Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Tendinopati Achilles general_alomedika 2024-04-25T11:54:10+07:00 2024-04-25T11:54:10+07:00
Tendinopati Achilles
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Diagnosis Tendinopati Achilles

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Diagnosis tendinopati achilles umumnya pasien datang dengan keluhan nyeri pada area achilles, yang dapat hilang dengan istirahat dan diperberat dengan aktivitas fisik. Pada pemeriksaan fisik fase akut, ditemukan edema, nyeri tekan, dan krepitasi pada tendon achilles. Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan secara rutin atau hanya jika dibutuhkan.[7]

Anamnesis

Keluhan utama tendinopati achilles adalah nyeri lokal pada awal atau akhir aktivitas fisik. Periode ketidaknyamanan dapat berupa sensitivitas fokal atau difus, tenderness on palpation, pembengkakan, kekakuan/nyeri pagi hari, dan rigiditas pada tendon achilles. Saat proses patologis berlanjut, nyeri dapat terjadi selama latihan dan mengganggu aktivitas sehari-hari pada kondisi yang lebih parah.[2,6]

Pada anamnesis juga perlu digali faktor risiko, seperti riwayat tendinopati atau fraktur, konsumsi alkohol, penurunan kekuatan fleksi plantaris, intensitas dan frekuensi lari, penggunaan sepatu spiked atau shock absorbing, latihan pada musim dingin, penggunaan kontrasepsi oral atau terapi sulih hormon, reduced or excessive ankle dorsiflexion range of motion, dan konsumsi fluorokuinolon.[6]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik tendinopati achilles fase akut ditemukan edema tendon, serta tenderness on palpation pada 2−6 cm proksimal insersi tendon. Terkadang, fibrin di sekitar tendon menghasilkan krepitasi pada perabaan.[2]

Pada kasus kronis, gejala kardinal masih tetap nyeri yang dipicu latihan fisik. Namun, krepitasi dan edema sudah menghilang. Jika pembengkakan nodul yang tender muncul pada kasus kronis, maka merupakan gejala tendinosis. Selain itu, pemeriksaan fisik juga termasuk tanda arkus positif, pemeriksaan Royal London Hospital, dan pemeriksaan Thompson.[2]

Tanda Arkus Positif

Tanda arkus didapatkan dengan cara meraba nodul tendon yang bergerak pada saat plantarfleksi dan dorsifleksi pedis. Nodul yang bergerak menandakan tanda arkus positif yang merupakan lesi pada tendon. Sedangkan nodul yang terfiksasi menandakan lesi pada paratenon. Tanda ini tidak selalu muncul.[10]

Pemeriksaan Royal London Hospital

Tendinopati achilles dapat menyebabkan rasa nyeri yang dipicu palpasi tendon. Pemeriksaan Royal London Hospital dikatakan positif bila rasa nyeri tersebut menghilang pada saat pergelangan kaki netral, atau berkurang saat pergelangan kaki pada posisi dorsifleksi aktif.[11]

Pemeriksaan Thompson

Pemeriksaan Thompson dilakukan dengan cara meremas betis pasien pada posisi pronasi. Tidak adanya fleksi plantar pasif menandakan tendon achilles ruptur.[12]

Diagnosis Banding

Nyeri tumit posterior dan pergelangan kaki merupakan keluhan yang sering ditemui di fasilitas kesehatan. Risiko nyeri ini meningkat seiring dengan peningkatan indeks massa tubuh (IMT) dan usia. Beberapa diagnosis banding gangguan pada jaringan lunak muskuloskeletal yang berkaitan dengan nyeri pergelangan kaki adalah sebagai berikut:

Tendinopati Achilles Bagian Tengah (Midportion)

Pada anamnesis didapatkan kombinasi nyeri, pembengkakan, dan terganggunya performa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pembengkakan nodul lokal maupun difus, biasanya pada 2–7 cm dari insersi tendon ke calcaneus. Pada pemeriksaan histopatologi bisa terdapat degenerasi tendon tanpa tanda histologis ataupun klinis. Adanya peradangan intratendon tidak selalu simptomatik.[3]

Paratendinopati Akut

Pada pemeriksaan didapatkan edema, hiperemis, dan krepitasi saat dipalpasi. Pada pemeriksaan histopatologi terdapat edema dan hiperemia paratenon dengan infiltrasi sel radang, yang bisa disertai produksi eksudat fibrin yang mengisi ruang di antara selubung tendon dan tendon.[3]

Paratendinopati Kronis

Terdapat nyeri yang diinduksi aktivitas olahraga, dan pada pemeriksaan terdapat krepitasi dan pembengkakan yang tidak terlalu menonjol. Pada pemeriksaan histopatologi ditemukan penebalan paratenon akibat eksudat fibrin, proliferasi luas (myofibroblas, pembentukan jaringan ikat baru, dan adhesi antara tendon, paratenon, dan fascia cruris.[3]

Tendinopati Achilles Insertional

Terdapat nyeri, kaku, dan terkadang ada pembengkakan yang padat pada insersi tendon. Mungkin bisa teraba benjolan tulang. Pada pemeriksaan histopatologi terdapat osifikasi fibrokartilago enthesial dan terkadang ada sobekan kecil di tendon-bone junction.[3]

Bursitis Retrocalcánea

Terdapat pembengkakan yang terasa nyeri pada bagian superior calcaneus, atau pada medial dan lateral tendon Achilles setinggi calcaneus posterosuperior. Pada pemeriksaan histopatologi terdapat degenerasi dan/atau kalsifikasi pada dinding fibrokartilago bursa, hipertrofi synovial infoldings, dan akumulasi cairan pada bursa. Selain itu, bisa juga dapat ditemukan bursitis infeksi atau inflamasi akibat artropati inflamasi.[3]

Bursitis Calcaneal Superfisial

Pada anamnesis didapatkan riwayat penggunaan sepatu yang bagian posteriornya kaku. Pada pemeriksaan ditemukan pembengkakan padat yang terasa nyeri, dan perubahan warna kulit. Seringkali ditemukan pada bagian posterolateral calcaneus, tetapi bisa juga pada posterior atau posteromedial. Pada pemeriksaan histopatologi terdapat adanya bursa acquired yang muncul akibat respons friksi/gesekan. Ketika terjadi inflamasi, akan terbentuk hipertrofi jaringan sinovial dan cairan. Istilah terdahulu adalah deformitas Haglund.[2,3]

Ruptur Tendon Achilles

Pasien dengan ruptur tendon achilles seringkali mengeluhkan hentakan mendadak pada betis bawah yang disertai nyeri akut yang berat. Pasien biasanya melaporkan adanya perasaan seperti ditembak, ditendang, maupun dipotong kakinya, yang mengakibatkan kesulitan berjalan. Pasien dengan ruptur tendon tidak dapat berdiri sendiri pada sisi kaki yang terkena. Pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan Thompson positif, yaitu tidak ada fleksi plantar pasif.[11]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang mencakup rontgen, ultrasonografi (USG), magnetic resonance imaging (MRI), computed tomography (CT-Scan), dan Victoria Institute of Sports Assessment – Achilles (VISA-A).[2]

Rontgen

Pada pemeriksaan rontgen bisa didapatkan adanya kalsifikasi pada ekstensi proksimal pada insersi tendon, atau adanya prominensia tulang pada bagian atas tulang calcaneus. Rontgen juga dapat mengeksklusi adanya tumor tulang.[2]

USG

Pemeriksaan USG dapat melihat cedera pada tendon, serta memprediksi risiko tendinopati dan ruptur. USG dapat menentukan penebalan tendon achilles dengan hiperemia yang berkaitan dengan hipervaskularisasi, penurunan sudut rotasi gastrocnemius–soleus, dan penurunan panjang Kager's fat pad. USG juga dapat bermanfaat selama terapi intervensi.[2,6]

MRI

Pada pemeriksaan MRI bisa didapatkan kondisi struktur sendi melalui pemeriksaan dengan berbagai potongan pada sudut pandang statis dan dinamis. Sebuah studi menyebutkan bahwa MRI memiliki sensitivitas yang lebih rendah dibanding USG dalam menemukan enthesopathy tahap awal. Studi lain menyebutkan bahwa pengukuran ketebalan tendon menggunakan MRI dan USG mempunyai ketepatan yang sebanding.[2,6]

CT-Scan

CT-Scan bermanfaat untuk mengeksklusi perubahan struktural trabekular pada calcaneus.[2]

Victoria Institute of Sports Assessment – Achilles (VISA-A)

VISA-A adalah kuesioner spesifik untuk kelainan tendon, dapat untuk menilai keparahan klinis tendinopati achilles kronis. Pemeriksaan ini baku emas untuk menentukan nyeri dan fungsi tendon. Namun, masih diperlukan studi tambahan untuk meningkatkan reliabilitas dalam menentukan prognosis.[2,7]

Pemeriksaan ini cukup sederhana, mudah dimengerti, dengan waktu pengisian yang relatif singkat, yaitu kurang dari 5 menit. Selain itu, pemeriksaan ini dapat membantu menentukan terapi yang tepat untuk pasien serta dapat memonitor efek dari masing-masing terapi.[2,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Medina Pabón MA, Naqvi U. Achilles Tendinopathy. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538149/
3. van Dijk CN, van Sterkenburg MN, eta l. Terminology for Achilles tendon related disorders. Knee Surg Sports Traumatol Arthrosc. 2011;19:835–41. https://doi.org/10.1007/s00167-010-1374-z.
6. Knapik JJ, Pope R. Achilles Tendinopathy: Pathophysiology, Epidemiology, Diagnosis, Treatment, Prevention, and Screening. J Spec Oper Med 2020;20:125–40.
7. Iversen JV, Bartels EM, eta l. The Victorian Institute Of Sports Assessment – Achilles Questionnaire (VISA-A) – A Reliable Tool For Measuring Achilles Tendinopathy. Int J Sports Phys Ther 2012;7:76–84.
10. Kader D, Saxena A, Movin T, Maffulli N. Achilles tendinopathy: some aspects of basic science and clinical management. British Journal of Sports Medicine 2002;36:239–49. https://doi.org/10.1136/bjsm.36.4.239.
11. Maffulli N, Oliva F, et al. The Royal London Hospital Test for the clinical diagnosis of patellar tendinopathy. Muscles Ligaments Tendons J 2017;7:315–22. https://doi.org/10.11138/mltj/2017.7.2.315.
12. Saglimbeni AJ. Medscape. Achilles Tendon Injuries. 2022. https://emedicine.medscape.com/article/309393-overview

Epidemiologi Tendinopati Achilles
Penatalaksanaan Tendinopati Achi...

Artikel Terkait

  • Sepatu Lari untuk Mencegah Cedera Ekstremitas Bawah
    Sepatu Lari untuk Mencegah Cedera Ekstremitas Bawah
Diskusi Terbaru
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas kemarin, 14:17
Fitur Ulasan Pasien di dalam MyPatient - Aplikasi Alomedika
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
7 Balasan
AlodokterSekarang ada option respon terhadap ulasan pasien.Ini fungsinya apa ya?Mohon info.Terima kasih.
Anonymous
Dibalas kemarin, 08:02
Suplemen Ibu Hamil apakah perlu tambah suplemen kalsium dan Fe
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, apakah konsumsi folamil untuk bumil sudah cukup? atau perlu tambah suplemen kalsium atau fe dari luar? 🙏
dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
Dibalas kemarin, 08:13
Benda Asing Hipofaring- ALOPALOOZA THT-KL
Oleh: dr.Suyanti, Sp.T.H.T.B.K.L
4 Balasan
pasien wanita 52 tahun, datang dengan keluhan nyeri serta sulit saat menelan dan terasa tertusuk kurang lebih 1 jam setelah mengkonsumsi oncom..dilakukan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.