Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Berat Badan Lahir Rendah general_alomedika 2024-10-14T10:46:39+07:00 2024-10-14T10:46:39+07:00
Berat Badan Lahir Rendah
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Berat Badan Lahir Rendah

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Patofisiologi berat badan lahir rendah (BBLR) terdiri dari kelahiran prematur, intrauterine growth restriction (IUGR), atau kombinasi keduanya. Bayi prematur adalah persalinan pada usia gestasi kurang dari 37 minggu.[2,7,8]

Kelahiran Prematur

Bayi prematur disebabkan oleh banyak faktor yang berkaitan erat dengan hubungan yang kompleks antara fetus, plasenta, uterus, dan faktor maternal. Apabila terjadi suatu gangguan atau kelainan pada salah satu faktor di atas, maka akan timbul akibat seperti ketidakmampuan uterus untuk mempertahankan fetus, terganggunya jalan lahir, dan kontraksi uterus sebelum waktunya, sehingga terjadilah kelahiran prematur.[2,7,8]

Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan preterm:

  • Fetus: gawat janin, kehamilan ganda, eritroblastosis, dan hidrops non-imun
  • Plasenta: disfungsi plasenta, plasenta previa, solusio plasenta
  • Uterus: bentuk uterus bikornis, serviks inkompeten (dilatasi prematur)
  • Maternal: preeklampsia, penyakit kronis (ginjal, jantung), infeksi (infeksi saluran kemih, bakterial vaginosis, korioamnionitis, group B streptococcus, Listeria monocytogenes)

  • Lain-lain: ketuban pecah dini, polihidramnion, iatrogenik dan trauma[2,3,7,8]

Selain faktor-faktor di atas, peran progesteron dalam mempertahankan kehamilan juga harus dipertimbangkan. Hal ini dikarenakan progesteron mempengaruhi miometrium, desidua, serviks, dan selaput janin.[2,7,8]

Progesteron dapat mempengaruhi respon sitokin, inhibisi prostaglandin, sintesis nitric oxide, mengurangi sintesis corticotropin-releasing hormone, degradasi stromal dari serviks, dan meningkatkan sekresi matriks protein dari stromal serviks. Dengan mengganggu fungsi serviks dari segi mekanik dan fisiologis, kinerja dari serviks meningkat, sehingga dapat menyebabkan dilatasi serviks sebelum waktunya.[2,7,8]

Selain itu, selama masa kehamilan (minggu ke-7 hingga ke-37), progesteron akan memicu limfosit untuk melepaskan protein yang bernama progesterone induced blocking factor (PIBF). PIBF memiliki efek antiabortus pada kehamilan. Pada minggu ke-41 masa kehamilan kadar PIBF akan menurun drastis.[2,7,8]

Umumnya, bayi prematur akan memiliki berat badan lahir rendah. Selain itu, perkembangan beberapa organ seperti paru-paru juga belum sempurna.[2,7,8]

Intrauterine Growth Restriction (IUGR)

Faktor-faktor penyebab intrauterine growth restriction (IUGR) tidak jauh berbeda dengan kelahiran prematur, yakni adanya gangguan pada faktor ibu, janin, dan plasenta.  Meskipun etiologi dari masing-masing faktor berbeda, tetapi gangguan-gangguan tersebut akan menyebabkan gangguan perfusi uterus-plasenta dan nutrisi janin.[2,7,8]

Perfusi yang tidak baik, letak plasenta yang abnormal, hipertensi dalam kehamilan, merokok, kehamilan ganda, infeksi intrauterin (termasuk HIV dan malaria), karakteristik dari maternal (pola hidup, tinggi badan ibu (bertubuh pendek), malnutrisi pada ibu, indeks massa tubuh ibu yang rendah), dan masih banyak faktor lain yang dapat menyebabkan IUGR.[2,7,8]

Sebuah teori yang diyakini juga menjadi penyebab dari IUGR adalah penurunan produksi hormon insulin atau gangguan pada level reseptor insulin (Insulin-like growth factor / IGF).[2,7,8]

Hal ini terjadi terutama pada bayi yang memiliki defek pada reseptor IGF-1, hipoplasia pankreas, dan diabetes neonatus sementara. Defek pada reseptor IGF-1 disebabkan oleh mutasi genetik yang mengganggu mekanisme pengenalan glukosa oleh sel islet pankreas sehingga menyebabkan penurunan pelepasan insulin.[2,7,8]

IUGR terbagi menjadi dua, yakni IUGR simetris dan IUGR asimetris. IUGR simetris mempengaruhi seluruh pertumbuhan dimulai dari lingkar kepala, panjang, dan berat badan bayi. Sedangkan pada IUGR asimetris, lingkar kepala bayi dalam batas normal,  namun ukuran panjang dan berat badan bayi yang terganggu. IUGR asimetris adalah tipe yang paling sering ditemukan. Tipe ini memiliki persentase kasus sebesar 70‒80%.[2,7,8]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

2. Cutland CL, Lackritz EM, Mallett-Moore T, et al. Low birth weight: Case definition & guidelines for data collection, analysis, and presentation of maternal immunization safety data. Vaccine. 2017; 35:6492–6500.
3. Subramanian KNS. Extremely Low Birth Weight Infant. Medscape. Dec 2020. https://emedicine.medscape.com/article/979717-overview
7. Hudic I, Pedersen BS, Tomic V. Preterm birth: pathophysiology, prevention, diagnosis and treatment. Bio Med Res Int. 2015; 417965; 1.
8. Sharma D, Shastri S, Sharma P. Intrauterine growth restriction: antenatal and postnatal aspects. Clin Med Insights Pediatr. 2016; 10:67–83.

Pendahuluan Berat Badan Lahir Re...
Etiologi Berat Badan Lahir Rendah

Artikel Terkait

  • Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
    Mitos vs Fakta Mengenai Nutrisi dalam Kehamilan
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 06 Desember 2023, 05:47
Apakah semua BBLR yang lahir di FKTP harus dirujuk ke RS?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertanya di FKTP kalau BBLR kondisi ttv stabil, menyusu adekuat. Apakah perlu di rujuk ke RS ? Kondisi² BBLR seperti apa saja yg harus di...
dr. Rafenia Nayani
Dibalas 31 Januari 2023, 22:10
Kapan menyarankan susu formula untuk bayi BBLR?
Oleh: dr. Rafenia Nayani
2 Balasan
Alo dokter. Izin konsul jika ad yg bisa membantu. Saya mendapatkan rujukan bidan dgn bayi bblr 2400 gram. Bayi lahir cukup bulan. Tidak ada penyulit...
dr. Diva Riamilda Irianto
Dibalas 23 April 2021, 18:03
Puasa bagi Ibu hamil dengan berat janin rendah - Obgyn Ask the Expert
Oleh: dr. Diva Riamilda Irianto
1 Balasan
Alo dok! Selamat siangsaya ingin bertanya, apakah ibu hamil dengan taksiran berat bayi rendah yang tidak sesuai masa kehamilan dapat melakukan puasa?Terima...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.