Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Berat Badan Lahir Rendah general_alomedika 2023-07-10T11:08:24+07:00 2023-07-10T11:08:24+07:00
Berat Badan Lahir Rendah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Berat Badan Lahir Rendah

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Diagnosis berat badan lahir rendah (BBLR) dengan menimbang berat badan neonatus, dalam waktu 1 jam pasca kelahiran. Anamnesis dilakukan untuk mendukung pemeriksaan fisik serta mencari etiologi. Pemeriksaan penunjang hanya dilakukan sesuai indikasi, terutama pada bayi prematur.[2,4,6]

Anamnesis

Anamnesis biasanya fokus kepada ibu hamil, yang diduga memiliki janin berisiko BBLR. Pertanyaan berkaitan dengan faktor risiko BBLR.

Usia Ibu

Menurut sebuah studi, prevalensi tertinggi bayi dengan BBLR lahir dari ibu yang berusia di bawah 18 tahun dan di atas 35 tahun.[4-6,11]

Hari Pertama Haid Terakhir

Hari pertama haid terakhir  (HPHT) perlu ditanyakan agar dokter dapat mengetahui dengan jelas usia kehamilan bayi, apakah masuk ke dalam kategori prematur (di bawah usia 37 minggu) atau cukup bulan. Mengetahui HPHT juga dapat membantu dokter untuk mengetahui hari perkiraan lahir.[4-6,11]

Riwayat Kehamilan Sebelumnya

Riwayat kehamilan sebelumnya perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah terdapat komplikasi selama masa kehamilan, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah sebelumnya, riwayat penyakit yang diderita selama masa kehamilan sebelumnya (seperti hipertensi, diabetes, anemia), dan riwayat keguguran.

Sebuah studi menyatakan bahwa jumlah paritas tidak ada hubungan dengan BBLR, tetapi wanita primipara lebih sering melahirkan bayi BBLR.[4-6,11]

Status Nutrisi Ibu selama Masa Kehamilan

Status nutrisi ibu selama masa kehamilan sangat penting untuk ditanyakan, terutama terkait peningkatan berat badan selama kehamilan dan pola makan ibu. Peningkatan berat badan yang direkomendasikan oleh WHO dan Institute of Medicine pada ibu hamil dengan indeks massa tubuh normal sebesar 11‒15 kg selama masa kehamilan.

Peningkatan berat badan yang tidak tercapai selama masa kehamilan, atau kurang dari rekomendasi dapat meningkatkan risiko untuk melahirkan bayi BBLR.[4-6,11]

Aktivitas atau Gaya Hidup Ibu

Merokok dan penggunaan obat-obatan (psikoaktif, antidepresan) selama masa kehamilan meningkatkan risiko untuk melahirkan bayi BBLR. Ibu yang merokok menurunkan rata-rata berat badan bayi sebanyak 150‒200 gram. Ibu yang sering kelelahan dalam bekerja atau memiliki riwayat trauma fisik juga berisiko melahirkan bayi BBLR.[4-6,11]

Pemeriksaan Fisik

Menimbang berat badan bayi dalam waktu 1 jam pasca kelahiran merupakan pemeriksaan fisik untuk menegakkan diagnosis BBLR . Berat badan bayi baru lahir rendah di bagi menjadi:

  • Berat Badan Lahir Rendah (BBLR): <2500 gram
  • Berat Badan Lahir Sangat Rendah (BBLSR ): <1500 gram
  • Berat Badan Lahir Amat Sangat Rendah (BBLASR): <1000 gram[1-3]

Setelah mengukur berat badan bayi, perlu dilakukan pemeriksaan fisik lainnya untuk mengetahui apakah bayi masuk ke dalam kategori cukup bulan atau prematur.  Hal ini karena BBLR dapat diklasifikasikan berdasarkan usia gestasi, yaitu bayi cukup bulan (37‒42 minggu) dan bayi kurang bulan (<37 minggu).[2,12]

Tanda-tanda Prematuritas

Tanda prematuritas dapat ditemui melalui pemeriksaan fisik dasar pada bayi, yakni meliputi pemeriksaan pada telinga, telapak kaki, payudara, dan alat genital.  Telinga bayi prematur memiliki bentuk pina yang mendatar, lentur, dan memiliki  kartilago yang rendah. Telapak kaki pada bayi prematur hanya memiliki garis-garis pada sisi anterior saja, atau cenderung halus.[2,12]

Bayi prematur tidak memiliki jaringan payudara dan areola tidak terlalu tampak. Sedangkan pada alat genital, pada laki-laki diperhatikan pada bagian skrotum dan testis, sedangkan pada perempuan diperhatikan bagian klitoris dan labia mayor maupun minor. Pada bayi prematur laki-laki, memiliki skrotum yang mendatar dan tidak ada rugae, sedangkan pada bayi perempuan klitoris tampak besar dan labia datar atau kecil.[2,12]

Skor Ballard

Skor Ballard digunakan untuk menilai atau menentukan usia gestasi bayi baru lahir. Ada dua hal yang perlu dinilai dalam skor Ballard, yakni maturitas dari fisik bayi dan maturitas dari neuromuskular. Pada pemeriksaan maturitas dari fisik bayi, komponen-komponen yang perlu dilihat yakni kulit, lanugo, permukaan plantar, dada atau payudara, telinga, genital.[2,12]

Sedangkan pada pemeriksaan maturitas dari neuromuskular bayi, komponen yang perlu dinilai yakni postur bayi, perlu dilakukan gerakan pada pergelangan tangan untuk menilai square window, arm recoil, sudut popliteal, scarf sign, dan gerakan tumit ke telinga. Setelah melakukan seluruh pemeriksaan, akan didapatkan skor dengan rentang -10 hingga 50. Skor akan dicocokkan dengan usia bayi.[2,12]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang mutlak dilakukan apabila bayi BBLR merupakan bayi prematur. Pemeriksaan yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan tes kocok atau gastric shake test, foto rontgen toraks, dan USG kepala (bayi <35 minggu).[2,3,12]

Tes Kocok

Tes kocok atau gastric shake test  bertujuan untuk menilai surfaktan yang ada pada paru-paru bayi atau secara garis besar menilai tingkat kematangan paru pada bayi. Tes ini memiliki sensitivitas sebesar 100% dan spesifisitas sebesar 92%. Kadar surfaktan yang kurang pada bayi berkaitan dengan penyakit Hyaline Membrane Disease (HMD).[12,14]

Foto Rontgen Toraks

Pemeriksaan foto rontgen toraks dilakukan untuk menilai parenkim paru dan bentuk atau ukuran jantung pada bayi yang dicurigai  mengalami gangguan pernapasan. Gambaran radiologi yang biasanya ditemukan berupa corakan retikulogranular dengan air bronchogram.[3,12]

USG Kepala

Pemeriksaan USG kepala dilakukan terutama pada bayi di bawah usia 35 minggu untuk mendeteksi adanya perdarahan intrakranial pada bayi prematur.[3,12]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Cutland CL, Lackritz EM, Mallett-Moore T, et al. Low birth weight: Case definition & guidelines for data collection, analysis, and presentation of maternal immunization safety data. Vaccine. 2017;35(48 Pt A):6492-6500. doi:10.1016/j.vaccine.2017.01.049
2. Cutland CL, Lackritz EM, Mallett-Moore T, et al. Low birth weight: Case definition & guidelines for data collection, analysis, and presentation of maternal immunization safety data. Vaccine. 2017; 35:6492–6500.
3. Subramanian KNS. Extremely Low Birth Weight Infant. Medscape. Dec 2020. https://emedicine.medscape.com/article/979717-overview
4. Baghianimoghadam MH, Baghianimoghadam B, Ardian N, Alizadeh E. Risk factors of low birth weight and effect of them on growth pattern of children up to sixth months of life: A cross-sectional study. J Educ Health Promot. 2015 May 19;4:40. doi: 10.4103/2277-9531.157226. PMID: 26097854; PMCID: PMC4456878.
5. K C A, Basel PL, Singh S. Low birth weight and its associated risk factors: Health facility-based case-control study. PLoS One. 2020;15(6):e0234907. Published 2020 Jun 22. doi:10.1371/journal.pone.0234907
6. WHO. Optimal feeding of low-birth-weight infants. Technical Review. 2016. http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/43602/9789241595094_eng.pdf?sequence=1
11. Khan A, Nasrullah FD, Jaleel R. Frequency and risk factors of low birth weight in term pregnancy. Pak J Med Sci. 2016; 32(1):138–142.
12. Medscape. Prematurity Clinical Presentation. 2017. Diunduh dari: https://emedicine.medscape.com/article/975909-clinical#b2

Epidemiologi Berat Badan Lahir R...
Penatalaksanaan Berat Badan Lahi...

Artikel Terkait

  • Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
    Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 06 Desember 2023, 05:47
Apakah semua BBLR yang lahir di FKTP harus dirujuk ke RS?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanya di FKTP kalau BBLR kondisi ttv stabil, menyusu adekuat. Apakah perlu di rujuk ke RS ? Kondisi² BBLR seperti apa saja yg harus di...
dr. Rafenia Nayani
Dibalas 31 Januari 2023, 22:10
Kapan menyarankan susu formula untuk bayi BBLR?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
2 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
dr. Diva Riamilda Irianto
Dibalas 23 April 2021, 18:03
Puasa bagi Ibu hamil dengan berat janin rendah - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Diva Riamilda Irianto
1 Balasan
Alo dok! Selamat siangsaya ingin bertanya, apakah ibu hamil dengan taksiran berat bayi rendah yang tidak sesuai masa kehamilan dapat melakukan puasa?Terima...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.