Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Amebiasis general_alomedika 2024-02-22T11:18:30+07:00 2024-02-22T11:18:30+07:00
Amebiasis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription Alomedika

Etiologi Amebiasis

Oleh :
dr.Shofa Nisrina Luthfiyani
Share To Social Media:

Etiologi amebiasis, dikenal juga sebagai amubiasis, amoebiasis, atau disentri ameba,adalah parasit protozoa Entamoeba histolytica. Oleh karena penularan penyakit melalui oral-anal, faktor risiko amebiasis yang utama adalah kondisi sanitasi dan higienitas yang buruk.[2,3,8]

Etiologi

Amuba adalah protozoa yang memiliki kaki-kaki semu dan tidak memiliki flagel. Di antara amuba spesies Entamoeba, hanya E. histolytica yang bersifat patogen. Namun, secara morfologi, spesies E. histolytica sulit dibedakan dengan spesies Entamoeba lainnya.[2,3,8]

amuba amebiasis-min

Gambar 1. Kiri: Kista E. histolytica (sumber: Yasser, Wikimedia commons, 2008). Kanan: Trofozoit E. histolytica (sumber: S Walkowski, Wikimedia commons, 2012).

Daur Hidup

Fase diagnostik pada daur hidup E. histolytica adalah kista dan trofozoit. Keduanya dapat ditemukan di dalam feses. Kista lebih sering ditemukan dalam feses yang padat, sementara trofozoit ditemukan saat kondisi diare.[9]

Kista terlindungi oleh dinding sehingga dapat bertahan sampai hitungan minggu di lingkungan luar. Dinding ini juga tidak hancur oleh asam lambung. Sebaliknya, trofozoit cepat hancur di luar tubuh dan tidak tahan dengan asam lambung.[9]

Sumber: CDC, Wikimedia commons.

Gambar 2. Daur Hidup E. histolytica (sumber: CDC, Wikimedia commons. 2020)

Transmisi

Makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang mengandung kista dapat menjadi sumber penularan. Kista yang telah matang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan. Di dalam usus halus, kista akan mengalami eksistasi dan mengeluarkan trofozoit. Trofozoit ini akan bermigrasi ke usus besar. Setelah sampai di usus besar, trofozoit akan bermultiplikasi melalui pembelahan biner dan menghasilkan kista.[9]

Trofozoit dapat berdiam di dalam intestinal menjadi infeksi asimtomatik atau menginvasi mukosa intestinal dan menimbulkan gejala. Trofozoit juga dapat masuk ke pembuluh darah dan menginfeksi organ ekstraintestinal.[7,9]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko amebiasis adalah tinggal atau berpergian ke daerah endemis, kondisi sanitasi yang buruk, kontak oral-anal secara langsung melalui perilaku seksual, dan kontak dengan barang-barang yang dimiliki oleh orang yang terinfeksi. [1,2,8,10]

Faktor yang dapat memperparah penyakit atau meningkatkan risiko amebiasis kolitis fulminan adalah usia <5 tahun, lansia >65 tahun, kondisi hamil, malnutrisi, penyakit komorbid kronik seperti diabetes mellitus, penggunaan kortikosteroid seperti prednison atau dexamethasone, serta penderita imunokompromais seperti pasien kemoterapi atau HIV).[1-3,8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Centers for Disease Control and Prevention. Roy SL. Chapter 3: Infectious Diseases Related to Travel Amebiasis. In: Brunette GW, ed. CDC Health Information for International Travel; 2016. New York, NY: Oxford University Press, 2016
2. Zulfiqar H, Mathew G, Horrall S. Amebiasis. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK519535/
3. Carrero JC, Reyes-López M, et al.. Intestinal amoebiasis: 160 years of its first detection and still remains as a health problem in developing countries. Int J Med Microbiol. 2020 Jan;310(1):151358. doi: 10.1016/j.ijmm.2019.151358. Epub 2019 Sep 19. PMID: 31587966.
7. Moonah S, Petri W. Free-living and parasitic amebic infections. In: Scheld W, Whitley R, Marra C, eds. Infections of the Central Nervous System. 4th ed. Philadelphia, PA: Lippincott Williams & Wilkins; 2014: 770–775
8. Dhawan VK. Amebiasis. Medscape. April 2022. https://emedicine.medscape.com/article/212029-overview
9. Centers for Disease Control and Prevention. Amebiasis. 2022. https://www.cdc.gov/dpdx/amebiasis/index.html

Patofisiologi Amebiasis
Epidemiologi Amebiasis

Artikel Terkait

  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Gastroenteritis Akut pada Anak – Panduan E-Prescription Alomedika
    Gastroenteritis Akut pada Anak – Panduan E-Prescription Alomedika
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 22 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.