent Idiopathic Scoliosis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Epidemiologi adolescent idiopathic scoliosis (AIS), atau skoliosis idiopatik pada remaja, berbeda di setiap negara. Prevalensi AIS lebih banyak ditemukan pada anak perempuan daripada anak laki-laki.[15-19]

Global

Penelitian di Turki, yang melibatkan 16.045 siswa, menemukan prevalensi AIS sebanyak 369 orang (2,3%), dimana 3,1% pada anak perempuan dan 1,5% pada anak laki-laki. Tingkat konfirmasi rontgen tulang belakang mencapai 98,8%, dengan skoliosis kurva tunggal sebanyak 256 orang (69,3%) dan kurva ganda sebanyak 108 orang (29,3%). Jenis kurva tunggal yang paling umum adalah kurva lumbal. Secara keseluruhan, 90,5% kasus memiliki sudut Cobb yang ringan yaitu 10−19 derajat.[15]

Penelitian cross sectional terkait AIS dilakukan pada tahun 2014‒2015 di 24 sekolah di Isfahan Iran. Diagnosis AIS berdasarkan temuan rontgen dan sudut Cobb lebih dari 10 derajat. Data tentang usia, jenis kelamin, tinggi badan, indeks massa tubuh, dominasi tangan, dan jenis tas sekolah dicatat. Sebanyak 3.018 anak dievaluasi, dan 19 didiagnosis AIS dengan prevalensi 0,62%.[16]

Studi di kota Wuxi China, yang melibatkan 79.122 siswa sekolah usia 10−16 tahun, mendapatkan prevalensi AIS sekitar 2,4%. Anak perempuan memiliki prevalensi yang lebih tinggi daripada anak laki-laki. Prevalensi lebih tinggi ditemukan pada individu dengan indeks massa tubuh yang lebih rendah.[17]

Prevalensi AIS berdasarkan penelitian di Brazil mencapai 1,5%. Penelitian melibatkan 2.562 remaja berusia 10−14 tahun, dengan angka kejadian AIS lebih tinggi pada remaja perempuan (2,2%) daripada laki-laki (0,5%). Hal ini dikaitkan dengan faktor pubertas yang terjadi lebih lambat pada remaja laki-laki.[18]

Indonesia

Epidemiologi AIS di seluruh Indonesia belum tersedia, tetapi beberapa kota telah melakukan penelitian secara lokal. Di Surabaya, sebanyak 784 siswa berumur 9−16 tahun mengikuti studi deskriptif cross sectional pada tahun 2010. Hasil studi menemukan 23 siswa (2,93%) terdiagnosis AIS dengan sudut Cobb lebih dari 10 derajat, terdiri dari 4 laki-laki dan 19 perempuan.[3]

Di Jakarta, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menyaring anak sekolah dengan postur tubuh skoliosis pada 1059 siswa berumur 8−11 tahun. Sebanyak 74 siswa (7%) didiagnosis skoliosis, terdiri dari 24 siswa laki-laki (5%) dan 50 siswa perempuan (8,6%). Pelajar pada usia 10 tahun memiliki kejadian skoliosis tertinggi (10,1%), dan secara signifikan lebih tinggi ditemukan pada anak perempuan dan dengan indeks massa tubuh lebih rendah.[19]

Mortalitas

Data mortalitas AIS secara jelas tidak diketahui. Taniguchi et al melakukan penelitian secara retrospektif pada remaja yang berusia kurang dari 19 tahun yang menjalani operasi skoliosis dengan fusi, sebanyak 1.703 pasien. Tidak ada kematian di antara pasien tersebut, tetapi ditemukan komplikasi pasca operasi sebanyak 49 pasien (2,9%). Studi lain yang dilakukan oleh  Omar et al, dari sebanyak 5.228 operasi yang dilakukan dari tahun 1997 hingga 2012, tercatat bahwa mortalitas hanya sebanyak 0.1%.[20,21]

Referensi

3. Charles Hoo and Luthfi Gatam. Role of Remodelling in Adolescent Idiopathic Scoliosis: an Evaluation of Osteopontin Level. 2012. https://media.neliti.com/media/publications/90446-EN-role-of-remodelling-in-adolescent-idiopa.pdf
15. Hurriyet Yılmaz, Coskun Zateri, Aslihan Kusvuran Ozkan, et all. Prevalence of adolescent idiopathic scoliosis in Turkey: an epidemiological study. 2020. https://www.thespinejournalonline.com/article/S1529-9430(20)30020-6/abstract#seccesectitle0001
16. Mohammadreza Etemadifar, Abdollah Hadi, Khalilollah Nazem, et all. Epidemiology of adolescent idiopathic scoliosis in Isfahan, Iran: A school-based study during 2014–2015. 2020. https://www.jmsjournal.net/article.asp?issn=1735-1995;year=2020;volume=25;issue=1;spage=48;epage=48;aulast=Etemadifar.
17. Yu Zheng, Yini Dang, Xiaojun Wu, et al. Epidemiological Study Of Adolescent Idiopathic Scoliosis In Eastern China. 2020. https://www.medicaljournals.se/jrm/content/html/10.2340/16501977-2240
18. Patrícia Jundi Penha, Nárima Lívia Jundi Penha, Carvalho Bárbarah Kelly Gonçalves , et al. Prevalence of Adolescent Idiopathic Scoliosis in the State of São Paulo, Brazil. 2018. https://journals.lww.com/spinejournal/Abstract/2018/12150/Prevalence_of_Adolescent_Idiopathic_Scoliosis_in.8.aspx.
19. Ignatio Rika Haryono, Nawanto Agung Prastowo. Prevalence Of Scoliosis In Elementary School Students Aged 8-11 Years. http://casopisi.junis.ni.ac.rs/index.php/FUPhysEdSport/article/view/4668
20. Taniguchi Yuki, Oichi Takeshi, Ohya Junichi, et al. In-hospital mortality and morbidity of pediatric scoliosis surgery in Japan. 2018. https://journals.lww.com/md-journal/Fulltext/2018/04060/In_hospital_mortality_and_morbidity_of_pediatric.20.aspx
21. Omar A.Al-Mohrej, Sahar S. Aldakhil, Mohammed A.Al-Rabiah, et al. Surgical treatment of adolescent idiopathic scoliosis: Complications. 2020. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2049080120300170

Etiologi Adolescent Idiopathic S...
Diagnosis Adolescent Idiopathic ...

Artikel Terkait

  • Luaran Operasi Skoliosis pada Sindrom Marfan
    Luaran Operasi Skoliosis pada Sindrom Marfan
  • Manajemen Non-Bedah Kifosis Servikal
    Manajemen Non-Bedah Kifosis Servikal
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 23 September 2022, 15:09
Penanganan cervical kyphosis - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, ijin bertanya, terapi apa ya Dok yang bisa kita berikan pada pasien yang mengalami cervical kyphosis? Adakah terapi/tindakan yang dapat dilakukan...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 19 Juli 2022, 14:14
Kiposis anak usia 14 tahun - Ortopedi Ask the Expert
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO dr. Hendra SpOT.. Anak laki2 usia 14 tahun memiliki vertebra torakalis yang lebih membungkuk. Apakah ada olahraga atau terapi yang tepat agar tidak...
dr. Fathir Miski
Dibalas 24 Februari 2020, 14:50
Rekomendasi dokter subspesialis untuk tindakan operasi rekonstruksi tulang belakang dan second opinion
Oleh: dr. Fathir Miski
3 Balasan
Selamat siang docs..Saya mendapatkan pertanyaan dari pasien. Ny. H, 67 tahun, mengalami nyeri di tulang belakang dan pinggul sebelah kiri. Tidak dapat...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.